Liputan6.com, Jakarta - 'Dari sekian banyak jenis jam tangan, jam tangan otomatis bisa jadi pilihan untuk Anda yang suka bergaya klasik tetapi berniat investasi jangka panjang. Dinamakan otomatis lantaran jam tangan didesain untuk bisa terus bekerja tanpa menggunakan baterai.
Tenaganya datang dari pergerakan si pemakai. Rotor pada bagian mesin akan bergerak jika terjadi pergerakan di pergelangan tangan Anda. Jam tangan otomatis akan berhenti berdetak hanya jika tak dipakai beberapa hari. Itu yang menjadikannya sebagai kelebihan karena bisa bertahan berpuluh-puluh tahun jika dirawat dengan baik.
Advertisement
Bagaimana tips merawatnya? Pertama, jika jam tangan tidak digunakan selama lebih dari 44 jam dalam posisi daya penuh, jam tersebut akan mati. Jadi jika didiamkan jam tangan terlalu lama, sebaiknya Anda memutar crown jam tangan dengan melakukan winding manual sebanyak 20 kali untuk mengisi daya penuh.
Kedua, untuk perawatan harian, pastikan jam tangan Anda selalu bersih dan hindari kontak keras yang dapat menyebabkan kerusakan atau kecelakaan. Sementara untuk perawatan bulanan, rutin cek bagian yang perlu dibersihkan mendalam atau perlu diperbaiki.
Sedangkan untuk perawatan tahunan, sebaiknya bawa jam Anda ke teknisi profesional untuk pemeriksaan dan pemeliharaan menyeluruh agar performa dan keindahan jam tetap terjaga.
"Selebihnya, sangat penting untuk merujuk pada buku manual yang disertakan saat pembelian agar Anda bisa memahami cara penggunaan dan perawatan yang benar. Dengan perawatan yang tepat, jam tangan Anda akan tetap berfungsi dengan baik dan tahan lama," kata Vincent Harney, Direktur Regan Harney, dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 27 September 2024.
Jam Otomatis Bisa Dikoleksi
Komisaris perusahaan itu, Herman Zhou mengungkapkan bahwa jam tangan otomatis berpotensi untuk dikoleksi. Sebelum itu, Anda perlu tahu bagaimana memilih jam premium yang tepat. Hal itu bisa dilihat dari material yang digunakan, seperti casing dan kaca, serta kualitas pembuatan yang rapi dan detail.
"Pastikan ada value for money yang Anda investasikan dengan mempertimbangkan craftsmanship dan fitur yang ditawarkan. Juga, perhatikan reputasi merek dan pastikan ada garansi serta layanan purna jual yang baik untuk memastikan kepuasan jangka panjang," katanya.
Sementara itu, jam tangan mewah ternyata tidak sekadar pamer gengsi, lebih dari itu bisa jadi investasi di masa depan. Hal itu diungkap Umi, salah seorang staf tenant Mabes Luxury Watch, di sela pameran Jakarta Watch Exchange (JWX) 2023.
Tenant yang fokus dalam bisnis jual beli jam tangan mewah bekas itu menjajakan sejumlah koleksinya yang berusia puluhan tahun. Salah satunya jam tangan Rolex dengan tali jam berbahan emas. Jam tangan wanita mekanis yang dirilis pada 1970an itu ditawarkannya di harga Rp96 juta.
"Itu emasnya kalau dilebur, bisa sampai satu gram," kata Umi, ditemui di PIK Avenue, Jakarta, Kamis, 9 November 2023.
Advertisement
Berinvestasi Tak Harus di Jam Tangan Baru
Kelengkapan aksesori dan dokumen juga turut menentukan harga jual jam tangan mewah bekas. "Bedanya bisa Rp10 juta," katanya.
Pihaknya menjanjikan bisa menerima kembali jam yang sudah dibeli dengan syarat ada potongan harga sebesar 25 persen dari harga taksiran. Mengingat potongannya cukup besar, ia tak menyarankan pembeli untuk buru-buru menjual koleksi jam tangan mewahnya jika ingin diinvestasikan.
"Minimal (disimpan) dua tahun. Kalau dua tahun, Rolex menjanjikan, terutama Rolex all gold full set. (Fluktuasi) harganya ikutin dolar," imbuhnya. Ia juga merekomendasikan para pemula yang hendak berinvestasi di jam tangan mewah agar membeli barang bekas, alih-alih barang baru, karena secara nominal, lebih terjangkau.
Di sisi lain, Umi meminta konsumen untuk teliti saat membeli jam tangan mewah bekas. Salah satu tips yang dibagikannya adalah membandingkan nomor seri jam tangan yang tertera di kotak dan di badan jam. Bagi yang sudah terbiasa, mereka bahkan bisa langsung mengenali keasliannya dari penampakannya saja.
Jam Tangan Mewah Mulai Dilirik Gen Z
Anton, cofounder JWX, mengungkapkan bahwa investasi di jam tangan mewah cukup menjanjikan di Indonesia. Pasalnya, kolektornya cukup banyak dengan klasifikasi yang ia sebut sudah ekstrem.
"Kadang orang beli jam enggak hanya cukup punya satu. Katakan sudah punya yang ratusan juta, dia cenderung akan tukar atau tambah koleksi yang lebih mahal," ujarnya.
Ia mengatakan salah satu daya tarik yang ditawarkan adalah koleksi jam tangan vintage yang beragam, dari era 60an hingga 80an. Jam tangan akan menjadi investasi yang menguntungkan bila dirawat dengan baik.
"Jam tangan ini enggak bakal rusak, tapi harus diperlakukan dengan baik supaya bisa diwariskan ke next generation," ujarnya.
Brand jam tangan juga memengaruhi nilainya di masa depan. Ia menyebut empat andalan, yakni Rolex, Audemars Piguet, Richard Mille, dan Patek Philippe. Sementara, Umi menambahkan Omega dan Cartier dalam daftar brand menguntungkan.
Sejauh ini, kolektor jam tangan mewah diakui masih didominasi kalangan milenial, meski tak menutup kemungkinan bagi Gen Z untuk meliriknya. "Cuma untuk umur 20an itu tidak begitu passion dengan jamnya. Ketika dipake, tetap lihat harga ya," kata Anton.
Advertisement