Kisah Rasulullah SAW Cemburu

Gus Baha kisahkan Rasulullah SAW pernah cemburu kepada Nabi yang lain

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2024, 21:20 WIB
Gus Baha 9SS: YT. NU Online)

Liputan6.com, Cilacap - Kiai nyentrik yang merupakan ulama ahli Al-Qur’an asal Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) membeberkan kisah unik dan menarik seputar Rasulullah SAW.

Kisah unik seputar Rasulullah SAW ini tentu saja belum pernah diungkap sebelumnya. Sebagai ulama ahli turats klasik, tentunya banyak sekali kisah-kisah unik yang diungkap ulama yang merupakan santri kinasih Mbah Moen ini.

Gus Baha mengisahkan perihal Rasulullah pernah merasa cemburu kepada Nabi yang lain. Kecemburuan perihal fasilitas yang diberikan Allah kepada Nabi lain berupa mukjizat yang menakjubkan.

Memang secara kasat mata mukjizat yang diberikan para Nabi dan Rasul selain Rasulullah SAW sebagaimana diungkap Gus Baha secara kasat mata memang sangat spektakuler.

“Nabi itu pernah cemburu, ya Allah, saya ini sama-sama Rasul, tapi kok kirang wow, Nabi Sulaeman Engkau kasih angin, mau ke mana saja bisa terbang pakai angin, bukan jet, angin,” terangnya dikutip Sabtu (28/09/2024) dari tayangan YouTube NU Online yang diberi tajuk “Tanpa Nyindir Siapapun, Kritik Perlu Dijawab."

 

Simak Video Pilihan Ini:


Jawaban Allah atas Rasa Cemburu Rasulullah SAW

Gus Baha (SS: YT. @NgajiGusBaha)

Namun, atas pertanyaan Rasulullah SAW di atas, Allah SWT menjawab bahwa kemuliaan yang diberikan Allah SWT ialah berupa nikmat keseharian yang tidak dianugerahkan kepada Rasul-rasul lain selain Muhamad SAW.

"Beberapa Nabi juga dikasih mukjizat begini-begini," protes Rasulullah SAW sebagaimana dituturkan Gus Baha.

“Ternyata Allah itu menjawab, ini kata Nabi Muhammad SAW,” sambungnya

“Saya itu pernah tanya sama Allah SWT dan akhirnya saya tidak suka kalau pernah tanya seperti itu,” tutur Gus Baha menajutkan ceritanya.

“Sama Allah dijawab: Muhammad saat kecil engkau yatim, dirawat oleh paman kamu. Kamu dulu tidak mengerti Al-Qur’an , kamu dulu miskin sekarang kaya dan memililki apa-apa,” terangnya.

“Artinya apa? Ternyata nikmat untuk Nabi kita yang sekarang itu nikmat-nikma keseharian,” tandasnya.


Mukjizat-mukjizat Rasulullah SAW

Ilustrasi (Sumber: Pinterest.com/kalbarsatu id)

Menukil laman asadiyahpusat.org, mukjizat Nabi Muhammad SAW merupakan bagian penting dalam sejarah Islam yang memperkuat keimanan umatnya. Mukjizat-mukjizat ini adalah tanda-tanda luar biasa yang diberikan oleh Allah SWT kepada Rasulullah Muhammad SAW untuk meyakinkan kaumnya tentang kenabiannya. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi beberapa mukjizat Nabi Muhammad yang mengagumkan.

1. Al-Qur'an: Kitab Suci Abadi

Mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad adalah Alquran. Alquran adalah kitab suci umat Islam yang diwahyukan Allah SWT kepada Rasulullah. Alquran bukan hanya sebuah buku, tetapi juga sebuah mukjizat abadi yang tidak akan pernah usang. Kitab ini telah dipelihara oleh Allah dari perubahan dan distorsi selama berabad-abad.

Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan bahwa Alquran adalah mukjizat teragung yang hanya diperuntukkan untuk Rasulullah. Setiap nabi memiliki mukjizat khusus, dan Alquran adalah mukjizat khusus bagi Rasulullah.

2. Membelah Bulan

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, sahabat Nabi Muhammad yang bernama Ibnu Mas’ud menceritakan peristiwa di mana suku Quraisy di Makkah meminta bukti atas risalah Nabi Muhammad SAW.

Permintaan ini berupa permintaan untuk membelah bulan sebagai tanda kenabian.

Allah SWT mengabulkan permintaan tersebut, dan bulan pun terbelah menjadi dua bagian. Bagian pertama terlihat di sebelah kanan gua Hira, sementara bagian kedua terlihat di sebelah kirinya. Peristiwa ini menjadi salah satu mukjizat yang mengesankan yang menunjukkan kenabian Nabi Muhammad SAW.

3. Mengalirkan Air dari Jemari Tangannya

Nabi Muhammad SAW diberikan mukjizat oleh Allah SWT berupa kemampuan mengalirkan air dari ujung jari-jari tangannya. Kejadian ini bukanlah satu kali saja, melainkan terjadi beberapa kali selama masa hidupnya. Salah satu kisah yang menggambarkan hal ini adalah diriwayatkan oleh sahabat Jabir, ketika Rasulullah berada di daerah Syajarah (Hudaibiyah) bersama sekitar 1.500 orang sahabat.

Saat itu, mereka merasa sangat haus, dan Rasulullah memerintahkan untuk membawa sebuah wadah berisi air. Beliau kemudian meletakkan tangan-Nya di dalam wadah tersebut, dan secara ajaib, air mulai memancar di antara jari-jari-Nya seolah-olah sumber mata air. Air ini mencukupi untuk semua orang yang hadir, bahkan jika jumlah mereka mencapai 100.000 orang. Kejadian serupa juga terjadi ketika Rasulullah berada di daerah Quba’, di mana sekitar 70 hingga 80 orang dapat berwudhu menggunakan air yang keluar secara mukjizat dari jari-jari beliau.

Mukjizat ini disaksikan oleh banyak orang dan menjadi bukti yang meyakinkan akan kenabian Nabi Muhammad SAW.

4. Menurunkan dan Menghentikan Hujan

Nabi Muhammad juga memiliki kemampuan untuk menurunkan dan menghentikan hujan. Ketika Madinah mengalami musim kemarau yang panjang, Rasulullah berdoa kepada Allah untuk menurunkan hujan. Allah mengabulkan doanya, dan hujan turun selama satu minggu penuh. Kemudian, saat Rasulullah memohon agar hujan berhenti, doanya juga dikabulkan.

5. Dinaungi Awan di Atasnya

Dalam karyanya yang berjudul “Ar-Rahiqul Makhtum,” Syekh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury menceritakan tentang peristiwa ketika Rasulullah Muhammad SAW masih berusia 12 tahun. Pada saat itu, paman beliau, Abu Thalib, mengajaknya untuk pergi dalam sebuah perjalanan dagang ke Syam, yang pada masa itu berada di bawah kekuasaan bangsa Romawi.

Perjalanan mereka membawa mereka ke daerah pegunungan pasir yang disebut Jabal Hauran. Di puncak pasir ini, terdapat sebuah tempat pertapaan, dan saat itu, seorang pendeta yang disebut Buhaira (dalam beberapa keterangan lain disebut Jurjis) sedang duduk, memperhatikan wilayah Syam.

Buhaira merasa kagum melihat awan putih yang mengikuti kafilah unta yang sedang bergerak. Ketika mereka berhenti di kaki gunung pasir di mana pendeta tersebut berada, mereka membuat perkemahan dan beristirahat di samping sungai yang kering. Pada saat itulah, awan putih juga berhenti di tempat tersebut. Namun, tak lama kemudian, awan putih itu menghilang, digantikan oleh pohon-pohon yang condong sehingga daun-daunnya dapat dipegang.

Pohon-pohon yang memberikan naungan ini memberikan perlindungan kepada seorang anak yang sedang duduk beristirahat di bawahnya. Melihat tanda-tanda ini, Buhaira yakin bahwa apa yang tertera dalam kitabnya tentang munculnya seorang nabi terakhir untuk seluruh manusia, yang akan diagung-agungkan oleh semua orang, sedang terwujud di depan matanya. Dengan cepat, Buhaira turun dari gunung pasir dan memerintahkan para pengiringnya untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk menyambut para tamu yang istimewa ini.

6. Isra’ Mi’raj: Perjalanan ke Langit Ketujuh

Isra’ Mi’raj adalah peristiwa luar biasa di mana Nabi Muhammad melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem, Palestina, lalu ke langit-langit yang lebih tinggi hingga mencapai Sidratul Muntaha. Di sana, Rasulullah menerima perintah untuk menjalankan shalat lima waktu.

Peristiwa ini menjadi bukti nyata atas kenabian Nabi Muhammad dan keagungan Islam.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya