Liputan6.com, Jakarta - Malaikat Jibril dikenal sebagai salah satu makhluk Allah yang paling agung dan berpengaruh dalam sejarah Islam. Salah satu keajaiban luar biasa yang dimiliki oleh Malaikat Jibril adalah jumlah sayapnya yang mencapai 600, sebuah fakta yang jarang diketahui banyak orang.
Syekh Ali Jaber, seorang ulama terkemuka, mengungkapkan betapa dahsyatnya Malaikat Jibril.
Dalam sebuah ceramah yang dikutip dari kanal YouTube @@saemasee, Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa jumlah sayap Malaikat Jibril mencapai angka yang mencengangkan. “Malaikat Jibril aslinya memiliki 600 sayap,” ungkapnya.
Salah satu hal yang paling menarik dari penjelasan Syekh Ali Jaber adalah ketika ia mengutip sabda Rasulullah SAW tentang kemampuan Malaikat Jibril untuk menutupi matahari dengan hanya satu sayapnya.
Rasulullah SAW mengatakan bahwa jika Malaikat Jibril membuka satu saja dari 600 sayapnya, maka matahari yang sebesar itu akan tertutup sepenuhnya.
“Jika diizinkan oleh Allah SWT, satu sayap saja dibuka maka matahari akan tertutup,” jelas Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Betapa Dahsyatnya Malikat Jibril, Tetap Hamba dan Makhluk Allah SWT
Pernyataan ini semakin menegaskan betapa besar dan luar biasa kekuatan Malaikat Jibril yang merupakan utusan Allah untuk menyampaikan wahyu kepada para nabi.
Syekh Ali Jaber juga menambahkan bahwa kehebatan Malaikat Jibril tidak hanya terletak pada jumlah sayapnya, tetapi juga pada keagungan wujud dan kekuatannya.
Dengan 600 sayap yang ia miliki, Malaikat Jibril mampu menjalankan tugas-tugasnya sebagai pembawa wahyu dengan penuh kesempurnaan.
“Itu baru satu sayap, bukan 600 sayap,” lanjut Syekh Ali Jaber, menggambarkan betapa dahsyatnya makhluk Allah yang satu ini.
Pernyataan ini seolah mengajak umat Islam untuk merenungi kehebatan ciptaan Allah SWT, terutama makhluk-makhluk agung seperti Malaikat Jibril.
Dalam ceramahnya, Syekh Ali Jaber juga mengingatkan bahwa sebesar apapun Malaikat Jibril, ia tetaplah hamba Allah yang tunduk pada perintah-Nya.
“Betapa besar dahsyatnya makhluk Allah, begitu luar biasa makhluk Allah, itu semua masih hamba Allah, makhluk Allah,” tegasnya.
Keberadaan Malaikat Jibril sebagai makhluk yang begitu agung seharusnya menjadi pengingat bagi umat manusia bahwa alam semesta ini penuh dengan rahasia-rahasia yang luar biasa.
Advertisement
Malaikat Jibril Memiliki Peran Penting, Menyampaikan Wahyu
Kehadiran malaikat-malaikat yang tidak terlihat oleh mata manusia, termasuk Jibril, merupakan bagian dari keimanan dalam ajaran Islam.
Malaikat Jibril sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah agama, terutama sebagai pembawa wahyu kepada para nabi.
Salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Islam adalah ketika Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira.
Dengan kekuatan luar biasa yang dimilikinya, Malaikat Jibril mampu menjalankan peran tersebut tanpa cela. Kecepatan dan ketepatannya dalam menyampaikan wahyu adalah bukti dari betapa agungnya makhluk ini di hadapan Allah SWT.
Penjelasan mengenai 600 sayap Malaikat Jibril tidak hanya menggugah kekaguman, tetapi juga menegaskan pentingnya memahami makhluk-makhluk gaib yang tidak kasat mata.
Dalam Al-Qur’an, keberadaan malaikat sering disebutkan sebagai tanda kebesaran Allah yang tidak bisa disangkal.
Syekh Ali Jaber juga menekankan bahwa meskipun Malaikat Jibril begitu besar dan memiliki kekuatan yang luar biasa, ia tetap berada dalam kehendak dan kuasa Allah SWT.
Setiap tindakan dan gerak-geriknya adalah bentuk ketaatan yang sempurna kepada Sang Pencipta.
Dalam pandangan Islam, kehebatan makhluk seperti Malaikat Jibril seharusnya menjadi pelajaran bagi manusia untuk selalu tunduk dan taat kepada Allah SWT. Tidak ada satu makhluk pun, sekuat apapun, yang bisa keluar dari kehendak-Nya.
Ceramah Syekh Ali Jaber tentang Malaikat Jibril ini kembali menegaskan bahwa setiap makhluk Allah, sekecil atau sebesar apapun, memiliki peran yang telah ditetapkan dalam skema besar kehidupan dan alam semesta.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul