120 Orang di AS Tewas Akibat Badai Helene

Diperkirakan akan membutuhkan waktu lama bagi masyarakat terdampak untuk pulih.

oleh Tim Global diperbarui 01 Okt 2024, 10:32 WIB
Helene merupakan badai terkuat yang pernah tercatat menghantam wilayah Big Bend, Florida, menerjang wilayah daratan sebelum bergerak ke utara menuju Georgia dan Carolina. (Sean Rayford/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/Getty Images via AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Warga yang putus asa dan terisolasi oleh jalan yang rusak dan kurangnya listrik serta layanan seluler di bagian barat North Carolina, Amerika Serikat (AS), mengantre untuk mendapatkan air bersih pada Senin (30/9/2024). Ini terjadi beberapa hari, setelah Badai Helene melanda wilayah tenggara AS dan menewaskan lebih dari 100 orang.

Para pejabat pemerintah dan organisasi-organisasi bantuan, berupaya membawa pasokan kebutuhan dasar melalui udara dan truk ke kota wisata Asheville dan kota-kota pegunungan di sekitarnya yang terdampak parah

Setidaknya 120 orang di enam negara bagian tewas, sementara kehancuran membentang dari Pantai Teluk Florida hingga Pegunungan Appalachian di Virginia.

Wilayah North Carolina yang mencakup Asheville, melaporkan sedikitnya 35 orang tewas. Jumlah korban tewas di Georgia ditambahkan pada Senin, dari 17 menjadi 25. Demikian seperti dilansir VOA Indonesia, Selasa (1/10).

Gubernur North Carolina Roy Cooper memperkirakan jumlah korban akan meningkat saat penyelamat dan pekerja darurat lainnya mencapai daerah yang terisolasi oleh jalan yang runtuh, infrastruktur yang rusak, dan banjir yang meluas. Sistem air di Asheville rusak parah, sehingga warga terpaksa membawa ember ke sungai untuk mengambil air guna menyiram toilet.

Warga dilaporkan saling berbagi makanan dan air serta menghibur satu sama lain.

"Itulah berkah sejauh ini," kata Sommerville Johnston di luar rumahnya, yang telah tanpa listrik sejak Jumat.

Dia berencana membagikan semur daging rusa untuk tetangganya, sebelum daging itu rusak karena lemari es miliknya tidak teraliri listrik.

"Bawa saja mangkok dan sendokmu," ujar Johnston pada tetangganya.

Yang lain mengantre lebih dari satu blok di Mountain Valley Water, toko penjual air, untuk mengisi botol susu dan wadah lain apa pun, yang dapat mereka temukan.

Derek Farmer, yang membawa botol jus apel berukuran tiga galon, mengatakan bahwa dia telah bersiap menghadapi badai, tetapi sekarang merasa gugup setelah tiga hari tanpa air.

"Saya tidak tahu seberapa buruk keadaannya," tutur Farmer.


Respons Presiden Biden

Orang-orang harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan bensin. (Sean Rayford/Getty Images North America/Getty Images via AFP)

Para pejabat memperingatkan bahwa membangun kembali rumah dan harta benda yang rusak parah akan memakan waktu lama dan sulit. Badai Helene mengacaukan kehidupan di seluruh wilayah tenggara, di mana korban tewas juga dilaporkan di Florida, South Carolina, dan Virginia.

Pejabat Badan Manajemen Darurat Federal mengatakan pada Senin bahwa ratusan jalan ditutup di seluruh North Carolina bagian barat dan tempat penampungan menampung lebih dari seribu orang.

Presiden Joe Biden pada Senin menuturkan bahwa pemerintah federal akan bersama para penyintas dan warga lain di wilayah tenggara AS, yang terkena dampak Helene selama diperlukan.

Dia diperkirakan akan meminta dana tambahan dari Kongres untuk bantuan bencana. Biden juga berencana melakukan perjalanan ke North Carolina akhir pekan ini, ketika kehadirannya tidak akan mengganggu misi pencarian dan penyelamatan.

Helene menghantam daratan pada Kamis (26/9) malam di wilayah Big Bend, Florida sebagai badai kategori 4, dengan kecepatan angin 225 kilo per jam. Badai Helene yang melemah dengan cepat bergerak melalui Georgia, lalu mengguyur Carolina dan Tennessee dengan hujan deras yang menciptakan banjir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya