8 Istilah Toxic Relationship yang Viral, Penting Dipahami agar Tetap Bahagia

Ada istilah yang dikenal sebagai toxic relationship, yang menggambarkan situasi di mana hubungan tersebut dipenuhi dengan manipulasi, ketidakjujuran, atau perlakuan yang tidak sehat.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 02 Okt 2024, 11:52 WIB
Ilustrasi Ekspresi Kaget Credit: pexels.com/Andrea

Liputan6.com, Jakarta Dalam menjalani hubungan, terutama dalam konteks asmara atau romansa, setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan dan ketenangan. Kamu tentu berharap menemukan kebahagiaan dan kebaikan dalam setiap hubungan yang kamu jalani. Namun, tidak semua hubungan berjalan dengan sehat.

Ada istilah yang dikenal sebagai toxic relationship, yang menggambarkan situasi di mana hubungan tersebut dipenuhi dengan manipulasi, ketidakjujuran, atau perlakuan yang tidak sehat. Untuk menghindari terjebak dalam hubungan semacam ini, penting untuk memahami beberapa istilah yang sering muncul dalam konteks hubungan yang merugikan.

Berikut adalah delapan istilah yang perlu kamu ketahui agar bisa melindungi diri dari hubungan yang tidak sehat. Simak penjelasannya berikut ini sebagaimana dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (2/10/2024).


1. Gaslighting

Ilustrasi./hak cipta pexels/ Monstera Production

Gaslighting adalah bentuk manipulasi emosional yang sering kali tidak disadari oleh korban. Pelaku gaslighting membuat korban meragukan persepsi, ingatan, atau kewarasan mereka sendiri. Pelaku sering kali mengatakan, "Kamu terlalu berlebihan" atau "Itu cuma imajinasi kamu." Akibatnya, korban merasa bingung dan kehilangan kepercayaan diri.

Pelaku gaslighting akan memutarbalikkan fakta dan situasi sehingga kamu merasa bersalah atau merasa kamu yang salah, padahal kenyataannya, pelaku lah yang salah. Jika kamu merasa selalu meragukan dirimu sendiri, bisa jadi kamu sedang mengalami gaslighting. Untuk keluar dari situasi ini, penting untuk menjaga pikiran tetap jernih dan berusaha mencari dukungan dari orang-orang yang bisa memberikan perspektif yang obyektif.

 

 


2. Love Bombing

Gambar ilustrasi. (Foto oleh Liza Summer: https://www.pexels.com/photo/unrecognizable-upset-lady-embracing-knees-sitting-on-chair-6382642/)

Love bombing merupakan salah satu bentuk manipulasi yang terjadi di awal hubungan. Pelaku akan menggelontorkan perhatian, pujian, dan cinta yang berlebihan kepada kamu. Mereka mungkin mengatakan hal-hal seperti, "Kamu adalah segalanya bagiku," atau "Aku tidak bisa hidup tanpamu," meskipun baru bertemu dalam waktu yang singkat.

Walaupun pada awalnya ini terasa menyenangkan dan membuatmu merasa sangat dicintai, love bombing adalah taktik untuk mengendalikan. Setelah kamu terikat secara emosional, pelaku mulai menunjukkan sifat aslinya yang lebih dominan atau mengontrol. Kamu mungkin akan merasa sangat bergantung pada mereka karena mereka telah membuatmu merasa seolah-olah hubungan tersebut sangat istimewa. Kenali tanda-tanda love bombing ini dan waspadalah jika seseorang terlalu cepat menunjukkan intensitas emosional yang tidak wajar.

 

 


3. Ghosting

Gambar pasangan selingkuh/copyright fimela/adrian putra

Ghosting adalah tindakan menghilang tanpa memberikan alasan setelah terlibat dalam hubungan atau komunikasi dengan seseorang. Ini sering terjadi dalam konteks kencan atau hubungan romantis di mana salah satu pihak tiba-tiba menghentikan semua komunikasi, meninggalkan pihak lainnya tanpa petunjuk atau penjelasan.

Jika kamu pernah menjadi korban ghosting, kamu pasti tahu betapa menyakitkannya ditinggalkan tanpa penjelasan. Ghosting dapat meninggalkan luka emosional yang mendalam, karena kamu tidak hanya kehilangan hubungan, tetapi juga kesempatan untuk memahami alasan di balik perpisahan tersebut. Penting untuk diingat bahwa ghosting lebih mencerminkan ketidakdewasaan emosional pelaku daripada kesalahanmu. Jangan biarkan pengalaman ini merusak rasa percaya dirimu.

 

 


4. Breadcrumbing

pasangan yang sedang bertengkar/copyright fimela/adrian putra

Breadcrumbing adalah situasi di mana seseorang memberikan perhatian atau komunikasi secara sporadis dan hanya dalam jumlah kecil, seolah-olah "menaburkan remah-remah" yang cukup untuk membuatmu tetap tertarik. Mereka sebenarnya tidak berniat untuk membangun hubungan yang serius, tetapi ingin kamu tetap berada di sekitar mereka untuk memuaskan ego atau kebutuhan emosional mereka.

Perilaku ini sangat membingungkan karena kamu mungkin merasa ada harapan bahwa hubungan tersebut akan berkembang. Namun, kenyataannya, orang yang melakukan breadcrumbing tidak memiliki komitmen dan hanya bermain-main dengan perasaanmu. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam situasi yang tidak memberikan kepastian. Jika seseorang tidak konsisten, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak serius.

 

 


5. Benching

Pasangan yang tengah berselingkuh/copyright fimela/adrian putra

Benching adalah istilah yang digunakan ketika seseorang menempatkanmu "di bangku cadangan"—mereka tidak sepenuhnya memutuskan hubungan, namun juga tidak memberikan perhatian yang cukup untuk mengembangkan hubungan. Pelaku benching akan tetap berkomunikasi atau menunjukkan perhatian, tetapi hanya ketika mereka tidak memiliki opsi lain yang lebih menarik.

Seperti halnya breadcrumbing, benching adalah bentuk manipulasi emosional yang membuatmu merasa bahwa kamu memiliki peluang untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Namun, kenyataannya, kamu hanya dijadikan cadangan. Jangan biarkan dirimu menjadi pilihan kedua. Kamu pantas mendapatkan seseorang yang memberikan perhatian penuh dan tidak setengah-setengah dalam hubungan.

 

 


6. Orbiting

Merasa tertekan./hak cipta Fimela - Abel

Orbiting adalah situasi di mana seseorang berhenti berkomunikasi denganmu, tetapi tetap memantau aktivitasmu di media sosial. Mereka mungkin tidak membalas pesan atau panggilan teleponmu, namun tetap melihat semua story atau menyukai postinganmu.

Hal ini menciptakan kebingungan emosional, karena kamu mungkin berpikir bahwa mereka masih tertarik, padahal sebenarnya mereka hanya mengamati dari kejauhan tanpa niat untuk berinteraksi. Orbiting sering kali mencerminkan ketidakdewasaan emosional, dan penting untuk tidak terlalu memikirkan perilaku ini. Fokuslah pada orang yang benar-benar menghargai hubungan timbal balik, bukan hanya pengamat pasif dalam hidupmu.


7. Hoovering

Gambar Stres/copyright fimela

Hoovering adalah ketika mantan pasangan atau seseorang yang pernah menjauh tiba-tiba kembali dalam hidupmu dengan tujuan menarikmu kembali ke hubungan yang sudah berakhir. Istilah ini diambil dari merek penyedot debu (Hoover), karena pelaku tampak seperti mencoba "menyedot" kamu kembali ke dalam hidup mereka setelah kamu berusaha menjauh.

Biasanya, setelah hubungan yang tidak sehat berakhir, pelaku hoovering akan muncul kembali dengan janji manis atau permintaan maaf, membuatmu merasa bahwa mereka telah berubah. Namun, kenyataannya, mereka sering kali hanya ingin mengendalikan kembali emosimu dan tidak memiliki niat tulus untuk memperbaiki diri. Jangan mudah terbawa oleh taktik ini, terutama jika kamu sudah berusaha keras untuk keluar dari hubungan yang beracun.

 

 


8. Stashing

Gambar sedih/copyright Fimela

Stashing terjadi ketika seseorang menjalin hubungan denganmu tetapi menyembunyikanmu dari kehidupan sosial mereka, seperti keluarga, teman, atau media sosial. Mereka mungkin menyatakan bahwa mereka adalah orang yang tertutup, namun sering kali ini menjadi tanda bahwa mereka tidak ingin menjadikan hubungan tersebut serius atau transparan.

Jika kamu merasa bahwa pasanganmu menyembunyikan keberadaanmu dari orang-orang di sekitarnya, penting untuk berbicara dan mencari tahu alasannya. Kadang-kadang, orang yang melakukan stashing hanya ingin menjadikan hubungan tersebut sebagai sesuatu yang sementara dan tidak ingin ada komitmen jangka panjang. Jangan biarkan dirimu merasa tidak dihargai karena seseorang tidak siap terbuka tentang hubungan kalian.

Memahami istilah-istilah ini adalah langkah penting agar kamu tidak terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Jika kamu mulai mengenali salah satu tanda di atas dalam hubunganmu, ini adalah sinyal untuk mengevaluasi kembali apakah hubungan tersebut benar-benar membawa kebaikan bagi dirimu.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya