Orang-orang yang melarikan diri dari pengeboman Israel di pinggiran selatan Beirut, berkumpul dengan barang-barang mereka di Martyrs Square di pusat ibu kota Lebanon di mana mereka bermalam pada 28 September 2024. (JOSEPH EID/AFP)
Israel kembali membombardir pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, sepanjang malam hingga Sabtu 28 September 2024. (JOSEPH EID/AFP)
Puluhan warga berikut anak-anak dan perempuan panik melarikan diri dari serangan besar-besaran Israel. (JOSEPH EID/AFP)
Para pengungsi terpaksa bermalam di pinggir jalan atau di tempat-tempat terbuka untuk menghindari serangan Israel. (JOSEPH EID/AFP)
Beberapa diantara mereka membangun tenda-tenda sementara. (JOSEPH EID/AFP)
Beberapa pengungsi tersebar di trotoar atau di mobil yang diparkir di pinggir jalan serta ruang-ruang terbuka di pusat kota Lebanon. (JOSEPH EID/AFP)
Pemerintah Lebanon telah membuka sekolah-sekolah di Beirut untuk menampung para pengungsi. (JOSEPH EID/AFP)
Kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan, eskalasi minggu ini telah melipatgandakan jumlah orang yang mengungsi akibat konflik di Lebanon. Sekarang ada lebih dari 211.000 orang yang mengungsi. (JOSEPH EID/AFP)