Prabowo Belum Rampungkan Susunan Kabinet, Dasco: Banyak yang Masuk dan Narik, Jadi Agak Lama

Perihal nomenklatur menteri di kabinet Prabowo-Gibran juga masih sangat dinamis. Diketahui, pemerintahan Prabowo-Gibran bakal memecah beberapa kementerian sebelumnya.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 30 Sep 2024, 11:03 WIB
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan akan merampungkan susunan kabinet pada H-5 sebelum pelantikam presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan pembahasan menteri menjadi agak lama lantaran banyak pihak yang masuk dan menarik diri.

"Nama-nama terutama dari parpol yang proporsinya tidak terlalu lebih besar daripada yang profesional nah ini masih kemudian ada yang masuk ada yang tarik sehinga mungkin fix final kabinet itu agak lama ya," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024).

Perihal nomenklatur menteri di kabinet Prabowo-Gibran juga masih sangat dinamis. Diketahui, pemerintahan Prabowo-Gibran bakal memecah beberapa kementerian sebelumnya.

"Kalau dari informasi yang kami dapat nomenklatur kabinet itu masih fluktuatif masih dinamis," imbuh Dasco.


3 Kriteria Calon Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Amzar Simanjuntak, mengungkapkan terdapat tiga kriteria bagi calon menteri yang akan duduk di kabinet pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

"Pak Prabowo memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan bila bisa memenuhi syarat yang diberikan Pak Prabowo," kata Dahnil saat ditemui usai acara Deklarasi Ormas dan Pengukuhan Pengurus Besar Matahari Pagi Indonesia di Jakarta, Sabtu (28/9/2024) seperti dilansir Antara.

Ia membeberkan, ketiga kriteria tersebut, yakni pertama, calon menteri dalam kabinet harus memiliki integritas, seiring dengan komitmen Prabowo yang ingin memberantas korupsi.

Kedua, harus memiliki kompetensi. Menurut Dahnil, sejak awal Prabowo ingin membentuk kabinet zaken atau kabinet menteri yang mengurus berbagai hal spesifik dalam pemerintahan, sehingga calon menteri Prabowo nantinya harus memiliki kompetensi.

Selanjutnya kriteria ketiga, yaitu harus loyal. Dia menyebutkan loyalitas penting bagi Prabowo, karena Ketua Umum Partai Gerindra tersebut ingin memastikan kapten dalam koalisi pemerintahan merupakan Prabowo.

"Dengan Pak Prabowo sebagai panglima, mereka yang menjadi menteri Pak Prabowo harus tegak lurus dengan berbagai agenda pembangunan yang sudah dibuat Pak Prabowo," ucap dia.


Kantongi Beberapa Nama

Sejauh ini, Dahnil menyebutkan Prabowo sudah mengantongi beberapa nama yang akan dipilih sebagai menteri dalam kabinetnya.

Namun demikian, Prabowo, kata dia, sedang mempertimbangkan semua nama nama itu, baik yang diusulkan oleh partai politik maupun yang diusulkan oleh kelompok lain seperti organisasi kemasyarakatan (ormas), kelompok profesi, dan sebagainya.

Dari partai politik, ia menyebutkan Prabowo akan memprioritaskan nama-nama dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), sedangkan dari kelompok lainnya sedang dipertimbangkan berdasarkan usulan kelompok masyarakat, ormas, kelompok profesi buruh tani dan nelayan, relawan, serta lainnya.


Jumlah Kementerian

Terkait dengan jumlah kementerian pada kabinet Prabowo yang beredar sebanyak 44, dia menuturkan hal tersebut belum bisa dipastikan lantaran masih berproses, tetapi yang pasti jumlahnya akan bertambah dari saat ini yang sebanyak 34.

"Nanti ada kementerian yang akan dipecah dan digabung atau merger. Ada Kementerian yang tadinya dipecah nanti ada jadi badan, ada juga yang digabung dan sebagainya," ucap Dahnil menjelaskan.

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka

Infografis Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Diubah Jadi Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya