Saham Asia Merosot Usai Ketegangan Iran-Israel Memanas

Bursa saham Asia-Pasifik dibuka lebih rendah pada Rabu pagi, menyusul awal bulan perdagangan yang buruk di Wall Street yang mengakibatkan indeks-indeks utama jatuh di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

oleh Septian Deny diperbarui 02 Okt 2024, 08:31 WIB
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia-Pasifik dibuka lebih rendah pada Rabu pagi, menyusul awal bulan perdagangan yang buruk di Wall Street yang mengakibatkan indeks-indeks utama jatuh di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia-Pasifik dibuka lebih rendah pada Rabu pagi, menyusul awal bulan perdagangan yang buruk di Wall Street yang mengakibatkan indeks-indeks utama jatuh di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Dikutip dari CNBC, Rabu (2/10/2024), indeks saham S&P/ASX 200 Australia dibuka turun 0,3%. Sementara indeks Nikkei 225 Jepang dibuka turun 0,3% dan mengawali perdagangan dengan penurunan sebesar 1,4%.

Di Korea Selatan, Kospi turun 1% pembukaan perdagangan, sementara indeks saham Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,8%.

Indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 20.768, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di level 21.133,68. Pasar di Tiongkok ditutup pada hari Rabu dan akan tetap tutup selama sisa minggu ini karena libur Golden Week. 

Para pedagang di Asia menilai data inflasi konsumen dari Korea Selatan. Indeks harga konsumen negara itu naik 1,6% pada bulan September dari tahun sebelumnya. Ini meleset dari ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Reuters yang memperkirakan tingkat inflasi sebesar 1,9%.

Di Wall Street AS semalam, Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 173 poin, sementara  S&P 500 dan Nasdaq Composite  turun masing-masing 0,93% dan 1,53%.

Harga minyak dan  Indeks Volatilitas CBOE (.VIX) melonjak karena Iran  menembakkan rudal balistik ke Israel . Serangan itu menyusul dimulainya operasi darat Israel  ke Lebanon karena ketegangan meningkat dengan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan rudal Iran telah gagal dan bersumpah akan membalas . “Iran membuat kesalahan besar malam ini — dan mereka akan membayarnya,” katanya.

"Rezim di Iran tidak memahami tekad kami untuk membela diri dan tekad kami untuk membalas musuh-musuh kami," tutup dia.


IHSG Berpeluang Melemah, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 2 Oktober 2024

Sebanyak 206 saham naik, 337 saham turun, dan 190 saham stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Rabu (2/10/2024). IHSG akan menguji area 7.454.

IHSG menguat 1,52 persen ke posisi 7.642 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Selasa, 1 Oktober 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave © dari wave (ii) sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk menguji area 7.645.

Ia mengingatkan untuk mewaspadai koreksi IHSG yang akan membentu akhir wave (ii) dari wave 3 atau wave 4 dari wave (3) pada skenario merah.

"Hal tersebut berarti, IHSG akan rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji area 7.454,” tutur Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.460,7.366 dan level resistance 7.810,7.910 pada Rabu pekan ini.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali rebound dari support garis moving average (MA) 50 harian dengan bullish engulfing candle disertai volume.

Ia menuturkan, selama di atas garis MA50, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA5 untuk menguji resistance garis MA20.

"Namun, jika breakdown support MA50, IHSG berpeluang untuk kembali membuat lower low (LL) level untuk menguji support garis MA100,” tutur dia.

Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.450-7.700 pada Rabu pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, secara teknikal, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.465-7.675. “Potensi koreksi tetap terbuka,” demikian seperti dikutip.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini,Herditya memilih saham PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL),  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Astra International Tbk (ASII).


Rekomendasi Teknikal

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

 

1.PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) - Buy on Weakness

Saham BULL terkoreksi ke 128 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami memperkirakan, posisi BULL saat ini berada pada bagian awal dari wave ii dari wave (c), sehingga BULL akan terkoreksi terlebih dahulu," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 123-127

Target Price: 136, 143

Stoploss: below 116

 

2.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) - Spec Buy

Saham GOTO menguat 1,52% ke 67 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 62 sebagai stoplossnya, posisi GOTO saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave v dari wave (iii).

Spec Buy: 65-67

Target Price: 73, 77

Stoploss: below 62

 

3.PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) - Buy on Weakness

Saham PANI menguat 1,95% ke 11.750 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi PANI saat ini berada di awal wave v dari wave (v) dari wave [v], sehingga PANI masih berpeluang melanjutkan penguatannya, kata dia.

Buy on Weakness: 11.375-11.525

Target Price: 12.525, 13.700

Stoploss: below 10.925

 

4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness

Saham SMGR menguat 2,37% ke 3.880 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatannya belum mampu menembus MA20.

"Kami memperkirakan, posisi SMGR sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (b), sehingga SMGR masih rawan berbalik arah terlebih dahulu," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 3.630-3.730

Target Price: 4.030, 4.150

Stoploss: below 3.550

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya