4 Tips Ampuh Mengatasi FOMO, Rasa Takut Ketinggalan Tren di Media Sosial

Tidak semua hal perlu diikuti, atasi FOMO dengan cara-cara ini.

oleh Miranti diperbarui 30 Sep 2024, 11:33 WIB
Credit via Pexels.com/Cottonbro Studio

Liputan6.com, Jakarta Sering merasa cemas saat orang lain menikmati momen yang kamu lewatkan? Atau selalu ingin mengikuti semua tren media sosial agar tidak ketinggalan? Mungkin kamu sedang mengalami Fear of Missing Out, yang lebih dikenal dengan FOMO.

Di zaman digital yang serba cepat ini, smartphone seolah menjadi benda yang tidak bisa dipisahkan dari tangan. Tanpa disadari, seseorang bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk scrolling media sosial. Awalnya hanya untuk hiburan, tetapi lama-kelamaan kebiasaan ini bisa memunculkan fenomena FOMO.

Keinginan untuk mengetahui segala hal yang sedang tren dan memiliki barang-barang yang sedang digemari banyak orang bisa menjadi tanda bahwa kamu mengalami FOMO. Jika dibiarkan terus-menerus, perasaan ini bisa mengganggu kesehatan mental bahkan fisikmu.

Namun, jangan khawatir! Ada cara-cara efektif yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi FOMO untuk mengembalikan keseimbangan dalam hidupmu. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (30/9/2024):


1. Mengurangi Waktu Penggunaan Gadget

Simpan perangkatmu. (Copyright Freepik/author/freepik)

Mengelola penggunaan gadget adalah langkah awal yang efektif untuk mengatasi FOMO. Salah satu cara termudah adalah dengan membatasi waktu bermain media sosial melalui pengaturan di smartphone.

Banyak ponsel pintar saat ini dilengkapi dengan fitur screen time yang memungkinkan pengguna memantau dan mengontrol durasi penggunaan aplikasi tertentu. Dengan mengatur batasan ini, kamu bisa lebih sadar seberapa sering kamu terjebak scrolling tanpa tujuan dan mulai mengurangi kecanduan pada gadget.

Selain itu, cobalah untuk menjauhkan gadget dari jangkauanmu, terutama saat sedang melakukan aktivitas penting atau bersantai. Ini dapat membantumu lebih fokus menikmati momen tanpa terganggu oleh notifikasi yang terus berdatangan. Dengan mengurangi ketergantungan pada gadget, kamu akan menemukan lebih banyak waktu untuk hal-hal yang benar-benar bermakna dan menenangkan pikiran.


2. Fokus pada Dunia Nyata

Hidupmu tak hanya terbatas pada gadget. (Hak Cipta Freepik/penulis/freepik)

Alih-alih terus membandingkan diri dengan orang lain di media sosial, cobalah untuk lebih fokus pada kehidupan nyata dan apa yang terjadi di sekitarmu. Mulailah dengan lebih banyak berinteraksi langsung dengan orang-orang di lingkunganmu, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja.

Aktivitas sosial di dunia nyata dapat memberikan rasa koneksi yang lebih mendalam dibandingkan interaksi di dunia maya yang terkadang hanya bersifat permukaan. Menjalani kegiatan nyata juga memberikan pengalaman yang lebih otentik dan bermakna.

Buatlah rutinitas yang melibatkan hobi atau aktivitas fisik yang bisa membantu mengalihkan perhatianmu dari media sosial. Misalnya, membaca buku, olahraga, atau melakukan perjalanan kecil tanpa harus memamerkannya di media sosial. Dengan cara ini, kamu dapat merasakan kebahagiaan yang berasal dari kegiatan nyata, bukan hanya dari validasi sosial yang diberikan oleh dunia maya.


3. Menyadari Tak Semua Hal Perlu Diikuti

FOMO tidak membawa keuntungan apapun. (Hak Cipta Freepik/penulis/freepik)

Salah satu alasan munculnya FOMO adalah keyakinan bahwa kamu harus selalu mengetahui dan mengikuti segala sesuatu yang sedang terjadi. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua hal perlu diikuti atau diketahui. Tidak semua tren, berita, atau aktivitas orang lain relevan atau memiliki dampak signifikan dalam hidup kita.

Daripada terobsesi dengan apa yang sedang populer, fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting bagi diri sendiri dan yang membawa kebahagiaan sejati. Biasakan dirimu untuk lebih selektif dalam memilih informasi atau tren yang ingin diikuti.

Saringlah konten yang kamu konsumsi agar hanya informasi bermanfaat yang masuk dalam kehidupanmu. Dengan menyadari bahwa tidak semua hal perlu diketahui, kamu akan merasa lebih ringan dan terhindar dari rasa gelisah yang sering muncul karena takut ketinggalan.

 


4. Latih Rasa Syukur

illustrasi fomo copyright/freepik

Mengembangkan kebiasaan bersyukur dapat membantumu menghargai apa yang kamu miliki saat ini. Cobalah untuk mencatat hal-hal positif yang terjadi setiap hari, sekecil apapun itu. Dengan lebih banyak memperhatikan dan menghargai pengalamanmu sendiri, kamu akan lebih merasa puas dan mengurangi rasa cemas bahwa kamu melewatkan sesuatu yang lebih baik.

Ingatlah, semua yang ada di media sosial tidak selalu seindah kelihatannya. Sebab, semua orang cenderung hanya "memamerkan" sisi positif dari kehidupannya. Jadi, untuk apa merasa tertinggal? Masih ada kehidupan sendiri yang perlu dirangkai jalan ceritanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya