Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap 1 Oktober, diperingati sebagai Hari Kopi Internasional atau International Coffee Day. Peringatan ini menjadi momen tepat untuk menghargai keberadaan kopi yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di seluruh dunia.
Mengutip dari National Today, kopi berasal dari Ethiopia, Afrika, yang datang dengan cerita menarik. Sekitar era 700-an M, kawanan kambing mulai bertingkah aneh. Hampir semua dari mereka seolah-olah sedang menari.
Pemilik mereka, Kaldi, menemukan bahwa mereka memakan semacam kacang merah. Pemilik kemudian menyimpulkan bahwa benda itulah yang menjadi penyebab perilaku aneh mereka.
Baca Juga
Advertisement
Kaldi memutuskan untuk membagikan temuannya dengan seorang biksu yang saat itu sedang membutuhkan sesuatu agar dapat membantunya terjaga sepanjang malam saat berdoa. Namun, cerita lain mengklaim bahwa biksu itu menolak dan melemparkan kacang ke dalam api. Tak disangka, justru tercium aroma menyenangkan yang berasal dari biji tersebut.
Pada abad ke-15, kopi dikenal melalui utara ke Yaman. Saat itu, biji tersebut dikenal dengan nama Mocha.
Tak lama setelah itu, mereka menjadi terkenal di Mesir, Persia, dan Turki sebagai anggur arab. Selanjutnya, kedai kopi mulai dibuka dengan nama Schools of the Wise.
Arab kemudian menjadi penjaga gerbang untuk kopi. Pertanian kopi berskala besar mulai dilakukan di India Selatan. Pada 1560, kopi berhasil melewati Eropa dan dengan cepat menjadi populer hingga Paus Clement VIII mengira bahwa itu minuman satanic.
Kemudian di bawah pemeriksaan, ia memberikan kemuliaan minuman itu dengan baptisan dan menyatakannya sebagai minuman Kristen. Ketika era 1600-an bergulir, kedai kopi bermunculan di seluruh Eropa.
Setelah waktu yang cukup panjang, akhirnya pada 2014 International Coffee Organization mendeklarasikan bahwa 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kopi Internasional. Momen tersebut menjadi sebuah kesempatan untuk merayakan kopi sebagai minuman dan meningkatkan kesadaran akan penderitaan para petani kopi.
Penulis: Resla
