Liputan6.com, Jakarta Lembaga Poltracking Indonesia telah merilis hasil survei Pilkada Jakarta 2024, di mana salah satunya memotret elektabilitas dari seluruh calon yang maju.
Adapun hasil dari survei yang dilakukan 9-15 September 2024 dan melibatkan 1.200 responden itu, elektabilitas Ridwan Kamil unggul 48,9 persen dari lawannya seperti Pramono Anung 22,1 persen dan Dharma Pongrekun 4,1 persen.
Advertisement
"Dalam simulasi tiga nama calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil memperoleh angka elektabilitas 48,9 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam paparannya, Jumat (27/9/2024).
Sebagai pasangan, Ridwan Kamil-Suswono juga unggul dari paslon yang lainnya. "Dalam simulasi surat suara pasangan gubernur-wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil Suswono memperoleh angka elektabilitas 47,5 persen, diikuti Pramono Anung-Rano Karno 31,5 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,1 persen," tutur Hanta.
Dari survei dengan margin of error 2,9 itu juga terpotret para responden dari enam daerah administrasi di Jakarta, di mana juga diungguli oleh Ridwan Kamil-Suswono. Misalnya di Jakarta Pusat pasangan itu meraih 50 persen, di Jaksel 45,4 persen, Jaktim 42,9 persen, Jakut 58,4 persen, dan Kepulauan Seribu 70 persen.
Pada peta suara pemilih Gen Z (di bawah atau setara dengan 22 tahun), RK-Suswono mengantongi 58,8%. Sedangkan Pramono-Rano mendapatkan 17,5% dan Dharma-Kun 3,1%.
Selanjutnya, pada peta suara pemilih Milenial muda (22-30 tahun), RK-Suswono mengantongi 52,6%. Sedangkan Pramono-Rano mendapatkan 30,2% dan Dharma-Kun 5,6%.
Kemudian, pada peta suara pemilih Milenial matang (31-40 tahun), RK-Suswono mengantongi 48,9%. Sedangkan Pramono-Rano mendapatkan 34,5% dan Dharma-Kun 4,2%.
Adapun Survei Poltracking di Pilgub Jakarta 2024 kali ini menjaring total 1200 responden. Mereka terdiri dari kelompok usia minimal 17 tahun atau yang sudah menikah dan mempunyai hak pilih di Pilgub Jakarta 2024.
Terkait metodologi survei, Poltracking menggunakan multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Sebagai informasi, survei dilakukan pada tanggal 9-15 September 2024 dengan cara wawancara tatap muka oleh surveyor terlatih.
Ridwan Kamil Janji Naikkan Insentif Pengurus RT-RW, Jubir: Program Ini Sukses di Bandung
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK)-Suswono (RIDO) berjanji meningkatkan insentif bagi pengurus rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) guna mendukung program pengembangan akar rumput.
Juru Bicara (Jubir) RIDO, Juwanda mengatakan pasangan insentif bagi pengurus RT-RW dan anggaran Rp100 juta hingga Rp200 juta ke RT dan RW digagas guna pemerataan pembangunan di Jakarta dengan melibatkan partisipasi warga.
"Ini program pembangunan yang sebisa mungkin swa-kelola. Jadi warga merumuskan dan mengerjakan bersama-sama dan akan mendorong partisipasi publik. Prinsipnya, warga setempat yang paling tahu kebutuhan mereka," kata Juwanda dalam keterangan tertulis, diterima Kamis (26/9/2024).
Juwanda mengatakan, program serupa sudah dijalani RK saat menjabat Wali Kota Bandung. Dia bilang, program itu berhasil, sehingga akan diterapkan di Jakarta.
"Program yang sudah sukses dilakukan Pak Ridwan Kamil di Bandung. Kalau di Bandung namanya PIPPK (Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan)," jelas Juwanda.
"Jadi ini prinsipnya beliau melakukan desentralisasi anggaran, setiap RW diberikan keleluasaan untuk menentukan langsung, diberikan anggaran apa yang perlu dibangun di wilayahnya masing-masing, yang pasti setiap wilayah kan beda-beda," sambungnya.
Advertisement
Kuncinya pada Digitalisasi dan Transparansi
Oleh sebab itu, Juwanda berharap agar program pemberian anggaran langsung ke tingkat RW itu bisa mempercepat pembangunan di tingkat akar rumput di Jakarta. Dia berujar, partisipasi publik menjadi meningkat karena warga ikut terlibat menyampaikan isu lokal.
"Proses pembangunan di bawah jadi lebih cepat, tak lagi berjenjang. Jadi untuk ini ada percepatan pembangunan kan di level bawah, enggak harus nunggu keputusan wali kota atau gubernur. Setiap RW bisa menentukan sendiri prioritas mereka," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, untuk menghilangkan kekhawatiran munculnya manipulasi anggaran dalam pelaksanaan program tersebut, RK-Suswono disebut akan menerapkan digitalisasi anggaran.
"Kuncinya adalah digitalisasi dan transparansi. Kita kan sudah punya Jakarta Smart City, nah itu akan diberdayakan untuk membuat sistem bagaimana caranya, proses pengajuan, pelaksanaan, sampai laporannya harus digital, dan transparan. Kalau sudah transparan, kesempatan korupsinya kecil," tandasnya.