AS dan Indonesia Kolaborasi Uji Coba Solusi Smart City untuk IKN

Pemerintah AS bekerja sama dengan Indonesia dan mitra perusahaan teknologi AS dalam proyek pusat komando terpadu untuk pengelolaan infrastruktur smart city di Ibu Kota Nusantara

oleh Siti Syafania Kose diperbarui 01 Okt 2024, 10:12 WIB
Dubes Kamala Bertemu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimoeljono (State Dept. / Erik A. Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - United States Trade and Development Agency (USTDA) atau Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat memberikan hibah kepada Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) Indonesia untuk mendukung pengembangan pusat komando terpadu untuk pengelolaan infrastruktur smart city di ibu kota baru Indonesia, Nusantara. Hibah tersebut akan turut mendanai proyek percontohan yang menunjukkan solusi teknologi dari tujuh perusahaan AS.

Melansir dari siaran media Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia pada Senin (30/9/2024), Penjabat Ketua OIKN, Menteri Mochamad Basuki Hadimuljono mengatakan, “Kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam upaya kami mengembangkan Nusantara sebagai model pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan inovatif.”

“Integrasi teknologi canggih ke dalam infrastruktur smart city tidak hanya akan meningkatkan kemampuan operasional kami tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penduduk. Kemitraan ini mencerminkan komitmen kami untuk membangun ibu kota yang siap menghadapi masa depan yang berada di garis depan transformasi hijau dan digital,” lanjut sang menteri.

Hibah USTDA akan turut mendanai proyek percontohan pusat komando, bersama dengan kontribusi dari perusahaan teknologi AS, di antaranya adalah:

  • Autodesk, Inc. (San Francisco, CA), 
  • Amazon Web Services, Inc. (Seattle, WA), 
  • Cisco Systems, Inc. (San Jose, CA), 
  • Environmental Systems Research Institute, Inc. (Redlands, CA), 
  • Honeywell International, Inc. (Charlotte, NC), 
  • International Business Machines Corporation (Armonk, NY), 
  • Motorola Solutions, Inc. (Chicago, IL). 

Selain itu, perusahaan penasihat teknis AS, Meta Mind Global Corporation LLC (Dover, DE) akan bertindak sebagai kontraktor utama untuk mengoordinasikan proyek percontohan OIKN.

“Perusahaan AS dan mitra teknologi tepercaya dapat mendukung investasi dalam infrastruktur digital yang penting ini dengan menghadirkan inovasi mutakhir,” ujar Direktur USTDA, Enoh T. Ebong. 


Proyek Pusat Komando Terpadu untuk Membangun Smart City

Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat senja. (Istimewa)

Penerapan pusat komando terpadu akan memungkinkan pengumpulan data, analisis, dan pengambilan keputusan secara real-time dalam seluruh operasi kota. Proyek ini dapat meningkatkan kesadaran situasional OIKN, mengoptimalkan alokasi sumber daya publik, meningkatkan penyediaan layanan warga, dan meningkatkan keselamatan dan keamanan publik di Nusantara.

Proyek ini tergabung dalam rangkaian program USTDA untuk mendukung pembangunan Nusantara, termasuk misi perdagangan balasan ke Amerika Serikat pada April 2024, lokakarya pelatihan di Jakarta, dan acara forum bisnis untuk membiasakan para pengambil keputusan Indonesia dengan solusi smart city AS dan praktik implementasi terbaik. 

Bantuan teknis yang didanai USTDA juga menyediakan OIKN dengan desain terperinci dan pengembangan kapasitas untuk mengintegrasikan aplikasi smart city prioritas di Nusantara.

“Dukungan USTDA untuk mengembangkan proyek pusat komando terpadu ini merupakan contoh komitmen teguh kami untuk memperdalam kemitraan AS-Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia. Dengan menyatukan inovasi dan keahlian smart city dari perusahaan teknologi terkemuka AS dalam mendukung visi Indonesia yang berwawasan ke depan, kolaborasi ini akan memberikan solusi transformatif yang membantu mempercepat pertumbuhan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua warganya. Bersama-sama, kita memajukan infrastruktur digital yang mendorong kemajuan ekonomi, membangun ketahanan, dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih sejahtera bagi kedua negara kita,” ujar Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir.

Bantuan teknis yang diberikan mendukung inisiatif prioritas pemerintah AS, termasuk Strategi Indo-Pasifik dan Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global, dengan tujuan untuk mengembangkan, memperluas, dan menyebarkan infrastruktur digital yang aman untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memfasilitasi masyarakat digital yang terbuka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya