Selamat! Yordania Berhasil Berantas Kusta si Pemicu Disabilitas Fisik

Kusta adalah penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat berujung pada disabilitas fisik.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 02 Okt 2024, 10:00 WIB
Petugas sedang memeriksa pasien diduga kusta di Dusun Pondok Asem Jengkok, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (5/7/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Yordania menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi diverifikasi telah memberantas penyakit kusta.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tonggak penting ini menandai era baru dalam upaya kesehatan masyarakat global.

“WHO mengucapkan selamat kepada Yordania atas pencapaian yang mengesankan ini,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutip keterangan pers, Selasa (1/10/2024).

Kusta adalah penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat berujung pada disabilitas fisik.

“Kusta telah menimpa umat manusia selama ribuan tahun, namun di setiap negara kita menghentikan penularannya dan membebaskan individu, keluarga, dan komunitas dari penderitaan dan stigma,” tambah Tedros.

Keberhasilan Yordania dalam memberantas penyakit kuno ini merupakan tonggak bersejarah dalam kesehatan masyarakat. Sekaligus keberhasilan besar dalam upaya pemberantasan penyakit kusta secara global.

“Perang melawan penyakit kusta di seluruh dunia lebih dari sekadar perjuangan melawan suatu penyakit. Hal ini juga merupakan perjuangan melawan stigma dan perjuangan melawan kerugian psikologis dan sosio-ekonomi. Saya mengucapkan selamat kepada Yordania atas pencapaiannya,” kata Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara yang mengepalai Program Kusta Global WHO, Saima Wazed.


Tak Ada Kasus Kusta Selama 2 Dekade

Dalam dua dekade terakhir, Yordania belum pernah melaporkan adanya kasus kusta. Hal ini merupakan bukti komitmen politik yang kuat dan strategi kesehatan masyarakat yang efektif untuk memberantas penyakit tersebut.

Menindaklanjuti kepentingan Kementerian Kesehatan Yordania dalam memverifikasi eliminasi penyakit kusta, WHO menugaskan tim independen untuk menilai situasi ini. Setelah melakukan tinjauan ekstensif, tim verifikasi merekomendasikan agar WHO mengakui penyakit kusta telah dihilangkan di Yordania.

“Pemberantasan penyakit kusta di Yordania adalah sebuah pencapaian yang akan mengubah wacana seputar penyakit kuno yang menstigmatisasi ini,” kata Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur Dr Hanan Balkhy.


Menjadi Inspirasi bagi Negara Lain

Hanan menambahkan, sebagai negara pertama yang berhasil capai target eliminasi kusta secara global, Yordania dinilai dapat menjadi inspirasi bagi negara lain.

“Sebagai negara pertama yang mencapai target ini secara global, Yordania menjadi inspirasi bagi negara-negara lain, mendorong mereka untuk meningkatkan upaya mereka dan mengatasi hambatan untuk mencapai prestasi luar biasa ini,” ujar Hanan.

Keberhasilan Yordania menunjukkan bahwa pemberantasan kusta bisa dicapai dengan komitmen politik yang kuat, dedikasi, kolaborasi dan perencanaan strategis.


Berkat Kolaborasi yang Kuat

Meskipun Yordania telah berhasil memberantas penyakit kusta, WHO dan Kementerian Kesehatan setempat menekankan pentingnya mempertahankan sistem pengawasan yang kuat. Agar dapat mendeteksi dan menangani kasus-kasus potensial di masa depan, termasuk kasus-kasus yang ditularkan dari luar negeri, tanpa diskriminasi.

Perwakilan WHO untuk Yordania Dr Jamela Al-Raiby mengatakan, keberhasilan ini terwujud berkat kolaborasi yang kuat.

“Keberhasilan ini terwujud berkat kepemimpinan Kementerian Kesehatan, kolaborasi yang kuat antara WHO dan Kementerian, serta dukungan teknis yang diberikan WHO di ketiga tingkatan,” kata Jamela.

“Kami tetap berkomitmen untuk melanjutkan dukungan kami untuk Yordania, memenuhi kebutuhannya dan memberdayakannya untuk memastikan keberlanjutan keberhasilan ini yang menambah daftar pencapaian kesehatan masyarakat yang telah dicapai Yordania,” pungkasnya.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya