Program Pemberdayaan BRI Bawa Pisang Sale Mades ke Pasar Lebih Luas

Seiring perkembangannya, klaster usaha Pisang Sale Mades mendapatkan omzet mencapai puluhan juta per bulan, tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga berhasil menembus pasar berbagai kota di Indonesia.

oleh Henny pada 01 Okt 2024, 13:10 WIB
Ketua Kelompok Pisang Sale Mades, Ni Made Suryani. (Dok. BRI)

Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka buah pisang menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dan kini menjadi sumber penghasilan bagi warga Parigi, Sulawesi Tengah. Melalui ide kreatif Ni Made Suryani dan kelompoknya, Pisang Sale Mades menjadi camilan unik yang sukses menembus pasar nasional.

Produk dari klaster UMKM binaan BRI dalam program Klasterku Hidupku yang bergerak di industri pengolahan hasil pertanian khususnya buah pisang ini memiliki tiga varian utama, yakni keripik pisang sale, keripik ubi talas, dan keripik singkong. Seiring perkembangannya, klaster usaha ini mendapatkan omzet mencapai puluhan juta per bulan, tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga berhasil menembus pasar berbagai kota di Indonesia.

Ketua Kelompok Pisang Sale Mades, Ni Made Suryani menceritakan usaha ini berawal pada tahun 2015 saat dirinya melihat pasokan pisang yang melimpah di sekitar tempat tinggalnya. Awalnya, Ni Made mencoba membuat kue dan keripik, namun ia menemukan keunikan pada pisang sale, produk fermentasi yang menghasilkan rasa manis alami dengan tekstur lembut dan gurih.

Pisang ini kemudian menjadi fokus utama pengembangan produknya. Dari situlah ia bersama beberapa warga lainnya mencoba untuk memanfaatkan pengolahan pisang agar menciptakan nilai guna.

“Setelah percobaan mengolahnya menjadi kue, keripik, kemudian saya dan warga lain juga mencoba mengolah pisangnya menjadi pisang sale,” tambahnya.

Salah satu alasan Ni Made menggunakan pisang sale sebagai bahan baku produknya adalah, pisang ini memiliki keunikan yang terletak pada rasa dan tekstur sehingga terasa manis, gurih dan lembut.


Klaster Usaha KlasterkuHidupku

Ketua Kelompok Pisang Sale Mades, Ni Made Suryani. (Dok. BRI)

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa melalui program Klaster Usaha 'Klasterku Hidupku', perusahaan berkomitmen untuk selalu memberikan pendampingan maupun pemberdayaan.

Melalui program tersebut, para pelaku UMKM mampu untuk lebih tangguh dan naik kelas. Hingga akhir Agustus 2024 tercatat BRI memiliki 32.449 klaster usaha yang diberdayakan di seluruh Indonesia.

“Tidak hanya berupa modal usaha saja, tapi juga berupa pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya sehingga UMKM dapat terus tumbuh. Usaha yang dijalankan Kelompok Petani di Tuban diharapkan bisa mendorong perputaran ekonomi di sektor pertanian dan tentunya jadi kisah inspiratif yang bisa direplika oleh pelaku usaha lainnya,” ungkapnya.

Strategi bisnis mikro BRI di 2024 fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi. Hal tersebut akan menjadi tulang punggung pelaksanaan program-program pemberdayaan yang digagas BRI, seperti Desa BRILiaN, KlasterkuHidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), dan LinkUMKM (platform pemberdayaan online).

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya