Mengenal Glaukoma: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahan Sebelum Kehilangan Penglihatan

Salah satu kondisi yang harus diwaspadai adalah glaukoma, di mana tekanan tinggi di dalam mata dapat menyebabkan kerusakan serius pada saraf optik dan akhirnya mengancam kemampuan untuk melihat dengan jelas.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 15 Okt 2024, 20:21 WIB
Glaukoma merupakan penyakit yang mempengaruhi penglihatan. (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Mata adalah organ yang memungkinkan kamu bisa melihat dunia di sekitarnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk merawatnya dengan baik. Ini karena mata sangat rentan terhadap berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi penglihatan.

Salah satu kondisi yang harus diwaspadai adalah glaukoma, di mana tekanan tinggi di dalam mata dapat menyebabkan kerusakan serius pada saraf optik dan akhirnya mengancam kemampuan untuk melihat dengan jelas. Glaukoma cenderung diwariskan dalam keluarga. Namun, beberapa kondisi medis juga dapat mempengaruhinya..

Biasanya, cairan di dalam mata yang disebut aqueous humor mengalir melalui saluran seperti jaring. Jika saluran ini tersumbat atau mata memproduksi terlalu banyak cairan, cairan tersebut akan menumpuk. Kadang-kadang, para ahli tidak mengetahui apa penyebab penyumbatan ini, tetapi hal ini bisa diturunkan dari orang tua ke anak.

Penyebab glaukoma yang kurang umum termasuk cedera benda tumpul atau kimia pada mata, infeksi mata parah, penyumbatan pembuluh darah di dalam mata, dan kondisi peradangan. Meskipun jarang terjadi, operasi mata untuk memperbaiki kondisi lain terkadang dapat menyebabkannya. Biasanya menyerang kedua mata, namun mungkin lebih buruk pada salah satu mata dibandingkan mata lainnya.

Berikut adalah penyebab, gejala, dan cara mencegah glaukoma yang perlu kamu ketahui. Simak informasi selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (15/10/2024).


Penyebab Glaukoma

Glaukoma dapat disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi medis tertentu. (Foto: Freepik/user18526052)

Glaukoma umumnya menyerang orang dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun, tetapi orang dewasa muda, anak-anak, dan bahkan bayi juga bisa terkena. Beberapa faktor risiko glaukoma adalah sebagai berikut:

  • Berusia lebih dari 40 tahun
  • Memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma
  • Rabun jauh atau hiperopia
  • Mengidap diabetes
  • Mengonsumsi obat steroid tertentu seperti prednison
  • Mengonsumsi obat tertentu untuk mengontrol kandung kemih atau kejang, atau obat flu yang dijual bebas
  • Pernah mengalami cedera mata
  • Memiliki kornea yang lebih tipis dari biasanya
  • Mengidap tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau anemia sel sabit
  • Memiliki tekanan mata yang tinggi

Gejala Glaukoma

Glaukoma memiliki beberapa gejala yang perlu diwaspadai. (Foto: Freepik/cookie_studio)

Kecuali untuk glaukoma sudut tertutup atau sempit akut, sebagian besar kasus glaukoma tidak menimbulkan gejala yang dapat dirasakan, terutama pada tahap awal. Gejala glaukoma sudut tertutup atau sempit akut muncul dengan cepat. Banyak orang menggambarkannya sebagai "sakit mata terburuk yang pernah mereka alami." Gejala-gejalanya meliputi:

  • Sakit mata yang berdenyut-denyut parah
  • Kemerahan pada mata
  • Sakit kepala (di sisi yang sama dengan mata yang terkena)
  • Penglihatan yang kabur atau berkabut
  • Lingkaran cahaya di sekitar lampu
  • Pupil yang melebar
  • Mual dan muntah

Cara Menghindari Glaukoma

Agar terhindar, Sahabat Fimela dapat menjalani gaya hidup sehat. (Foto: Freepik/master1305)

1. Pelajari riwayat glaukoma dalam keluarga

Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat glaukoma, penting untuk mengetahui hal tersebut guna mencegahnya sejak dini. Setelahnya, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter dan menanyakan tentang pengobatan yang dapat mencegah kondisi mata dari perburukan.

2. Konsumsi makanan sehat

Makan banyak sayuran berdaun hijau dan buah-buahan berwarna setiap hari dapat melindungi tubuh dan mata. Wortel, bit, dan sawi bisa menjadi pilihan utama. Sebenarnya, makanan yang baik untuk mata mungkin lebih efektif daripada vitamin dalam mencegah glaukoma.

3. Lakukan olahraga

Berjalan cepat dan berolahraga secara teratur dengan intensitas sedang dapat membantu menurunkan tekanan mata. Namun, sebelum memulai rutinitas olahraga baru yang mungkin berat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli olahraga untuk memastikan bahwa itu aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan, terutama jika memiliki riwayat glaukoma atau tekanan intraokular yang tinggi.

4. Lindungi mata dari cedera dan sinar matahari

Cedera mata dan sinar UV dapat meningkatkan risiko glaukoma. Gunakan kacamata pelindung saat berolahraga atau bekerja di rumah. Selain itu, selalu siapkan kacamata hitam terpolarisasi berkualitas saat berjalan-jalan untuk melindungi mata dari sinar matahari.

5. Jaga kebersihan mulut

Beberapa bukti menunjukkan bahwa penyakit gusi mungkin berhubungan dengan kerusakan saraf optik pada glaukoma. Oleh karena itu, sikat dan bersihkan gigi setiap hari serta temui dokter gigi secara teratur untuk membantu mencegah glaukoma.

6. Rutin konsultasi ke dokter

Jika kamu berisiko terkena glaukoma, penting untuk rutin menemui dokter mata untuk pemeriksaan. Mereka dapat mendeteksi penyakit ini pada tahap awal, kemudian mengawasi dan mengobatinya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya