WSKT Rampungkan Bendungan Terbesar di NTT, Kapan Diresmikan Jokowi?

Bendungan Temef yang menjadi Bendungan terbesar di Nusa tenggara Timur siap diresmikan Presiden Joko Widodo pada Rabu, 2 Oktober 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Okt 2024, 06:00 WIB
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah merampungkan pembangunan bendungan Temef. Bendungan terbesar di Nusa tenggara Timur tersebut siap diresmikan Presiden Joko Widodo pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Letak bendungan itu mencakup tiga desa pada dua kecamatan, yakni Desa Oenino dengan Desa Pene Utara, Kecamatan Oenino, serta Desa Konbaki, Kecamatan Polen.

Corporate Secretary PT Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita mengatakan, bendungan ini memiliki panjang puncak mencapai 535 meter (m) dengan tinggi 54,35 m. Bendungan Temef memiliki luas genangan 297,78 hektare (ha) yang dapat menampung air hingga 45,78 juta meter kubik (m3).

“Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang mempunyai curah hujan lebih rendah dibandingkan daerah lain. Maka pembangunan bendungan diikuti pula oleh pembangunan jaringan irigasinya,” ujar Ermy dalam keterangan resmi, Senin (30/9/2024).

Pengendali Banjir

Nantinya, bendungan Temef ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir pada area hilir bendungan dan mampu mereduksi banjir di Kabupaten Malaka sebesar 15 persen.

Pembangunan Bendungan Temef memiliki keistimewaan dibandingkan bendungan lain. Pasalnya, Proyek Strategis Nasional (PSN) itu menjadi bendungan pertama yang menggunakan teknologi digital In Place Inclinometer (IPI) berupa aplikasi, sehingga memudahkan proses monitoring pekerjaan proyek.

“Proses cetak Riprap Beton pun dilakukan di lokasi proyek, proses ini sebagai solusi alternatif yang berdampak pada penghematan biaya dan quality control. Bendungan Temef pun cukup unik karena memiliki motif dan gapura yang melambangkan persatuan dari beberapa desa lokal di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan," jelas Ermy.

 


Teknologi Pembangunan

PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah membangun 24 bendungan yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. (Dok Waskita)

Motif air pada bendungan utama sebagai tempat penampungan air atau main dam menggunakan batu alam yang biasa disebut kefa.

Batu itu hanya ada di sekitar Temef atau Kabupaten Kefa. Tidak hanya fokus pada pembangunan, Waskita Karya turut melakukan sejumlah kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) guna mengoptimalkan social values dari pembangunan proyek bagi masyarakat di kawasan Desa Oenino yang terletak dekat Bendungan Temef.

Kegiatan dimaksud meliputi pembangunan bak air, membangun fasilitas umum dan olahraga, dukungan pengecoran gereja, donor darah bersama RSUD Soe, pelepasan bibit ikan dan penanaman pohon kelapa serta sosialisasi malaria dan Medical Check Up bersama Puskesmas Oenino.

Sebagai informasi, pembangunan Bendungan Temef terbagi menjadi empat paket pekerjaan. Paket I dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita-Bangunnusa, lalu Paket IV digarap oleh KSO PT Waskita-Bahagia-Guntur. Sedangkan Paket II dan III dikerjakan oleh KSO PT Nindya-Bina Nusa Lestari. Sementara total anggaran pembangunan Bendungan ini sebesar Rp 2,7 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya