PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bakal mengelar aksi korporasi besar sepanjang 2013. Maskapai penerbangan milik pemerintah ini berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun dan pelepasan saham baru (rights issue) senilai US$ 200 juta.
"Kami akan melakukan penerbitan obligasi sebesar Rp 2 triliun akan direalisasikan pada akhir juni 2013, sedangkan rights issue akan ditargetkan pada akhir tahun ini," ujar Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Handrito Hardjono ketika ditemui usai RUPS perseroan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (26/4/2014).
Untuk merealisasikan rencana aksi korporasi tersebut, manajemen Garuda mengaku telah menunjuk penjamin emisi (underwriter) yaitu PT Mandiri Sekuritas dan PT Bahana Securities. Tujuan penerbitan obligasi dilaksanakan untuk mendorong rencana ekspansi bisnis perseroan pada tahun ini.
Handrito menjelaskan total saham yang bakal dilepas perusahaan mencapai sekitar 3 miliar saham atau setara 10% dari jumlah saham yang telah dicatatkan oleh perseroan. Perseroan berharap dari aksi pelepasan saham bari ini akan diperoleh dana segar hingga US$ 200 juta. "Sedangkan nilai emisi tergantung pada harga pasar," kata dia.
Manajemen memastikan, pelepasan saham baru perusahaan ini akan tetap menempatkan pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas dengan alokasi mencapai 60%.
Dengan tambahan dana tersebut, maskapai yang belum lama menggelar penawaran umum perdana saham atau IPO berharap bisa menambah sekitar 24 unit pesawat baru sepanjang tahun ini.
"Dari rencana skema penambahan dana tersebut juga sudah mendapat persetujuan dari pemerintah," jelasnya. (Dis/Shd)
"Kami akan melakukan penerbitan obligasi sebesar Rp 2 triliun akan direalisasikan pada akhir juni 2013, sedangkan rights issue akan ditargetkan pada akhir tahun ini," ujar Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Handrito Hardjono ketika ditemui usai RUPS perseroan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (26/4/2014).
Untuk merealisasikan rencana aksi korporasi tersebut, manajemen Garuda mengaku telah menunjuk penjamin emisi (underwriter) yaitu PT Mandiri Sekuritas dan PT Bahana Securities. Tujuan penerbitan obligasi dilaksanakan untuk mendorong rencana ekspansi bisnis perseroan pada tahun ini.
Handrito menjelaskan total saham yang bakal dilepas perusahaan mencapai sekitar 3 miliar saham atau setara 10% dari jumlah saham yang telah dicatatkan oleh perseroan. Perseroan berharap dari aksi pelepasan saham bari ini akan diperoleh dana segar hingga US$ 200 juta. "Sedangkan nilai emisi tergantung pada harga pasar," kata dia.
Manajemen memastikan, pelepasan saham baru perusahaan ini akan tetap menempatkan pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas dengan alokasi mencapai 60%.
Dengan tambahan dana tersebut, maskapai yang belum lama menggelar penawaran umum perdana saham atau IPO berharap bisa menambah sekitar 24 unit pesawat baru sepanjang tahun ini.
"Dari rencana skema penambahan dana tersebut juga sudah mendapat persetujuan dari pemerintah," jelasnya. (Dis/Shd)