Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus mengatakan pada Minggu (29/9/2024) bahwa serangan Israel terhadap Gaza dan Lebanon tidak bermoral dan tidak proporsional, seraya menyebut bahwa aksi militernya telah menyalahi aturan perang.
Hal tersebut diungkapkannya saat sedang dalam perjalanan pulang dari Belgia, ketika ia ditanya soal pembunuhan yang ditargetkan Israel terhadap salah satu anggota pendiri Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Advertisement
Tanpa menyebut Israel secara langsung, pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia itu mengatakan bahwa "pertahanan harus selalu proporsional dengan serangan."
"Ketika ada sesuatu yang tidak proporsional, ada kecenderungan mendominasi yang melampaui moralitas," kata dia, seperti dilansir AP, Senin (30/9).
"Sebuah negara yang melakukan hal-hal ini — dan saya berbicara tentang negara mana pun — dengan cara yang luar biasa, ini adalah tindakan yang tidak bermoral."
Ia mengatakan bahwa meskipun perang itu sendiri tidak bermoral, ada aturan yang mengatur soal moralitas.
"Namun, jika Anda tidak melakukan ini... Anda akan melihat darah kotor dari hal-hal ini," sebut dia.
Dorong Gencatan Senjata
Sebelumnya, saat berbicara usai memimpin Misa Kudus di Stadion King Baudouin, Brussels, pada akhir kunjungan apostoliknya ke Belgia, Paus Fransiskus mengimbau semua pihak yang terlibat dalam perang di Timur Tengah untuk menghentikan kekerasan di Lebanon, Palestina, Gaza, hingga Israel.
"Saya meminta semua pihak untuk segera menghentikan tembakan di Lebanon, di Gaza, di seluruh Palestina, dan di Israel," tegas dia.
"Para sandera harus dibebaskan, dan bantuan kemanusiaan harus diizinkan."
Ia menyampaikan kekhawatirannya yang mendalam terhadap eskalasi konflik di Lebanon.
"Lebanon adalah sebuah pesan, tetapi pada saat ini, itu adalah pesan yang sedang dicabik-cabik," kata dia di hadapan 30 ribu umat Katolik yang mengikuti misa.
Kepala negara Vatikan itu juga menyoroti banyaknya korban yang dihasilkan dari perang tak berkesudahan itu.
"Perang ini memiliki dampak yang menghancurkan bagi penduduk: Banyak, terlalu banyak orang terus meninggal hari demi hari di Timur Tengah," seru dia, seraya mengajak umat untuk mendoakan perdamaian dunia.
"Mari kita berdoa untuk perdamaian."
Advertisement
Hizbullah Konfirmasi Kematian Hassan Nasrallah
Hizbullah mengonfirmasi bahwa pemimpinnya dan salah satu pendirinya, Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan udara Israel.
Pernyataan Hizbullah pada hari Sabtu (28/9/2024) menyebutkan bahwa Nasrallah telah bergabung dengan para martir lainnya. Kelompok itu pun bersumpah untuk melanjutkan perang suci melawan musuh, mendukung Palestina, dan membela Lebanon. Demikian seperti dilansir Al Jazeera.
Sementara itu, pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei dalam pesannya pada hari Sabtu seperti dilansir kantor berita AP mengatakan, "Gerakan perlawanan, yang dipimpin oleh Hizbullah akan menentukan nasib kawasan."