Jangan Jadikan Brand Distro Semata Kenangan

Alih-alih sekadar kesan dalam ingatan, Anda bisa tetap pilah-pilih produk distro favorit, karena mereka terus eksis dan berinovasi sampai sekarang.

oleh Asnida Riani diperbarui 28 Sep 2024, 08:38 WIB
Produk di distro Bloods. (dok. Bloods)

Liputan6.com, Jakarta - Dengan rak-rak berisi ragam produk fesyen, seperti kaus, jaket, sweater, kemeja, dan celana, serta deretan aksesori, mulai dari topi sampai tas berbagai ukuran, distro seolah punya layout khas yang bisa langsung dikenali. Di era industri fesyen lokal yang kini begitu dinamis, mereka tidak seharusnya semata jadi kenangan.

Pasalnya, tidak sedikit brand distro, yang kebanyakan berasal dari akhir tahun 90-an sampai 2000-an, masih eksis sampai sekarang. Jadi alih-alih sekadar kesan dalam ingatan, Anda bisa tetap pilah-pilih produk distro favorit, entah melalui toko fisik maupun daring.

Bloods, misalnya. Promotion Division clothing line yang berdiri pada 2002 itu, Dodi Ginardi, mengatakan bahwa pihaknya masih terus berinovasi di berbagi lini untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. "Dengan berkembangnya teknologi internet, khususnya media sosial yang berpengaruh pada cara dagang dan belanja masyarakat saat ini, kami dituntut beradaptasi dengan hal tersebut," katanya melalui email pada Lifestyle Liputan6.com, Selasa, 24 September 2024.

Hasilnya, menurut Dodi, Bloods kini cukup tangguh menghadapi dinamika pasang surut bisnis industri fesyen lokal. Pun dengan Cosmic. General Manager-nya, Ivan Aditama, bercerita bahwa mereka terus mengembangkan produk dengan tetap menjaga identitas merek yang sudah hadir sejak 2001.

"Saat ini, Cosmic sedang berulang tahun ke-23," katanya melalui pesan, Jumat, 27 September 2024. "Selama 23 tahun, kami sudah terlibat dalam berbagai aktivitas dan kolaborasi bersama sejumlah pihak, seperti David Bayu, Kaka Slank, dan Ryan d'Masiv." 


Tidak Mengompromikan Kualitas

Produk kaus distro Cosmic. (dok. Instagram @cosmicclothes/https://www.instagram.com/p/DAC8V7BvMx3/)

Ivan menyambung, "Cosmic masih aktif membuat karya kolaborasi dengan beberapa brand lokal dan komunitas, seperti skateboard dan fingerboard. Kami juga sudah berkolaborasi dengan Persib Bandung, serta salah satu pemain basket dari Prawira Harum Bandung, Brandone Francis."

Eksis selama lebih dari dua dekade, merek distro itu telah merasakan naik-turun bisnis. "Tapi dengan semangat kreativitas, inovasi, serta kolaborasi, Cosmic dapat terus eksis dan bertahan di tengah perubahan industri fesyen lokal yang sangat cepat," kata Ivan.

"Kami selalu mendengar dan menerima segala bentuk kritik dan saran dari berbagai pihak demi menciptakan produk trendi yang berkualitas," imbuhnya.

Mengamini itu, Dodi mengatakan bahwa Bloods membuat produk fesyen tanpa mengompromikan kualitas dan tetap ramah di kantong. "Kategori produk Bloods tersedia mulai dari kepala sampai kaki," ungkap dia. "Produk terlaris adalah kaus, tas, dan topi."

"Demi menjawab tren hari ini, kami menyediakan kaus oversized, jersey, produk untuk berkendara, seperti helm, serta sepatu lari," ia melanjutkan.


Menanti Gebrakan-Gebrakan Baru

Produk di distro Bloods. (dok. Bloods)

Tidak berhenti di situ saja, karena Bloods mengembangkan produk tote bag dan tumbler demi mengurangi penggunaan plastik yang umumnya berakhir jadi sampah yang membebani lingkungan. Lalu, apa saja gebrakan ke depan dari Bloods yang bisa dinanti pelanggan?

Dodi menjawab, "Kami  akan merilis produk kolaborasi dengan berbagai brand nasional dan internasional." Kendati demikian, ia tidak mengungkap lebih detail siapa dan kapan koleksi tersebut bisa dibeli publik.

Di sisi lain, Ivan mengatakan bahwa Cosmic akan terus menghadirkan produk baru setiap bulan, memastikannya berbeda dari deretan item yang sudah dirilis sebelumnya. "Kami juga berencana melakukan kegiatan yang berhubungan dengan gerakan sosial, kolaborasi dengan komunitas, serta entrepreuneurship program," ungkapnya. 

Mereka juga akan mengharmonisasikan aktiviasi seputar olahraga, musik, dan seni yang dijanjikan tidak hanya mengedepankan hiburan, tapi berdampak secara sosial. "Menurut saya, distro akan terus berjaya, karena adaptasi lincah yang dilakukan para pelakunya," ucap dia.


Buka Peluang Kolaborasi

Produk distro Cosmic. (dok. Instagram @cosmicclothes/https://www.instagram.com/p/C9tmPC9vt71/)

Produk-produk distro, kata Ivan, akan tetap menyesuaikan tren dan kebutuhan seluruh pelanggan. "Banyaknya clothing brand yang bermunculan justru akan menjadikan suasana kompetitif yang sehat dan membuka peluang kolaborasi yang dapat jadi strategi untuk tidak hanya bersaing secara sehat, namun meningkatkan pasar lebih luas lagi dan mencakup beberapa generasi sekaligus," bebernya.

Optimisme serupa diungkap Dodi. "Selama local brands bisa beradaptasi dan tetap inovatif dalam menghadapi perubahan zaman, distro akan tetap eksis," ujar dia.

Sebagai penutup, pihaknya memberi saran pada sesama pebisnis distro untuk memperkuat financial capital, social capital, dan culture capital. Sementara itu untuk para pelanggan, Dodi berterima kasih karena sudah menjadikan Bloods sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Di sisi lain, Ivan mengungkap, "Bagi sesama pebisnis distro di Indonesia, khususnya sesama local brand asli Bandung, semoga ke depannya bisa terus berkontribusi positif agar dunia fesyen kita semakin berjaya dan sebagai bentuk pembuktian bahwa merek lokal tidak kalah keren dari brand luar negeri."

"Lalu pada para pelanggan setia Cosmic Clothes, pastinya kami mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan selama lebih dari 23 tahun," tandasnya.

Infografis Merek-Merek Distro Legendaris. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya