Organisasi Masyarakat Sipil Dinilai Penting untuk Jaga Stabilitas Politik di Pilkada

Selain menjaga stabilitas politik, organisasi masyarakat sipil juga berperan sebagai pengawas jalannya pemerintahan dan proses elektoral.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 02 Okt 2024, 13:27 WIB
Badut berbentuk kotak suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), ondel-ondel, dan marching band ikut meramaikan pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Peran Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) menjadi sorotan dalam menjaga iklim politik yang harmonis jelang Pilkada 2024. Direktur Hukum dan HAM Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3S), Hadi R Purnama menekankan pentingnya konsolidasi masyarakat sipil dalam menjaga ketertiban selama proses politik berlangsung.

“Peran OMS sangat penting sebagai organisasi masyarakat sipil yang ada di akar rumput. Dalam beberapa tahun terakhir, ruang kebebasan sipil semakin mengecil. Oleh karena itu, diperlukan konsolidasi yang baik di antara masyarakat sipil untuk menjaga ketertiban dan keharmonisan selama Pilkada 2024,” tutur Hadi kepada wartawan, Rabu (2/10/2024).

Hadi mengakui, dalam konteks politik memang konflik atau ketegangan tidak bisa sepenuhnya dihindari. Namun begitu, organisasi masyarakat sipil memiliki peran kunci dalam menjaga stabilitasnya.

"Kita tahu pasti ada letupan-letupan, namanya juga politik. Maka dari itu, bagaimana kita menjaga agar Pilkada ini berjalan lancar dan damai sangat penting," jelas dia.

Selain pendidikan politik dan sosialisasi, pemantauan oleh organisasi masyarakat sipil juga dinilai menjadi hal yang sangat penting. Tidak hanya terkait dengan proses penghitungan suara, namun dalam konteks keseluruhan proses Pilkada.

Organisasi masyarakat sipil disebutnya perlu berkaca dari berbagai perhelatan pemilu sebelumnya, untuk mengantisipasi potensi permasalahan yang mungkin muncul selama Pilkada 2024. Tidak ketinggalan pentingnya menjaga keharmonisan politik di tengah persaingan yang keras.

“Persaingan politik itu cukup keras, jadi masyarakat sipil harus melakukan konsolidasi dan koordinasi yang baik, serta belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya," ungkap Hadi.


Pengawas

Peneliti Perludem Iqbal Kholidin menambahkan, selain menjaga stabilitas politik, organisasi masyarakat sipil juga berperan sebagai pengawas jalannya pemerintahan dan proses elektoral. Dia menegaskan, konsep harmonis dalam iklim politik bukan hanya sekadar suasana yang damai, tetapi juga berkaitan erat dengan berjalannya proses politik sesuai aturan.

"Harmonis itu bukan sekadar adem ayem, tapi yang lebih penting adalah bagaimana keberlangsungan iklim politik berjalan sesuai aturan," kata dia.

Menurutnya, meskipun suasana terlihat tenang, seringkali penyelenggaraan negara dan proses elektoral masih diwarnai oleh berbagai permasalahan.

"Yang bisa kita lakukan adalah menjadi mekanisme cek and balancing terhadap pemerintah," ujarnya.

 


Edukasi Warga

Iqbal juga menekankan pentingnya peran organisasi masyarakat sipil dalam mengedukasi warga terkait proses elektoral dan pemerintahan yang baik. Pemahaman masyarakat tentang pentingnya proses politik yang sehat adalah kunci dalam menciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

"Kita harus terus mengupayakan agar masyarakat memahami betul pentingnya proses elektoral dan keberlangsungan pemerintahan yang baik. Kami akan mencoba mengingatkan pemerintah jika mereka tidak berjalan di jalur yang benar," Iqbal menandaskan.

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya