Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas bersama Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Perdagangan terus berkomitmen mendukung pelaku bisnis untuk berpartisipasi aktif dalam World Expo 2025 Osaka.
Kehadiran maskot Indonesia, Tumtum turut mencerminkan semangat inovasi, kreativitas, dan kolaborasi yang menjadi fondasi bagi para pelaku usaha di Indonesia.
Advertisement
“Partisipasi Indonesia di World Expo 2025 Osaka telah membuka peluang besar bagi pelaku bisnis Indonesia untuk berkembang di tingkat internasional. Eksistensi Tumtum di Paviliun Indonesia juga mewakili nilai-nilai seperti kerjasama, inovasi, dan gotong royong. Adanya perpaduan elemen tradisional dan modern dari Tumtum akan membantu mempromosikan kekuatan ekonomi kreatif Indonesia serta memamerkan keragaman budaya Tanah Air kepada dunia,” urai Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam di Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati.
Tema Paviliun Indonesia “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future” mengusung pesan terkait potensi inovasi, budaya dan kreativitas pelaku bisnis tanah air, sekaligus mendukung rencana pemerintah menarik minat global dan membuka peluang kerja sama internasional terhadap usaha mikro dan kecil di Indonesia.
Pemerintah masih membuka kesempatan bagi para pelaku bisnis dari berbagai sektor, seperti fesyen, kerajinan tangan, kuliner, dan produk berbasis teknologi.
“Kami berkomitmen untuk mengangkat kualitas inovasi dan karya lokal Indonesia di mata dunia. Dengan bantuan Tumtum sebagai maskot yang membawa pesan keberagaman dan semangat pantang menyerah, serta dukungan penuh dari pemerintah, kami akan memastikan hasil karya pelaku bisnis lokal ini bisa mendapatkan eksposur maksimal. Kami optimis bahwa inovasi dan karya lokal Indonesia nantinya akan mendapatkan perhatian di Osaka,” tutup Deputi Vivi.
Ini Dia Sosok Dibalik Tumtum, Maskot Indonesia di World Expo 2025 Osaka
Sebelumnya, Nama Daud Nugraha kini menjadi sorotan setelah karyanya, maskot Tumtum, terpilih sebagai simbol resmi Indonesia untuk World Expo 2025 Osaka. Perjalanan kreatif yang penuh inspirasi ini menunjukkan bagaimana seorang seniman Indonesia mampu memadukan budaya lokal dengan visi masa depan, menghasilkan maskot yang menggambarkan keberanian dan ketangguhan bangsa Indonesia.
World Expo 2025 Osaka, dengan tema besar Designing Future Society for Our Lives, memberikan ruang bagi negara-negara peserta untuk menampilkan inovasi dan budaya mereka kepada dunia. Di tengah sorotan tersebut, Tumtum hadir membawa pesan yang kuat tentang identitas Indonesia, mulai dari kekayaan tradisi hingga inovasi modern yang diusung dalam setiap detail desainnya.
Proses penciptaan Tumtum tidak terjadi dalam semalam. Daud Nugraha, seorang seniman dan desainer grafis asal Bandung, yang juga adalah kreator animasi wayang pertama di Indonesia: Desa Timun dan founder dari Aniwayang Studio. Daud menghabiskan banyak waktu untuk mendalami filosofi dan karakteristik budaya Indonesia yang ingin ia representasikan melalui maskot ini. Inspirasi utamanya berasal dari motif batik Truntum asal Surakarta.
“Motif batik Truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana, permaisuri dari Pakubuwono III, dan telah berusia lebih dari 275 tahun. Motif ini melambangkan kesetiaan, harmonis dan cinta yang terus bertumbuh. Filosofi ini relevan dengan konteks masa depan berkelanjutan, yang juga sesuai dengan tema besar Indonesia di World Expo 2025 “Thriving in Harmony: Nature, Culture, dan Future”,” ujar Daud dikutip Minggu (22/9/2024).
Menurut Daud, bentuk kuntum bunga pada motif Truntum mewakili alam (Nature) dan memiliki fungsi sebagai bagian dari budaya (Culture) Indonesia. Filosofi yang terkandung tentang harmoni dan cinta yang selalu berkembang juga merepresentasikan tentang masa depan (Future).
Daud juga menggabungkan elemen-elemen motif Nusantara lainnya, seperti Tenun Toraja, Ukiran Asmat, dan Songket Minang, untuk menambah kedalaman desain Tumtum.
“Saya ingin Tumtum tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki makna yang mendalam. Seperti motif Truntum yang menggambarkan banyak kuntum bunga yang bertebaran seperti bintang di langit, saya harap Tumtum bisa menjadi inspirasi bahwa Indonesia siap bersemi dan bersinar untuk memberi cahaya inspirasi bagi dunia.”
Advertisement
Elemen Motif Nusantara
Daud juga menggabungkan elemen-elemen motif Nusantara lainnya, seperti Tenun Toraja, Ukiran Asmat, dan Songket Minang, untuk menambah kedalaman desain Tumtum. “Saya ingin Tumtum tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki makna yang mendalam.
Seperti motif Truntum yang menggambarkan banyak kuntum bunga yang bertebaran seperti bintang di langit, saya harap Tumtum bisa menjadi inspirasi bahwa Indonesia siap bersemi dan bersinar untuk memberi cahaya inspirasi bagi dunia.”
Bentuk kuntum dari motif Truntum menjadi dasar, sementara warna-warna yang digunakan seperti warna hijau, melambangkan peaceful nature; merah melambangkan passionate culture; dan biru melambangkan optimistic and sustainable future. Ketiga warna ini memperkuat simbolisme dari maskot Tumtum, sehingga diharapkan dapat mudah dikenali oleh berbagai lapisan masyarakat, baik di Indonesia maupun internasional.
Di sisi lain, tantangan terbesar bagi Daud adalah menciptakan maskot yang mampu merepresentasikan keberagaman budaya Indonesia. Sebagai negara dengan ratusan suku dan daerah, maskot ini harus memiliki elemen yang mewakili kekayaan budaya tersebut namun tetap mudah diingat dan dikenali. Daud memilih berkolaborasi dengan talenta lokal, seperti 3D sculptor Jeremy Yap, yang membantunya mengembangkan model tiga dimensi dari Tumtum hingga menjadi bentuk kostum maskot dan dapat digunakan di berbagai acara.