Liputan6.com, Kathmandu - Setidaknya 66 orang tewas dan 69 lainnya hilang, kata para pejabat, setelah hujan lebat di Nepal menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Jumlah korban tewas di negara Asia Tengah itu kemungkinan akan meningkat karena hujan — yang sebagian besar telah mempengaruhi lembah di sekitar ibu kota, Kathmandu — diperkirakan akan terus berlanjut hingga Selasa mendatang.
Advertisement
Ribuan rumah yang terletak di dekat sungai telah terendam banjir dan sebagian besar jalan raya telah diblokir, sementara rekaman video telah muncul dari orang-orang yang terdampar di atap rumah, dikutip dari BBC, Minggu (29/9/2024).
Volume curah hujan dalam rentang waktu yang singkat — lebih dari 200 mm (7,9 inci) sejak Jumat malam — telah membanjiri hampir semua sungai di lembah Kathmandu, tempat banyak kematian terjadi.
Tanah longsor juga telah menyebabkan sejumlah kematian.
Lima orang, termasuk seorang wanita hamil dan seorang gadis berusia empat tahun, tewas ketika sebuah rumah runtuh karena tanah longsor di Bhaktapur, di sebelah timur Kathmandu, lapor media pemerintah.
Dua jenazah telah dikeluarkan dari bus yang terkubur tanah longsor di Dhading, sebelah barat Kathmandu. 12 orang, termasuk pengemudi, dikatakan berada di dalam bus.
Atlet Sepak Bola Dilaporkan Jadi Korban
Sementara enam pemain sepak bola juga tewas akibat tanah longsor di pusat pelatihan yang dioperasikan oleh Asosiasi Sepak Bola Seluruh Nepal di Makwanpur, sebelah barat daya ibu kota.
Dalam satu kejadian dramatis, empat orang yang sangat ingin diselamatkan hanyut oleh Sungai Nakkhu di lembah selatan Kathmandu.
"Selama berjam-jam, mereka terus memohon bantuan," kata Jitendra Bhandari, seorang saksi mata, kepada BBC.
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa."
Tiga orang di antaranya berhasil diselamatkan di hilir, tetapi satu orang masih hilang.
Advertisement