Liputan6.com, Jakarta Impostor syndrome adalah fenomena psikologis di mana seseorang meragukan pencapaian mereka sendiri dan merasa takut dianggap sebagai penipu, meskipun bukti menunjukkan bahwa mereka kompeten dan berhasil. Sindrom ini sering kali dialami oleh individu yang sukses dan berprestasi, yang merasa bahwa mereka tidak pantas mendapatkan kesuksesan tersebut.
Di lingkungan kantor, impostor syndrome dapat menghambat produktivitas dan kesejahteraan mental, serta menghalangi perkembangan karier seseorang. Mengenali tanda-tanda impostor syndrome sejak dini adalah langkah penting untuk mengatasinya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini, kamu bisa mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater untuk mengelola perasaan ini.
Advertisement
Berikut adalah empat tanda yang sering muncul pada seseorang yang mengalami impostor syndrome di tempat kerja, sehingga kamu dapat mengenalinya dan mengambil tindakan yang tepat, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (2/10/2024).
1. Bimbang pada Diri Sendiri
Salah satu ciri khas dari impostor syndrome adalah keraguan yang berlebihan terhadap kemampuan dan kualitas diri sendiri. Individu yang mengalami syndrome ini sering kali tidak yakin bahwa mereka memiliki kecakapan yang memadai untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan tertentu.
Mereka mungkin terus-menerus merasa cemas tentang kemampuan mereka dan meragukan apakah mereka pantas menerima pengakuan atau pujian atas pekerjaan yang telah mereka selesaikan.
Advertisement
2. Sulit Terima Sanjungan
Individu yang mengalami impostor syndrome sering kali kesulitan menerima pujian atau pengakuan atas prestasi mereka. Mereka mungkin merasa tidak layak mendapatkan penghargaan tersebut dan cenderung mengabaikan atau meremehkan pencapaian mereka sendiri. Bahkan saat menerima pujian, mereka mungkin berpikir bahwa orang lain hanya tidak menyadari betapa kurangnya kemampuan mereka yang sebenarnya.
3. Senang Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Orang yang mengalami impostor syndrome cenderung membandingkan diri mereka secara tidak sehat dengan orang lain. Mereka mungkin selalu merasa bahwa orang lain lebih cerdas, lebih berbakat, atau lebih sukses daripada diri mereka sendiri, tanpa memperhitungkan pencapaian atau kemampuan mereka sendiri. Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan tidak berharga dan kurangnya kepercayaan diri.
Advertisement
4. Kebingungan pada Diri Sendiri
Orang yang mengalami impostor syndrome mungkin cenderung menyembunyikan rasa ketidakpastian atau kebingungan mereka tentang diri mereka sendiri. Mereka mungkin berusaha sangat keras untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki segala sesuatu di bawah kendali. Mereka tidak ingin orang lain mengetahui bahwa mereka merasa tidak yakin tentang kemampuan atau kualitas mereka. Kondisi ini dapat mengakibatkan tekanan yang tidak perlu dan kesulitan dalam meminta bantuan atau dukungan ketika diperlukan.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami tanda-tanda impostor syndrome, penting untuk diingat bahwa anda tidak sendirian dan bahwa kondisi ini dapat diatasi. Mendapatkan dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental dapat membantumu mengatasi perasaan tidak aman dan meningkatkan kepercayaan diri.
Terapi kognitif perilaku atau pengembangan diri juga dapat menjadi langkah yang berguna dalam mengatasi impostor syndrome. Yang terpenting, ingatlah bahwa kamu memiliki nilai dan kemampuan yang unik, dan bahwa kamu pantas mendapatkan kesuksesan dan pengakuan atas pencapaianmu.