Liputan6.com, Jakarta - Islam sangat detail mengatur berbagai hal mengenai ibadah dan aktivitas keseharian. Salah satunya adalah soal sholat berjamaah.
Dalam kasus tertentu, terkadang seseorang berada di situasi makmum kepada imam yang bacaan Al-Qur'annya tidak fasih.
Baca Juga
Advertisement
Diketahui, salah satu rukun sholat adalah membaca Al-Fatihah. Alhasil, bacaan Al-Fatihah imampun terkadang tak sesuai aturan tajwid.
Dalam kondisi demikian, apakah makmum sholatnya sah?
Penjelasan Buya Yahya mengenai sah tidaknya sholat makmum kepada imam yang bacaan Al-Qur'annya tidak fasih menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Selasa (1/10/2024).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah boleh dan tidaknya wudhu di toilet, penjelasan Habib Novel Alaydrus.
Sementara, artikel ketiga yaitu amalan yang perlu dilakukan saat rezeki seret, menurut Ustadz Adi Hidayat.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Bermakmum ke Imam yang Bacaan Al-Fatihahnya Tidak Fasih, Apakah Sholatnya Sah? Ini Kata Buya Yahya dan UAS
Seorang peserta kajian Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya. “Jika kita bermakmum kepada imam yang bacaannya kurang pas tajwidnya, itu bagaimana Buya?” tanyanya seperti dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (30/9/2024).
Buya Yahya mengatakan, terdapat dua istilah untuk mengkategorikan bacaan sholat khususnya Al-Fatihah, yakni qori dan ummi.
Qori adalah orang yang membaca surah Al-Fatihah dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid. Sedangkan ummi adalah orang yang tidak tepat dalam pengucapan huruf alias bacaannya cacat.
“Kalau ada orang membaca Al-Fatihah kok belum fasih yang sampai mengubah makna, tetapi bukan karena dia sengaja, memang karena lidahnya seperti lidah baru pensiun belajar Iqro, ya dimaafkanlah, Allah Maha Kasih kok,” kata Buya Yahya.
“Kalau memang orangnya bisanya seperti itu, maka sah bagi dirinya. Jangan khawatir,” ujarnya menegaskan.
Lantas, apakah boleh jika bermakmum kepada imam yang bacaan Al-Fatihah-nya masih belum benar? Jika bermakmum kepada imam seperti itu, apakah sholatnya sah?
Advertisement
2. Bolehkah Wudhu di Toilet dan Apakah Sah? Habib Novel Alaydrus Menjawab
Sebelum melaksanakan sholat, setiap muslim harus suci dari hadas, baik hadas besar maupun hadas kecil. Hadas besar disucikan dengan mandi besar, sedangkan hadas kecil disucikan dengan berwudhu.
Berwudhu sebaiknya dilakukan di tempat khusus selain toilet agar mendapatkan kesempurnaan berwudhu. Jika di rumahnya tidak punya tempat wudhu khusus, bolehkah berwudhu di kamar mandi atau toilet?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Liputan6.com kutip penjelasan ulama kharismatik Habib Novel Alaydrus dari YouTube Novel Muhammad Alaydrus.
Habib Novel mengatakan, wudhu di toilet pada dasarnya sah-sah saja selama memenuhi syarat sah, rukun wudhu, dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan wudhu.
Akan tetapi, menurut Habib Novel, yang menjadi masalah berwudhu di toilet adalah terkait keutamaan berwudhu. Sebab dalam berwudhu terdapat sunnah dan adabnya.
"Di antara sunnahnya adalah membaca bismillahirrahmanirrahim di awal wudhu. Kemudian nanti ada doa setelah wudhu dan ada adab-adabnya yang diajarkan oleh para ulama," ujar Habib Novel, dikutip Senin (30/9/2024).
Doa-doa wudhu dapat mengamalkan dari yang disusun oleh ulama. Mulai dari doa membasuh telapak tangan, berkumur, membersihkan hidung, membasuh wajah, hingga setelah berwudhu. Doa-doa wudhu dapat ditemukan dalam kitab Bidayatul Hidayah karangan Imam Al-Ghozali.
3. Jika Rezeki Seret dan Hidup Susah, Lakukan Amalan Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Setiap orang memiliki masalah hidup berbeda-beda. Setelah satu masalah selesai, biasanya akan muncul masalah baru. Ya, pada dasarnya hidup ini tidak lepas dari sebuah masalah.
Salah satu masalah yang hampir dialami oleh setiap orang adalah rezeki seret dan hidup susah. Kondisi ini memang bukan sebuah masalah kecil, tapi kita harus optimistis dapat menghadapinya.
Ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat alias UAH membagikan amalan agar rezeki dan hidup mudah. Amalan ini dapat dipraktikkan oleh setiap muslim.
UAH mengatakan, jika muslim melakukan amalan tersebut, maka sesuatu yang dianggap mustahil oleh manusia akan terwujud atas kehendak Allah SWT, termasuk permasalahan rezeki dapat diatasi dengan mudah oleh-Nya. Begitu istimewanya mengerjakan amalan tersebut.
Lantas, apa amalannya? Simak penjelasan UAH lebih lanjut.
Advertisement