Adi Sarana Armada Incar Pertumbuhan Pendapatan hingga 10% pada 2024, Begini Strateginya

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menargetkan peningkatan laba bersih double digit di sisa paruh kedua tahun ini. Target tersebut mengacu pada kinerja perseroan pada semester I 2024 yang mencatatkan kenaikan signifikan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Sep 2024, 12:02 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menargetkan peningkatan laba bersih double digit di sisa paruh kedua tahun ini. Target tersebut mengacu pada kinerja perseroan pada semester I 2024 yang mencatatkan kenaikan signifikan.

Pada paruh pertama tahun ini, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 128,4 miliar, meningkat hampir 2 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan laba bersih tersebut merupakan buah dari disiplin pengelolaan biaya yang ketat sehingga meningkatkan efisiensi kerja Perseroan dan pertumbuhan dari seluruh 3 pilar bisnis utamanya.

“Kami optimis, semua sektor usaha yang digeluti ASSA akan terus bertumbuh. Oleh karenanya, tahun ini ASSA menargetkan pendapatan meningkat 5-10%, sementara laba bersih meningkat double digit,” kata Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto, dikutip Senin (30/9/2024).

ASSA melihat, bisnis logistik di Tanah Air memiliki prospek yang cerah, dan akan terus berkembang pesat. Pandangan tersebut dilandasi fakta semakin meningkatnya kebutuhan pergerakan manusia dan barang, serta adanya akses transportasi antar daerah atau kota yang juga telah berkembang semakin baik dan mudah. Semakin hari, perpindahan barang atau kebutuhan dapat dilakukan dalam kurun waktu yang semakin cepat.

"Kami melihat industri logistik tidak akan redup, justru akan semakin memiliki peluang cerah ke depannya untuk menjadi solusi paling terintegrasi dan membantu banyak perusahaan dalam pengiriman barang yang paling efisien,” kata Prodjo.

Oleh sebab itu, ASSA telah bersiap untuk menjadi pemain logistik terbesar dan paling terintegrasi di Indonesia dengan terus melengkapi ekosistem bisnis logistik yang dimiliki sehingga dapat memenuhi kebutuhan semakin banyak pelanggan. Perseroan telah menyiapkan total capex sebesar Rp 1,5 triliun

 


Belanja Modal

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga Juni 2024, ASSA telah menggunakan belanja modal sebesar Rp 577,6 miliar. Sebagian dana capex tersebut digunakan untuk menambah armada unit bisnis logistik, guna meningkatkan daya jangkau jaringannya.

Selain itu, langkah membangun ekosistem logistik juga telah dilakukan dengan investasi pada pemain food supply chain. Dengan jaringan luas yang dimiliki di seluruh Indonesia, CargoShare mampu melayani berbagai kebutuhan logistik para konsumen di seluruh penjuru negeri.

"Selain tu, ekspansi ke arah Green Logistics serta sertifikasi Halal Logistics yang dimiliki juga telah semakin memperkuat posisi ASSA sebagai pemain logistik yang terus berkembang di Indonesia," beber Prodjo.

Pada Januari-Juni 2024, ASSA telah membukukan pendapatan Rp 2,4 triliun, dimana unit usaha logistik yang merupakan salah satu fokus bisnis Perseroan yang terus ditingkatkan telah berkontribusi sebesar 6% terhadap total pendapatan. Di sisi lain, bisnis rental masih memberi kontribusi paling besar yakni 39%, disusul express melalui Anteraja sebesar 31%, penjualan kendaraan bekas dan lelang sebesar 23%, dan 1% untuk bisnis lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya