Liputan6.com, Jakarta - Puluhan tahun sudah Jalan Bringin-Boan yang menjadi akses untuk warga di tiga desa: Bringin, Kenongorejo, dan Sumberbening, di Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), tak tersentuh perbaikan. Lantaran jeleknya jalan tersebut, sampai kendaraan ambulans jenzah sampai mogok dan tak bisa jalan.
Selama itu, warga pun kesulitan untuk beraktivitas secara lancar, terkendala kondisi akses jalan yang membelah hutan tersebut. Terutama saat musim penghujan turun. Akses jalan berubah menjadi seperti medan off road yang berlumpur dan sulit dilintasi kendaraan.
Advertisement
Padahal, Jalan Bringin-Boan menjadi akses utama warga di wilayah tersebut menuju kota kecamatan maupun kota kabupaten. Terdapat ratusan kepala keluarga (KK) dan ribuan jiwa di wilayah itu, yang menggantungkan akses pada Jalan Bringin-Boan.
Kepala Desa (Kades) Sumberbening, Hanif Hernawan, mengatakan akses jalan tersebut sudah sangat lama tak tersentuh pembangunan. Menurut dia, kala musim hujan, jalan dari tanah liat tersebut menjadi berlumpur pekat.
“Warga pun tentu kesulitan untuk melintas. Kendaraan sering terjebak saat nekat menerobos,” ucapnya, Senin (30/9/2024).
Hanif menuturkan, saat musim hujan, pakaian anak-anak sekolah jadi kotor saat tiba di tempat belajar. Hal ini lantaran terciprat lumpur saat melintas di jalan becek yang mereka lalui.
Sentuhan Bupati Ony, Kedepan Tak Ada Kesulitan di Jalan Ini
Ia pun bercerita ihwal kesulitan lain yang dialami warga. Hanif ingat, pada suatu waktu, ada warga yang meninggal dunia di rumah sakit. Ambulans yang membawa jenazah tak bisa masuk sampai rumah duka, mogok terjebak lumpur tanah liat di tengah Jalan Bringin-Boan.
“Sudah berupaya didorong warga, tapi tak berhasil. Akhirnya jenazah digotong warga secara manual, berjalan cukup jauh,” katanya, berkisah.
Pernah pula, ibu hamil yang akhirnya melahirkan di tengah jalan, sebelum sampai Puskesmas, lantaran terhambat akses jalan tersebut.
“Itu cerita masa lalu. Kini kami bersyukur, kondisi jalan telah berubah,” ucapnya.
Ke depan, tak akan ada lagi cerita ambulans tak bisa melintas, mogok terjebak lumpur tebal, maupun ibu melahirkan di tengah jalan. Hal ini setelah Pemerintah Kabupaten Ngawi (Pemkab) Ngawi, di masa Bupati Ony Anwar Hasrono, memperbaiki akses Jalan Bringin-Boan sepanjang 5,5 kilometer (Km).
“Alhamdulillah, tentu kami senang dengan perbaikan jalan ini pada masa pemerintahan Pak (Bupato) Ony. Jalan yang dulu berlumpur, kini dibeton,” ucapnya.
Advertisement
Habiskan Dana Segini
Pembangunan dengan rigid beton Jalan Bringin-Boan sepanjang 5,5 Km dengan lebar 4 meter, dibiayai dari pos Dana Alaokasi Umum (DAU) dengan pagu anggaran mencapai Rp14,7 miliar. Jalan tersebut ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ngawi, Rachmat Fitrianto, mengatakan pembangunan Jalan Bringin-Boan, ditergetkan rampung dalam waktu 8 bulan, Mei-akhir Desember 2024. Namun, menurutnya, penyelesaian proyek tersebut diperkirakan lebih cepat dari target.
“Saat ini progresnya sudah sekitar 80 persen. Sebelum akhir Desember perkiraan sudah rampung semua, lebih cepat dari yang ditargetkan,” ucapnya.
Diharapkan, pembangunan Jalan Bringin-Boan di masa pemerintahan Bupati Ony Anwar Harsono ini bisa mempermudah akses dan mobilitas warga. Sehingga, hal itu secara otomatis dapat mendongkrak perekonomian warga setempat.
“Memudahkan mobilitas warga untuk mengangkut hasil bumi dan lainnya. Tentu hal itu berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan warga ke depan,” tuturnya.
Penulis: Nugroho Purbo