Liputan6.com, Padang Lawas Utara - Keinginannya untuk membangun kampung halaman menjadi modal bagi Bobby Nasution untuk untuk maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) kontestasi Pilgub Sumut 2024.
Hal itu dikatakan Bobby Nasution di acara Deklarasi Pemenangan Bobby-Surya yang diinisiasi salah satu calon Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), di Hotel Sapadia Gunung Tua, Kabupaten Paluta, Minggu, 29 September 2024.
"Saya Muhammad Bobby Afif Nasution. Umur saya, bapak dan ibu, di tahun ini, di bulan Juli kemarin, baru berulang tahun, genap 33 tahun pada tahun ini umur saya," ucap Bobby mengawali perkenalan diri di hadapan ribuan masyarakat yang hadir di acara tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Lalu, suami Kahiyang Ayu itu mengungkapkan alasan dirinya berani mencalonkan diri sebagai Cagub Sumut walau masih berusia muda. Bobby yakin, masyarakat Tabagsel akan mendukung putra daerah yang maju sebagai Cagub Sumut.
"Saya memberanikan diri mencalonkan gubernur. Kenapa berani, karena saya tahu punya kampung yang kalau orang kita maju, kalau orang kita yang punya niat untuk membangun daerah, pasti didukung dan didoakan," ucapnya.
Tak Hanya Bermodalkan Mulyono
Bobby Nasution juga menyinggung soal adanya anggapan terhadap dirinya yang menyebut maju di Pilgub Sumut 2024 hanya karena menantu Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
"Kalau ada yang bilang hanya bermodalkan menantu presiden, bermodalkan menantu Mulyono, bukan hanya bermodalkan itu, tapi modal saya kampung halaman saya di sini," ungkapnya.
Disebutkan Bobby, sebagai putra Tabagsel merasa perlu membangun dan memajukan kampung halaman melalui sinergi bersama masyarakat. Bobby mengharapkan doa dan dukungan dari masyarakat Tabagsel agar bisa memenagkan Pilgub Sumut 2024.
"Dalam kesempatan ini kami mohon doa dan dukungan untuk sama-sama bisa membangun kampung kita Tabagsel," ucapnya.
Advertisement
Sowan ke Pimpinan Ponpes
Di Paluta, Bobby Nasution juga bersilaturahmi dengan pimpinan Pondok Pesantren se-Tabagsel di Ponpes Darul Ulum Nabundong, Desa Gunung Tua Julu, Kecamatan Batang Onang.
Bobby juga menyempatkan berziarah ke makam Tuan Guru Nabundong Syeikh H Ahmad Daud Siregar, selaku pendiri Pondok Pesantren Nabundong.
Pimpinan Ponpes Darul Ulum H Hasyim Daud Siregar selaku tuan rumah, mengatakan, kegiatan silaturahmi ini sangat baik untuk mendekatkan diri dan saling mengenal.
"Muslim itu adalah saudara. Darul Ulum Nabundong ini berdiri pada 1925. Dulu letaknya di hutan Nabundong Gunung Tua. Makannya namanya disebut Nabundong. Setelah merdeka, pada 1948 dipindahkan ke Nabundong, ke Desa Gunung Tua Julu. Pada 1966 dipindahkan lagi ke lokasi sekarang. Sejak dulu pimpinan ponpes ini tak mau menerima bantuan tapi mau membantu sesama," terangnya.
"Pada 1982 pendiri Ponpes Nabundong meninggal, dilanjutkan Syeik Daud Ahmad, ayah saya. Kemudian meninggal ayah kami pada 2013, diwariskan kepada saya, cucu dari almarhum pendiri," lanjut Ustaz H Hasyim Daud, sembari mendoakan yang dicitakan Bobby Nasution terkabul.
Bobby Nasution juga mendoakan agar seluruh santri dan pelajar di sini menjadi pemimpin negeri kelak.
"Saya harapkan dan doakan agar banyak anak-anak kita jadi kebanggaan ponpes dengan menjadi pemimpin, dan jadi orang yang bermanfaat kelak," ucap Bobby.
Berdayakan Pondok Pesantren
Bobby Nasution, Calon Gubernur Sumut nomor uurut 1, yang berpasangan dengan Surya, meminta siapa pun yang jadi pemimpin harus bisa ambil kebijakan, di kabupaten dan provinsi agar memberdayakan Ponpes.
"Tadi katanya, pemimpin ponpes sebelumnya, justru memberikan bantuan kepada ummat bahkan enggan minta bantuan. Pemerintah saat ini harus bisa meniru, bagaimana mencetak generasi emas yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai agama," Bobby menuturkan.
Bobby juga berharap pemerintah kabupaten/kota mendukung dunia pendidikan, bantuan pendidikan, hingga memperbanyak beasiswa di luar negeri.
Pada kesempatan tersebut, warga setempat bernama Delima Harahap, beruntung mendapatkan hadiah umrah dari 3 hadiah yang ditawarkan Bobby Nasution. Karena berhasil menjawab pertanyaan.
Sebelumnya Delima ditawarkan hadiah sepeda motor dan pelunasan utang. Namun akhirnya Delima yang berusia 58 tahun itu memilih berangkat umrah.
Advertisement
