Mulai Akhir Oktober, Bandara Sam Ratulangi Layani Penerbangan Manado-Guangzhou China

Maskapai TransNusa akan membuka penerbangan ke Guangzhou dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado mulai 27 Oktober 2024

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 30 Sep 2024, 09:00 WIB
Para calon penumpang yang jadwal penerbangannya dibatalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado, Kamis (18/4/2024), diarahkan menuju Customer Service Airlines untuk penjadwalan kembali penerbangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura Indonesia, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, kembali melayani penerbangan internasional. Kali ini rute Manado-Guangzhou, China yang akan dibuka pada akhir Oktober 2024.

"Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado kembali akan membuka rute penerbangan internasional pada Oktober mendatang,” ungkap GM Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado Maya Damayanti pada, Sabtu (28/9/2024).

Dia mengatakan, rute penerbangan internasional tersebut yaitu Manado-Guangzhou yang akan dilayani oleh maskapai TransNusa. Rencananya maskapai TransNusa akan membuka penerbangan ke Guangzhou dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado mulai 27 Oktober 2024 dengan frekuensi tiga kali seminggu.

“TransNusa memang berencana untuk menjadikan Bandara Sam Ratulangi sebagai hub untuk rute internasional. Nantinya TransNusa akan memperluas rute domestik untuk menunjang rute internasionalnya,” tuturnya.

TransNusa saat ini memiliki tiga rute penerbangan dari Bandara Sam Ratulangi, yaitu ke Denpasar, Ambon, dan Sorong. Namun memang penerbangan ke Sorong dan Ambon saat ini belum berjalan sesuai jadwal.

Rute Manado-Guangzhou saat ini dilayani secara reguler oleh maskapai China Southern dengan frekuensi tiga kali seminggu. Selain itu, juga ada maskapai Lion Air yang melayani rute ini secara charter berjadwal. Lion juga diketahui melayani penerbangan ke kota lainnya di China.

Dia mengatakan, rute Manado-Guangzhou memang masih didominasi oleh tenaga kerja asing (TKA) dari China yang bekerja di beberapa perusahaan pertambangan seperti di Weda, Maluku Utara, dan Morowali, Sulawesi Tengah.

Seperti yang terlihat dari penerbangan China Southern, sekitar 97 persen penumpangnya merupakan TKA, sedangkan tiga persen lainnya adalah wisatawan yang hendak berlibur ke Sulut.

“China Southern sudah mengajukan penambahan frekuensi penerbangan dari tiga kali menjadi lima kali seminggu. Hanya saja permohonan tersebut sampai saat ini masih belum disetujui oleh Kementerian Perhubungan RI,” ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya