Liputan6.com, Jakarta Sidharta Tata, seorang sutradara yang sukses besar dengan Pertaruhan The Series season 1 dan 2 yang tayang di Vidio, kembali membawa gebrakan baru lewat karya terbarunya, Mayit Hidup di Zona Merah.
Serial ini menawarkan konsep unik dengan mengganti istilah zombie menjadi Mayit Hidup, yang terinspirasi dari urban legend lokal. Sidharta Tata bersama dengan Fajar Martha Santosa menggarap series zombie lokal pertama di Indonesia yang memiliki cerita berbeda dari biasanya.
Advertisement
Bangkit dari Sukses dengan Pertaruhan The Series
Setelah mendapat pujian luas dari Pertaruhan The Series, sebuah drama aksi penuh intensitas, Tata beralih ke genre thriller action. Dalam Zona Merah, dia merangkul narasi apokaliptik yang lebih mencekam, dengan elemen budaya Indonesia yang kental.
Serial ini berkisah tentang wabah misterius di kota fiktif Rimbalaya, di mana karakter utama, Maya, berjuang menemukan adiknya di tengah teror Mayit Hidup.
Apa yang membuat Mayit Hidup di Zona Merah begitu menarik adalah pendekatan Tata yang memadukan tema zombie dengan elemen cerita rakyat lokal. Berbeda dari zombi ala barat, "Mayit Hidup" tidak menggunakan efek CGI, memberikan nuansa realisme yang lebih menghantui.
Tata menggambarkan karyanya sebagai bentuk eksplorasi baru dalam genre horor di Indonesia, menciptakan atmosfer ketegangan tanpa teknologi canggih.
Advertisement
Dampak Besar Terhadap Karier Tata
Kesuksesan Pertaruhan The Series jelas membuka jalan bagi Tata untuk berani mengeksplorasi genre berbeda. Dengan Zona Merah, dia memperkuat posisinya sebagai salah satu sutradara top di Indonesia yang mampu menangani berbagai genre dengan kedalaman emosi dan cerita.
Jangan lupa saksikan Vidio Original Series terbaru zona merah series karya terbaru Sidharta Tata yang tayang mulai tanggal 8 November 2024. Jangan lupa download aplikasi Vidio di handphone kamu melalui Play Store dan App Store untuk menikmati pengalaman menonton di mana saja dan kapan saja hanya di Vidio.