Tanggapan Asosiasi Pengelola Hotel NTB Soal Biaya Akomodasi di MotoGP Mandalika 2024 Disebut Mahal

Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) NTB Lalu Kusnawan mengklaim kenaikan harga atau tarif hotel dan vila di kawasan dekat Sirkuit Mandalika selama MotoGP Mandalika 2024 masih dalam batas wajar.

oleh Henry diperbarui 02 Okt 2024, 18:53 WIB
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya membahas MotoGP Mandalika 2024 dalam Weekly Press Briefing, Senin, 30 September 2024. (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - MotoGP Mandalika 2024 yang digelar pada 27--29 September 2024, disebut sukses dan bisa mendatangkan banyak penonton. Namun, pihak Dorna selaku perusahaan pemegang hak komersial MotoGP menyarankan agar aspek akomodasi untuk MotoGP Mandalika dibenahi. Mereka mengeluhkan fasilitas akomodasi di kawasan Mandalika yang jumlahnya dinilai kurang memadai dan harganya pun mahal.

Direktur Komersial PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Troy Reza Warokka menyatakan pelaksanaan MotoGP Mandalika di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat, pada tahun-tahun berikutnya bakal didukung dengan aspek akomodasi yang lebih memadai. Pihaknya kini mencari investor untuk membangun penginapan seperti hotel, vila, guna menjawab tuntutan kebutuhan akomodasi bagi wisatawan atau pengunjung ajang MotoGP Mandalika.

"Ini (upaya mencari investasi) bergerak, jadi tahun depan akan lebih memadai lagi dari sisi akomodasi," ujar Troy kepada awak media di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Minggu, 29 September 2024, dilansir dari Antara.

Namun, anggapan akomodasi mahal itu dibantah pihak pengelola hotel. Saat ditanya oleh Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya mengenai keluhan soal akomodasi di Mandalika, Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Nusa Tenggara Barat (NTB)  Lalu Kusnawan mengklaim kenaikan harga hotel dan vila di kawasan dekat Sirkuit Mandalika masih dalam batas wajar.

"Kalau soal akomodasi mahal sebenarnya ini sudah sesuai dengan Peraturan Gubernur soal tarif batas atas, jadi tidak ada aturan yang dilanggar. Tarifnya memang naik tapi sepengetahuan kami masih dalam batas wajar karena sudah menuruti aturan yang ada,” terang Lalu Kusnawan dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin (30/9/2024).


Masih Banyak Kamar Kosong di Mandalika

(c) ITDC & MGPA

"Harga naik rasanya juga wajar karena kalau permintaan meningkat, pastinya harga akan ikut meningkat, termasuk untuk akomodasi yang meningkat menjelang MotoGP. Meski naik, tapi memang terbukti tetap diminati, karena kenaikannya tidak melanggar aturan,” sambungnya.

Lalu menambahkan, untuk daerah Ring 1 di kawasan Kuta Mandalika atau sekitar sirkuit tingkat hunian hotel sudah 95 persen sejak jauh hari karena 90 persen diisi tim pembalap dan rombongannya. Masyarakat umum sangat sulit untuk dapat kamar di kawasan tersebut.

Meski begitu, menurut Lalu, sekitar tiga pekan sebelum MotoGP Mandalika 2024, masih banyak kamar yang kosong di beberapa homestay di Kuta Mandalika. Sementara di daerah Mataram dan Senggigi, tingkat hunian hotel dan vila sudah mencapai 80 persen sekitar beberapa pekan sebelum MotoGP Mandalika 2024.

"Kita dapat informasi dari asosiasi pengelola homestay di NTB, masih banyak homestay yang kosong sekitar tiga minggu sebelum MotoGP. Ini kan jadi bukti masih ada opsi lain untuk menginap," ungkap Lalu.

 


Bundling Tiket MotoGP Mandalika

Jivana Resort hotel di Mandalika (Foto: Instagram.com/jivanaresort)

Ia menyarankan agar penyelenggara membuat langkah-langkah terobosan di MotoGP Mandalika 2025 untuk mengatasi masalah akomodasi. Salah satunya dengan promosi menjual bundling tiket MotoGP dengan paket menginap di tiga Gili di Lombok, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan pemberlakuan tarif batas atas sewa kamar hotel di sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, menjelang penyelenggaraan MotoGP Mandalika pada 27--29 September 2024

Sandiaga saat ditemui di Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis, 26 September 2024, menyebut penerapan batas atas sebagai solusi mencegah tarif hotel di kawasan itu naik tajam. "Di ring pertama kita sudah memberikan batas atas daripada tarif hotel," terangnya, dikutip dari Antara.

Sebagai alternatif lokasi menginap bagi para pengunjung atau wisatawan selama event internasional itu berlangsung, menurut Sandi, saat ini banyak tersedia fasilitas akomodasi di desa-desa wisata di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika.


Target Pengunjung MotoGP Mandalika

Perputaran Uang MotoGP Mandalika Capai Rp914 Miliar, Okupansi Hotel 100 Persen dan 90 Persen Ingin Kembali Lagi. )Liputan6.com/Henry)

"Kita menyarankan banyak sekali sekarang dibangun fasilitas akomodasi yang eco-friendly di desa-desa wisata maupun homestay. Itu menjadi alternatif untuk di ring satu," kata Sandiaga Uno.

Sementara itu, di luar kawasan ring satu, seperti di Mataram dan Senggigi, menurut pria yang biasa disapa Sand ini, masih banyak kamar hotel yang tersedia untuk dipesan para penonton MotoGP Mandalika. "Okupansi masih di bawah 70 persen jadi masih sangat bisa untuk dipesan untuk para penonton motoGP," ujar dia.

Mengenai target, Menparekraf Sandiaga menargetkan sebanyak 100.000 kunjungan wisatawan selama event internasional balapan MotoGP di Mandalika. Dia meyakini kunjungan wisatawan manca negara dapat lebih banyak lagi dibanding dengan event-event internasional lain di Tanah Air.

"Target kita kurang lebih 100.000 seperti tahun sebelumnya. Karena memang kapasitasnya segitu, jadi kita harapkan ada peningkatan kualitasnya," tutur Sandi.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi NTB sudah menerbitkan aturan soal batas atas harga penginapan. Aturan tersebut, dibuat demi menghindari lonjakan harga yang terlampau tinggi bagi para wisatawan.

 

Infografis MotoGP Indonesia Mandalika 2022. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya