Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan 27 ruas Inpres Jalan Daerah (IJD) Tahun Anggaran 2023 di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan total panjang 217,9 km dan memakan anggaran senilai Rp 737 miliar.
"Di Provinsi NTT untuk tahun 2023 telah dibangun dan diperbaiki 27 ruas jalan sepanjang 217,9 km yang ditangani dengan IJD dengan anggaran Rp 737 miliar," terang Jokowi dalam keterangan tertulis, Rabu (2/10/2024).
Advertisement
Jokowi berharap, ke depannya seluruh jaringan jalan di NTT akan menjadi lebih baik lagi. "Kita harapkan dengan anggaran sebesar itu, jalan-jalan di Provinsi NTT semuanya bisa diperbaiki dan dalam keadaan yang seperti kita lihat di jalan ini. Mulus, tidak ada lubang, dan masyarakat bisa menikmatinya," pintanya.
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, menyampaikan bahwa secara nasional jumlah anggaran yang dialokasikan bagi pelaksanaan IJD TA 2023 sebesar Rp 14,6 triliun. Dengan panjang jalan yang ditangani keseluruhan 3.300 km dan tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
"IJD menghubungkan pusat-pusat produksi seperti perkebunan, pariwisata, atau daerah industri dengan pelabuhan, bandara, pasar dan infrastruktur primer lainnya. Jadi, kawasan-kawasan produktif di daerah akan terhubung dengan jalan berstandar seperti disini, yaitu bahu jalan 1 meter kiri-kanan dan lebar jalan 5 meter," jelas Endra.
Endra menambahkan, alokasi IJD TA 2023 di NTT termasuk 5 besar di Indonesia, selain Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Lampung. Dengan total panjang 218 km, penanganan IJD tersebar di 20 kabupaten/ kota di NTT.
Penanganan IJD TA 2023 diantaranya berada di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur dan Lembata.
Hibah ke Pemda
Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Rien Marlia mengatakan, pasca diresmikan Jokowi, Kementerian PUPR tengah berproses untuk menghibahkan pekerjaan ini kepada pemerintah daerah.
"Saat ini, masih dalam tahap pemeliharaan hingga Desember 2024. Namun setelah itu, harapan kami pemerintah daerah dapat memelihara ruas jalan ini. Jadi ada alokasi untuk pemeliharaan jalan" kata Rien.
Sementara Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto mengungkapkan, sebelum ditangani oleh IJD, mayoritas jalan daerah memiliki kondisi yang kurang baik. Sehingga menghambat kelancaran aktivitas masyarakat.
"Dulu kondisi jalannya setapak tanah, kemudian ada yang rusak, berlubang. Masyarakat juga sangat susah mobilitasnya, sehingga butuh waktu tempuh yang lama apabila ingin ke arah kota. Setelah dibangunnya IJD ini, akses transportasi masyarakat menjadi lancar, dan juga telah dimanfaatkan untuk event-event masyarakat seperti misalnya event Moto Cross dan lain-lain," tuturnya.
Advertisement
Jokowi Resmikan Jalan Tol Solo-Jogja-YIA Kulonprogo Seksi I Garapan Adhi Karya
Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan infrastruktur Jalan Tol Solo-Yogya-YIA Kulonprogo pada Kamis, 19 September 2024 yang berlokasi di Gerbang Pintu Tol Banyudono.
Ruas tol yang diresmikan antara lain, seksi 1 Paket 1.1 Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km dengan 3 buah Gerbang Tol yang akan beroperasi yaitu GT Banyudono, GT Polanharjo, dan GT Klaten. Jalan Tol ini menghubungkan Kota Solo-Provinsi D.I Yogyakarta-YIA Kulonprogo sehingga dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antar 3 kota ini. Jalan tol juga ini terhubung dengan Jalan Tol Trans Jawa melalui Junction Kartasura.
Kehadiran jalan tol Solo-Yogya-YIA Kulonprogo ini diharapkan dapat mengefisiensi waktu tempuh Solo-Jogja serta mengurangi kemacetan di jalan-jalan utama.
"Pembangunan jalan tol ini juga diharapkan berdampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi karena dapat meningkatkan kunjungan ke destinasi wisata setempat dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal di Solo maupun Jogja," kata Corporate Secretary Adhi Karya, Rozi Sparta dalam keterbukaan informasi Bursa, Kamis (26/9/2024).
Jalan Tol Ruas Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo merupakan Proyek Investasi dari PT Jasamarga Jogja Solo (PT JMJ) yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). PT JMJ merupakan perusahaan patungan yang bergerak di bidang Investasi pengusahaan jalan tol yang terdiri dari dua pemegang saham yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk (52,82%) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (47,18%).
Nilai Investasi
Proyek Jalan Tol ini merupakan proyek investasi milik ADHI dengan total nilai investasi Rp 27,48 triliun. Pembangunan jalan tol Solo-Yogya-Kulonprogo ini terbagi dalam 3 seksi, yaitu Solo – Purwomartani, Purwomartani – Sleman dan Sleman – Kulon Progo.
Pada Gerbang Tol juga dibangun kantor BUJT yang akan mengoperasikan Jalan Tol ini. Kedepannya akan segera dibangun Rest Area di KM 19 yang dilengkapi dengan tempat ibadah (masjid), toilet dan fasilitas umum lainnya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalan.
"Dengan diresmikannya Jalan Tol Ruas Solo-Yogya-Kulonprogo Seksi 1.1 ini, merupakan wujud nyata dukungan ADHI untuk infrastruktur dan kemajuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia," imbuh Rozi.
ADHI sebagai BUMN Konstruksi di salah satu sektor pembangunan infrastruktur, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pembangunan serta penyelesaian proyek yang tepat waktu agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. ADHI juga berkomitmen untuk terus mengutamakan keberlanjutan lingkungan dalam setiap proyek.
Advertisement