Liputan6.com, Jakarta Serial Zona Merah memperkenalkan konsep horor baru dengan Mayit Hidup, makhluk menyerupai zombie yang mengancam kota Rimbalaya. Tidak seperti zombie biasa yang menggunakan CGI berlebihan, Mayit Hidup dalam Zona Merah terasa lebih nyata dan mengerikan.
Sutradara menampilkan makhluk ini dengan elemen lokal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, membuat penonton merasa terhanyut dalam atmosfer mencekam serial ini. Wabah tersebut mengubah manusia menjadi Mayit Hidup yang menyerupai zombie, tetapi dengan ciri khas yang kental dengan budaya lokal.
Advertisement
Disutradarai oleh Sidharta Tata dan Fajar Martha Santosa, series ini membawa penonton ke dunia apokalips penuh adrenalin. Diproduksi oleh Screenplay Films, serial ini dibintangi aktor lintas generasi seperti Aghniny Haque, Andri Mashadi, Lukman Sardi, Devano Danendra, Maria Theodore, dan Ruth Marini.
Tampilan Mayit Hidup yang Realistis
Zona Merah mengusung pendekatan unik dengan menggabungkan mitos lokal dan realisme, menciptakan makhluk Mayit Hidup yang mengerikan tanpa efek visual yang berlebihan. Penonton diajak merasakan ketegangan yang nyata seolah berada di dunia yang dilanda wabah mematikan ini.
Mengambil latar di kota Rimbalaya, Zona Merah menampilkan cerita bertahan hidup dalam menghadapi wabah. Karakter-karakter harus berjuang melawan waktu dan Mayit Hidup, menjadikan serial ini tidak hanya menegangkan tetapi juga menyentuh dengan sentuhan budaya lokal yang membuat ceritanya lebih terasa dekat.
Advertisement
Zona Merah Menghadirkan Keseruan yang Tidak Biasa
Bagi penggemar genre thriller dan action, Zona Merah merupakan serial yang wajib ditonton. Dengan kualitas produksi yang tinggi dan jajaran aktor berbakat, serial ini menghadirkan pengalaman menonton yang belum pernah ada sebelumnya di Indonesia.
Setiap episode dijamin akan menghadirkan ketegangan yang tiada henti, menjadikan Zona Merah Series sebagai salah satu series terbaik yang dirilis oleh Vidio. Penayangan perdana series Zona Merah di mulai tanggal 8 November 2024.