Liputan6.com, Jakarta Di era informasi yang serba cepat seperti sekarang, kemampuan berpikir kritis menjadi semakin penting. Aktivitas berpikir kritis mendorong individu untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis informasi guna mengembangkan opini yang terinformasi dan membuat keputusan yang masuk akal. Keterampilan ini tidak hanya membantu dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga sangat dihargai di dunia profesional.
Dengan berpikir kritis, seseorang dapat memecahkan masalah dengan lebih efektif, mengidentifikasi bias, dan membuat argumen yang lebih kuat. Berpikir kritis adalah keterampilan abad ke-21 yang memungkinkan seseorang berpikir secara rasional dan logis untuk mencapai kesimpulan yang tepat. Keterampilan ini dapat diasah melalui berbagai aktivitas yang dirancang untuk merangsang otak dan mendorong pemikiran mendalam.
Advertisement
Dalam artikel ini, akan membahas enam aktivitas efektif yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis Anda. Dengan rutin melibatkan diri dalam aktivitas-aktivitas ini, Anda akan lebih siap menghadapi tantangan kompleks dan membuat keputusan yang lebih baik, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (2/10/2024).
1. Ungkapkan Diri Melalui Beragam Media
Setiap individu memiliki cara berpikir dan gaya belajar yang unik. Kamu mungkin lebih menyukai pembelajaran visual, auditori, atau kinestetik, dan itu adalah suatu yang wajar. Namun, jika ingin membuka cakrawala baru dalam berpikir, penting untuk mencoba berpikir (atau setidaknya mengekspresikan diri) melalui media yang berbeda.
Contohnya, jika kamu sedang membahas suatu masalah dengan berbicara, cobalah untuk membuat diagramnya. Jika kamu sering melihat grafik sepanjang hari, cobalah menuliskan interpretasi dari grafik tersebut. Perspektif baru ini bisa memberikan pencerahan yang berharga.
Advertisement
2. Menelaah dan Mengulas
Cari artikel dari jurnal yang sesuai dengan topik yang ingin kamu pelajari lebih dalam. Bacalah artikel tersebut dengan kritis, lalu analisis kelebihan dan kekurangannya. Setelah itu, berikan pendapat dan kritik berdasarkan penilaianmu sendiri.
Dengan melakukan ini, kamu dapat menguji kebenaran dan logika dari penilaian yang ada dalam artikel tersebut. Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan pemikiranmu sendiri untuk menghasilkan ide-ide baru yang berkaitan dengan topik tersebut.
3. Fakta atau Opini
Aktivitas berpikir kritis yang menekankan perbedaan antara opini dan fakta adalah kesempatan belajar yang sangat berharga dan relevan. Dunia anda yang selalu terhubung memudahkan terjadinya kebingungan antara opini dan fakta, terutama dengan artikel berita yang sensasional dan judul yang bersifat click-bait.
Bagaimana cara membedakan fakta dari opini? Fakta umumnya objektif dan mapan, sedangkan opini bersifat subjektif dan tidak terbukti. Contohnya, "awan ada di udara" adalah fakta. "Gaun itu terlihat bagus untukmu" adalah sebuah opini.
Latih keterampilan berpikir kritis Anda dengan membaca atau mendengarkan berita. Lihat apakah Anda dapat mengidentifikasi saat seseorang menyampaikan opini dan bukan fakta.
Advertisement
4. Rancang Mind Map
Alat bantu visual bisa menjadi sarana yang sangat efektif ketika kamu menghadapi tantangan yang kompleks. Dalam beberapa situasi, menggambar diagram sederhana yang memetakan hasil dari berbagai skenario atau argumen bisa sangat bermanfaat.
Contohnya, jika kamu sedang mencoba memilih di antara beberapa tindakan untuk mencapai tujuan tertentu, kamu bisa menuliskan semua opsi tindakan dan memetakan kemungkinan hasilnya satu per satu untuk melihat mana yang paling efisien. Ini akan memudahkan kamu dalam menganalisis pilihan serta membantu mempertimbangkan dampak yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan.
5. Enam Metode Berpikir
Menurut able.ac, Enam Topi Berpikir yang dibuat oleh Edward de Bono adalah alat yang digunakan oleh kelompok untuk mengeksplorasi berbagai perspektif mengenai suatu masalah sebagai latihan berpikir kritis. Ketika orang menggunakan proses berpikir yang berbeda, rapat bisa menjadi tantangan alih-alih memberikan manfaat.
Untuk membantu tim bekerja lebih efisien dan penuh perhatian, de Bono menyarankan untuk membagi gaya berpikir ke dalam enam kategori, yang diwakili oleh topi:
1) Topi putih bersifat objektif dan fokus pada fakta serta logika
2) Topi merah bersifat intuitif, menekankan emosi dan naluri
3) Topi hitam bersifat hati-hati dan memprediksi hasil negatif
4) Topi kuning bersifat optimis dan mendorong hasil positif
5) Topi hijau bersifat kreatif, dengan banyak ide dan sedikit kritik dan
6) Topi biru adalah topi kendali yang digunakan untuk manajemen dan organisasi.
Dengan setiap anggota tim mengenakan topi yang berbeda, kelompok dapat meninjau suatu isu atau masalah dari berbagai sudut pandang, mencegah satu sudut pandang (atau individu) mendominasi pertemuan atau diskusi. Dengan demikian, keputusan dan solusi yang dicapai dengan pendekatan Enam Topi Berpikir kemungkinan besar akan lebih kuat dan efektif, serta keterampilan berpikir kreatif setiap orang akan berkembang.
Advertisement
6. Berlatih Ekspresi Muka
Salah satu cara untuk meningkatkan keberhasilan bisnis adalah dengan mengembangkan empati. Untuk latihan ini, kumpulkan sejumlah foto dari koran, majalah, atau media sosial. Saat kamu melihat-lihat foto, cobalah untuk mengenali emosi yang terpancar dari setiap gambar. Jika kamu merasa kurang memiliki kosakata yang cukup untuk tugas ini, pertimbangkan untuk membaca The Dictionary of Emotions atau menggunakan kamus online serta tesaurus untuk menemukan kata-kata yang tepat.
Selanjutnya, lakukan permainan peran. Pilih satu orang dari foto dan bayangkan bertemu mereka di kehidupan nyata. Buat daftar semua pertanyaan yang akan kamu ajukan kepada mereka agar dapat terhubung dengan mereka lebih baik berdasarkan emosi yang kamu identifikasi saat pertama kali melihat foto tersebut.
Itulah enam aktivitas yang dapat membantu kamu melatih kemampuan berpikir kritis. Lakukan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesuksesan karir di masa depan. Selamat mencoba!