Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 1000 orang dari berbagai daerah memadati kawasan hotel di Cirebon. Mereka mengikui kegiatan Ijazah Kubro Tirakat Dalailul Khairat bersama pengasuh Ponpes Bina Insan Mulia Cirebon KH Imam Jazuli.
Peserta Ijazah Kubro yang masuk ke dalam angkatan 21 tersebut datang dari berbagai provinsi, seperti Jabar, Jatim, Jateng, Banten DKI, dan Luar Jawa, dengan latar belakang yang majemuk.
Keseruan dan suasana haru memuncak ketika panitia mengumumkan hadiah dari KH Imam Jazuli berupa umrah untuk 2 orang, hadiah wisata luar Negeri 5 orang, ziarah Walisongo 10 orang, dan voucher menginap di hotel Aston Cirebon 3 orang.
Baca Juga
Advertisement
“Saya sudah dua tahun berturut-turut mengamalkan puasa Dalail, dan hari ini mendapatkan kejutan dan keajaiban hadiah umrah dari Pak Kiai, sebelumnya saya dapat Ijazah dari Guru saya di Jatim” ungkap salah seorang asal Malang, Senin (30/9/2024).
Sebelum pengijazahan dimulai, KH. Imam Jazuli mengingatkan jam’aah agar meluruskan niat lebih dulu. Ia mengajak semua peserta untuk membaca niat taqorruban ilallah atau mendekatkan diri kepada Allah.
"Jika seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa, dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari," ucap KH Imam Jazuli seraya menyampaikan Hadits Qudsi.
Menurut beliau KH Imam Jazuli, peserta harus berniat untuk “ta’abbudan” atau beribadah kepada Allah dengan membaca shalawat yang menjadi inti kitab Dalailul Khairat. Peserta juga harus meluruskan niat untuk mahabbatan cinta kepada Allah dan tashdiqon atau membenarkan ajaran Rasulullah.
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya,” demikian beliau berpesan mengutip Surah al-Ahzab ayat 56 terkait keagungan bersholawat.
Keutamaan Ijazah Kubro
Sementara itu, terkait fadhilah dan karomah (keutamaan/kemuliaan) dari amalan Dalailul Khairat, KH Imam Jazuli berpesan agar jangan sampai dijadikan target utama yang sempit.
Selain itu, ia menyampaikan agar pengamal Dalail memperhatikan pesan Rasulullah SAW jika doanya ingin dikabulkan. Kiai Imam Jazuli lantas menceritakan kisah yang diambil dari hadits Nabi SAW.
“Artinya, pengamal Dalail harus berusaha keras untuk menjauhi yang subhat, apalagi yang haram agar doanya dikabulkan,” terang beliau.
Untuk menyempurnakan amalan Dalailul Khairat, KH Imam Jazuli menjelaskan pentingnya melakukan wirid Dalail rutin berdasarkan hari dan puasa Dalail yang lamanya 3 tahun (shoumud dahr).
“Wirid dan puasa shoumud dahr ini telah menjadi tradisi para sahabat, tabi’in, dan Walisong di Indonesia. Tapi jangan lupa, semua itu harus dijalankan dengan petunjuk ilmu,” tambah beliau mengingatkan. Karena itu, dalam setiap acara pengijazahan Dalailul Khairat senantiasa didahului dengan penayangan video pembelajaran sebagai bekal keilmuan bagi para peserta sebelum mengamalkan," katanya.
Dalail adalah sunnah Pesantren Bina Insan Mulia yang telah berlangsung mengiringi perjalanan pesantren. Awalnya, Dalail hanya menjadi tradisi guru-guru dan santri senior. Tapi kemudian meluas ke wali santri.
Sejak 5 tahun terakhir, sunnah pesantren ini menjadi kegiatan publik dengan pengikut sampai hari 30. 000 jama’ah dari seluruh Indonesia, dan semua itu gratis.
Advertisement