Iran Serang Israel dengan Ratusan Rudal Balistik, Ini Respons Kemlu RI

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) meminta agar semua pihak yang terlibat untuk menahan diri.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Okt 2024, 11:18 WIB
Rudal yang diluncurkan dari Iran menuju Israel melesat di langit malam seperti yang terlihat dari Deir al-Balah, Jalur Gaza, Selasa (1/10/2024). (Dok. AP/Abdel Kareem Hana)

Liputan6.com, Jakarta - Iran menembakkan ratusan rudal balistik ke Israel di tengah meningkatnya ketegangan antara dua musuh bebuyutan regional tersebut.

Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) menyampaikan pernyataan bahwa pemerintah Indonesia mengkhawatirkan perkembangan terbaru yang saat ini terjadi di Timur Tengah.

Pemerintah Indonesia juga mendesar agar seluruh pihak untuk dapat menahan diri.

"Indonesia sangat mengkhawatirkan perkembangan terbaru yang saat ini terjadi di kawasan Timur Tengah, dan mendesak seluruh pihak untuk dapat menahan diri," kata Juru Bicara Kemlu RI Roy Soemirat dalam pernyataannya kepada media yang diterima Liputan6.com pada Rabu (2/10/2024).

"Sebagaimana disampaikan oleh Sekjen PBB, Indonesia sangat khawatir bahwa potensi perang dengan skala yang lebih besar dapat terjadi."

Roy juga menyebut bahwa Indonesia menekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan pertemuan khusus guna membahas perkembangan terkini di Timur Tengah dan mengambil keputusan yang dapat segera menurunkan ketegangan di kawasan.

Pemerintah Indonesia juga menyikapi terkait keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di kawasan tersebut.

"⁠Keselamatan WNI juga terus menjadi perhatian utama Pemerintah RI," kata Roy.

"Terkait hal ini, proses evakuasi WNI dari Lebanon juga sedang berlangsung."

"Seluruh Kedutaan Besar RI di kawasan juga terus melakukan koordinasi dan terus melakukan komunikasi dengan seluruh WNI di wilayahnya masing-masing."


Ratusan Rudal Dikirim ke Israel

Warga Israel berlindung saat proyektil yang diluncurkan dari Iran dicegat di langit Rosh HaAyin, Israel, Selasa (1/10/2024). (Dok. AP/Maya Alleruzzo)

Serangan Iran ke Israel dimulai sekitar pukul 20.15 waktu setempat pada hari Selasa (1/10/2024). Media Iran mengatakan sedikitnya 400 rudal diluncurkan. Demikian seperti dilansir kantor berita Anadolu, Rabu (2/10).

Dalam pernyataan awal, Korps Garda Revolusi Islam (IRCG) mengatakan serangan itu merupakan respons atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan Komandan IRGC Abbas Nilforoshan.

Haniyeh dibunuh di Teheran bulan lalu. Nasrallah dibunuh di Beirut pada hari Jumat (27/9) bersama dengan Nilforoshan.

IRCG memperingatkan bahwa jika Israel menanggapi serangan rudal tersebut, mereka akan menghadapi lebih banyak "serangan dahsyat".

Lebih lanjut dikatakan bahwa serangan itu dilakukan dengan dukungan tentara dan kementerian pertahanan.

 


Respons Iran

Ilustrasi nuklir Iran (AFP)

Misi Iran di PBB kemudian mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa serangan rudal merupakan "respons Iran yang sah, rasional, dan masuk akal" terhadap pembunuhan ketiga tokoh perlawanan, dengan menekankan bahwa tindakan ini "telah dilaksanakan sebagaimana mestinya".

Ketegangan meningkat antara Teheran dan Tel Aviv sejak pembunuhan Haniyeh di ibu kota Iran pada tanggal 1 Agustus. Iran menyalahkan Israel dan bersumpah akan memberikan respons yang tegas.

Pembunuhan Nasrallah, sekutu utama Iran, dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut diikuti oleh kecaman keras dari para pemimpin tertinggi Iran.

Belum diketahui apakah rudal yang ditembakkan ke Israel mengenai sasarannya dan apakah ada korban atau kerusakan.

Infografis Perbandingan Persenjataan Iran Vs Israel. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya