Cuaca Indonesia Hari Ini 1 Oktober 2024: Hujan Guyur Sebagian Wilayah pada Siang Hari Ini

Pada Selasa(01/10/2024), cuaca Indonesia di pagi ini sebagiannya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan dan kabut

oleh Fenicia Effendi diperbarui 01 Okt 2024, 07:30 WIB
Warga menutupi kepala dari guyuran hujan saat melintasi kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (4/1/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pada awal bulan, Selasa (1/10/2024), langit pagi Indonesia sebagian besarnya diprediksi cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, kabut, hujan ringan. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini

Cuaca cerah berawan diprediksi pagi ini akan memayungi Denpasar, Serang, Yogyakarta, Banjarmasin, Samarinda dan Monokwari, hal ini seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kemudian pada siang hari nanti, sebagian wilayah Indonesia diprakirakan cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan,  dan hujan petir.

Hujan dengan intensitas ringan diprediksi turun di beberapa wilayah Indonesia pada siang hari nanti, di antaranya Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Ambon, Ternate, Mataram, dan Manado

Selanjutnya malam hari nanti, Indonesia sebagiannya diprediksi cerah berawan, berawan, hujan ringan, dan hujan petir.

Hujan petir diprakirakan akan mengguyur wilayah Jambi, Banjarmasin. Sementara hujan ringan diprediksi turun di wilayah Bengkulu, Pontianak, Ambon Mataram hingga Monokwari.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Berawan Tebal  Berawan Tebal   Berawan Tebal 
 Denpasar  Cerah Berawan   Cerah Berawan  Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Bengkulu  Cerah   Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Kabut
 Jakarta Pusat   Berawan Tebal  Berawan  Berawan Tebal
 Gorontalo   Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jambi   Hujan Ringan   Berawan Tebal  Hujan Petir
 Bandung   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan
 Semarang   Berawan  Berawan  Berawan Tebal
 Surabaya   Cerah  Berawan  Berawan Tebal
 Pontianak   Hujan Ringan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Petir
 Palangkaraya  Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Samarinda  Hujan Ringan  Berawan  Berawan
 Tarakan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Pangkal Pinang  Hujan Petir  Hujan Ringan  Berawan Tebal
 Tanjung Pinang   Hujan Ringan  Hujan Ringan  Berawan Tebal
 Bandar Lampung  Berawan Tebal  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Ambon   Hujan Ringan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Ternate   Hujan Ringan  Hujan Ringan   Berawan
 Mataram   Cerah  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kupang   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kota Jayapura  Berawan  Berawan  Berawan
 Manokwari   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Pekanbaru   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Mamuju   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Hujan Sedang
 Makassar   Berawan  Kabut  Cerah
 Kendari   Kabut  Cerah  Cerah Berawan
 Manado    Berawan Tebal  Hujan Ringan  Berawan Tebal
 Padang   Berawan Tebal  Hujan Petir  Berawan Tebal
 Palembang  Berawan Tebal  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Medan   Berawan  Kabut  Hujan Ringan

Cuaca Ekstrem dari Hujan dan Lembap ke Panas dan Kering Bisa Bikin Kulit Lebih Sensitif

Tips Liburan Tanpa Takut Kena Hujan | copyright freepik

Cuaca hujan atau kondisi lembap dapat memicu kulit jadi lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan.

Hal tersebut dikarenakan alasan fisiologis yang kompleks seperti disampaikan dokter spesialis kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Dr Arini Astasari Widodo, SM, Sp.DVE, FINSDV.

"Selama cuaca hujan atau kondisi lembap lainnya, kulit cenderung menjadi lebih sensitif karena beberapa alasan fisiologis yang kompleks," kata Arini di Jakarta, dilansir Antara, Senin, 15 Juli 2024.

Cuaca di kota seperti Jakarta belakangan ini, kata Arini, dapat digolongkan ekstrem karena perubahannya yang amat cepat. Hal tersebut berdampak signifikan terhadap kesehatan kulit masyarakat.

Kulit rentan mengalami dehidrasi dan sensitivitas tinggi etika cuaca tengah panas dan kering.

Cuaca panas juga memperburuk kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis yang dapat mempercepat penuaan dengan garis-garis halus dan kehilangan elastisitas kulit.

Di sisi lain, hujan lebat dan tingkat kelembapan tinggi mendukung pertumbuhan jamur, serta dapat memperburuk jerawat karena produksi minyak berlebih.


Faktor Selanjutnya yang Perlu Diperhatikan

Ilustrasi inflamasi. (Foto: unsplash.com)

Beberapa faktor yang amat berpengaruh pada kulit yaitu kelembapan tinggi karena dapat mengganggu fungsi lapisan kulit alami.

"Biasanya barier bertanggung jawab untuk melindungi kulit dari iritasi dan agresi lingkungan. Ketika penghalang ini terganggu, kulit menjadi lebih rentan terhadap penetrasi bahan kimia, polutan, atau alergen dari udara dan lingkungan sekitar," ujar Arini.

Faktor selanjutnya yakni kondisi kelembapan tinggi juga dapat memperburuk kondisi kulit tertentu seperti eksim atau dermatitis kontak, yang mana kulit menjadi lebih reaktif terhadap rangsangan yang biasanya tidak menyebabkan masalah pada kondisi kulit yang lebih stabil.

Kelembapan tinggi juga mendukung pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur di kulit yang dapat menyebabkan infeksi atau peradangan.

Selain itu, sensitivitas kulit juga bisa dipengaruhhi oleh reaksi inflamasi yang lebih besar pada kondisi lembap.

Sistem kekebalan tubuh pada kulit mung menjadi lebih aktif dalam merespons stimulus lingkungan, sehingga dapat menghasilkan reaksi seperti kemerahan, gatal atau sensasi terbakar.


Beberapa faktor yang amat berpengaruh pada kulit yaitu kelembapan tinggi karena dapat mengganggu fungsi lapisan kulit alami. "Biasanya barier bertanggung jawab untuk melindungi kulit dari iritasi dan agresi lingkungan. Ketika penghalang ini terganggu, kulit menjadi lebih rentan terhadap penetrasi bahan kimia, polutan, atau alergen dari udara dan lingkungan sekitar," ujar Arini. Faktor selanjutnya yakni kondisi kelembapan tinggi juga dapat memperburuk kondisi kulit tertentu seperti eksim atau dermatitis kontak, yang mana kulit menjadi lebih reaktif terhadap rangsangan yang biasanya tidak menyebabkan masalah pada kondisi kulit yang lebih stabil. Kelembapan tinggi juga mendukung pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur di kulit yang dapat menyebabkan infeksi atau peradangan. Selain itu, sensitivitas kulit juga bisa dipengaruhhi oleh reaksi inflamasi yang lebih besar pada kondisi lembap. Sistem kekebalan tubuh pada kulit mung menjadi lebih aktif dalam merespons stimulus lingkungan, sehingga dapat menghasilkan reaksi seperti kemerahan, gatal atau sensasi terbakar.

Ilustrasi Infeksi Kulit Credit: pexels.com/pixabay

Menurut Arini, untuk menjaga kulit tetap sehat, baik ketika cuaca lembap maupun kering, masyarakat perlu menggunakan tabir surya (sunscreen) agar kulit tidak rusak akibat paparan langsung sinar matahari.

Sinar UVA yang meresap ke dalam kulit bisa menyebabkan penuaan dini serta peningkatan risiko kanker kulit. Sedangkan sinar UVB menyebabkan kulit terbakar matahari, yang ditandai dengan kemerahan, peradangan, dan rasa panas pada kulit.

"Meskipun cuaca hujan sering kali membuat kita merasa aman dari paparan langsung sinar matahari, sinar ultraviolet (UV) masih tetap ada dan berpotensi merusak kulit kita," ucap Arini.

"Sinar UV terdiri dari dua jenis utama, yaitu UVA dan UVB, yang memiliki efek yang berbeda namun sama-sama berbahaya bagi kulit," sambung dia.

Arini juga meminta masyarakat tetap mewaspadai tanda-tanda infeksi kulit seperti kemerahan, bengkak, atau gatal yang intens.

"Dan segera konsultasikan dengan dokter jika gejala tersebut muncul untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat," jelas Arini.

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya