9 Tips untuk Bantu Anak yang Kesulitan Menghafal, Orang Tua Wajib Simak

Terdapat beberapa kegiatan yang bisa membantu anak dalam menghafal dengan mudah.

oleh Miranti diperbarui 04 Okt 2024, 14:11 WIB
Tips Parenting yang Cocok untuk Gen Alpha di Era Digital copyright/pexels/Ketut Subiyanto

Liputan6.com, Jakarta Membantu anak agar mudah menghafal sering kali menjadi tantangan besar bagi para orang tua, terutama bagi mereka yang baru pertama kali menjadi orang tua. Sebagai informasi, kesulitan menghafal pada anak biasanya dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya waktu istirahat, asupan nutrisi yang tidak seimbang, hingga efek samping dari obat-obatan tertentu. Jika masalah ini dibiarkan, hal tersebut dapat menghambat anak dalam menangkap pelajaran secara optimal.

Oleh karena itu, peran orang tua menjadi sangat penting dalam membantu anak. Dengan memberikan dukungan dan strategi yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengatasi kesulitan dalam menghafal pelajaran.

Jadi, bagi para orang tua, jangan khawatir dulu. Berikut ini adalah sembilan aktivitas yang dapat membantu anak untuk mudah menghafal. Simak penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (4/10/2024): 


1. Manfaatkan Visual

(c) Pixabay/Adam Winger

 

 

Agar anak lebih mudah menghafal, cobalah menggunakan teknik pembelajaran visual. Alat bantu visual seperti gambar atau media lain seperti kartu kata dapat sangat membantu dalam mengajarkan anak untuk menghafal. Anak-anak sering kali lebih mudah mengingat informasi jika ada unsur visual yang mendukungnya.

2. Pelan-pelan Dalam Menyampaikan Pembelajaran

Jangan memberikan terlalu banyak informasi kepada anak dalam satu waktu. Lebih baik fokus pada satu topik atau teori pembelajaran daripada menyampaikan banyak tema sekaligus. Jika terlalu banyak hal yang diajarkan, anak-anak tidak akan mengingatnya dengan baik.

 


3. Eksplorasi Berbagai Gaya Belajar

(c) Pexels/Puwadon Sang-ngern

Untuk memudahkan anak menghafal, cobalah berbagai gaya belajar. Sebagai orang tua, penting untuk memahami dan menguasai berbagai gaya belajar yang berbeda. Setiap anak memiliki kombinasi gaya belajar yang unik. Berikut adalah beberapa gaya belajar umum yang bisa dicoba:

- Visual (spasial): Anak lebih suka menggunakan gambar, visualisasi, dan pemahaman spasial.

- Aural (auditori-musikal): Anak lebih suka menggunakan suara dan musik.

- Verbal (linguistik): Anak lebih suka menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan.

- Fisik (kinestetik): Anak lebih suka menggunakan tubuh, tangan, dan indra peraba.

- Logis (matematis): Anak lebih suka menggunakan logika, penalaran, dan sistem.

- Sosial (interpersonal): Anak lebih suka belajar dalam kelompok atau bersama orang lain.

- Soliter (intrapersonal): Anak lebih suka bekerja sendiri dan belajar secara mandiri.

Dengan memahami dan mengakomodasi gaya belajar yang berbeda, kamu dapat membantu anak lebih mudah menghafal dan menyerap informasi baru.

4. Lakukan Pengulangan

Informasi yang hanya disampaikan sekali kemungkinan besar akan dilupakan atau bahkan tidak didengar oleh anak-anak. Jika ingin anak mengingat suatu pembelajaran, perlu untuk mengulanginya berkali-kali.

Penelitian menunjukkan bahwa mengulang informasi minimal 6 kali dapat meningkatkan retensi ingatan anak hingga 90%. Oleh karena itu, ulangi materi pembelajaran dengan berbagai cara agar anak lebih mudah mengingatnya.

 


5. Belajar Sambil Bermain

Illustrasi sedang membuat aturan. (Foto: Unsplash/Sofatutor)

Untuk mempermudah anak dalam menghafal, Anda bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan mengajak mereka belajar sambil bermain. Gunakan permainan papan, kartu flashcard (kartu yang sering digunakan untuk edukasi anak), atau aplikasi edukasi interaktif lainnya. Cara ini membuat proses belajar lebih menyenangkan dan meningkatkan motivasi belajar anak.

6. Buat Peta Pikiran

Anda juga bisa menggunakan mind mapping yang berfokus pada pembelajaran konsep, ide, dan informasi. Mind mapping melibatkan pengorganisasian informasi dalam bentuk struktur hierarki yang terdiri dari cabang-cabang yang saling berhubungan. Cabang-cabang ini berasal dari gagasan utama yang mendasari semua informasi.

Cabang-cabang dari ide utama mewakili sub-topik atau konsep yang harus dihafal dan dipelajari. Jangan lupa untuk menambahkan gambar dan warna pada mind map. Gambar dan warna dapat merangsang imajinasi anak dan membuat informasi lebih mudah diingat.

 


7. Gunakan Lagu atau Ritme

Authoritative parenting menggabungkan kedisiplinan dengan dukungan terhadap anak. (unsplash.com/@timmossholder)

Mengubah informasi menjadi lagu atau irama yang menarik dapat membantu anak mengingat dengan lebih baik. Musik sering kali membuat proses menghafal menjadi lebih menyenangkan. 

8. Perhatikan Kesehatan Fisik dan Mental

Memastikan anak mendapatkan tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur. Kesehatan fisik dan mental yang baik sangat berpengaruh pada kemampuan mengingat. 


9. Tuliskan Semuanya

Ilustrasi ayah, orang tua menemani anak belajar. (Image by jcomp on Freepik)

Menuliskan informasi adalah teknik menghafal yang sangat efektif. Teknik ini melibatkan perekaman informasi secara manual dengan tulisan tangan untuk meningkatkan retensi memori.

Menuliskan sesuatu membantu proses pengolahan informasi dan menciptakan pemahaman yang lebih mendalam. Teknik ini biasanya digunakan di kelas ketika siswa membuat catatan rinci tentang topik yang sedang diajarkan kepada mereka.

Jadi, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua untuk membantu anak lebih mudah menghafal. Membantu anak mengembangkan kemampuan menghafalnya memang membutuhkan kesabaran dan kreativitas. Oleh karena itu, jangan ragu untuk terus bereksperimen dan temukan kombinasi aktivitas yang paling sesuai dengan kebutuhan dan minat anak dalam menghafal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya