Mengenal 4 Penyebab Bayi Mudah Kagetan Saat Tidur dan Cara Efektif Mengatasinya

Cari tahu penyebab dan solusi untuk anak yang mudah kagetan saat tidur.

oleh Miranti diperbarui 13 Okt 2024, 08:30 WIB
Ilustrasi bayi menangis. (Dok. Ben_kerckx/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta Setelah seharian penuh merawat anak-anak, momen ketika mereka akhirnya tertidur adalah saat yang sangat dinantikan oleh para orang tua. Waktu tidur anak memberikan kesempatan yang jarang bagi orang tua untuk menikmati sedikit waktu untuk diri sendiri, bersantai, atau bahkan melakukan aktivitas yang mereka sukai.

Namun, sayangnya, momen ini sering kali terganggu oleh tangisan anak yang terbangun karena terkejut saat tidur. Tangisan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk mimpi buruk atau reaksi terhadap perubahan lingkungan seperti suara bising.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai penyebab anak terkejut saat tidur dan cara mengatasinya, simak artikel ini. Informasi ini dilansir Liputan6.com pada Sabtu (12/10/2024) dari MedicineNet, Healthline, dan sumber lainnya.


Penyebab Anak Kaget Saat Tertidur

Anak bisa terkejut saat tidur karena pengaruh lingkungan sekitarnya, berikut adalah beberapa faktornya. (Foto: Freepik/jcomp)

 

Kaget pada bayi biasa disebut sebagai “refleks Moro”,  hal yang alami dan diharapkan terjadi pada bayi baru lahir. Itu adalah tanda sistem saraf yang sehat. Berikut penyebabnya, yang bisa orangtua hindari saat anak sedang tertidur. 

1. Suara keras

Sama seperti orang dewasa, bayi juga mudah terkejut oleh suara keras dan mendadak. Namun, bukan hanya volume yang mempengaruhi terjadinya refleks Moro. Jika suara tersebut keras dan tiba-tiba, kemungkinan besar akan menyebabkan reaksi yang cukup signifikan.

2. Perubahan cahaya

Perubahan mendadak dalam intensitas cahaya bisa memicu refleks Moro. Contoh situasi ini termasuk menyalakan lampu terang atau membuka tirai jendela di ruangan yang sebelumnya gelap.

3. Gerakan tiba-tiba

Gerakan mendadak saat menyusui atau dalam interaksi lainnya juga bisa memicu refleks Moro. Bayi juga dapat memicu reaksi ini sendiri saat mereka menggerakkan lengan atau kaki mereka secara tiba-tiba.

4. Perubahan ketinggian

Refleks Moro sering terjadi saat bayi dipindahkan dari satu posisi ke posisi berikutnya. Misalnya, banyak orang tua yang secara tidak sengaja memicu refleks tersebut ketika menidurkan bayi di boks atau keranjang bayi. Perubahan ketinggian memicu sensasi jatuh, yang selanjutnya memicu refleks dan mungkin membangunkan bayi.


Cara Mengatasi Anak yang Kagetan Saat Tertidur

Orangtua dapat menciptakan lingkungan yang nyaman agar anak bisa tidur nyenyak jika ia sering terbangun dengan kaget saat tertidur. (Foto: Freepik/freepik)

1. Redupkan lampu saat tidur 

Cahaya terang bisa mengganggu tidur anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kamar tidur mereka cukup redup saat tidur. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan menggunakan lampu tidur yang lembut atau lampu tidur dengan intensitas cahaya yang bisa disesuaikan. Ini membantu menciptakan suasana yang tenang dan nyaman di kamar tidur anak, memungkinkan mereka tidur lebih nyenyak tanpa terganggu oleh cahaya yang terlalu terang.

2. Batasi suara yang keras 

Suara keras bisa membangunkan anak yang sedang tidur dan membuat mereka kaget. Usahakan untuk menjaga lingkungan sekitar anak tetap tenang saat mereka tidur dengan membatasi suara keras, seperti televisi yang terlalu keras atau percakapan yang bising di sekitar mereka.

3. Gunakan mesin white noise saat anak sedang tidur 

Mesin white noise menghasilkan suara yang kontinu dan monoton, seperti suara hujan atau angin. Suara ini bisa membantu menenangkan bayi dan menciptakan latar belakang audio yang konstan, mengurangi kemungkinan mereka terbangun karena suara tiba-tiba di sekitar.

4. Hindari gerakan tiba-tiba saat menyusui 

Gerakan tiba-tiba saat menyusui bisa membuat bayi terbangun dengan kaget. Cobalah untuk menyusui dengan lembut dan stabil, menghindari gerakan yang terlalu cepat atau kasar yang bisa mengganggu tidur mereka.

5. Bergeraklah dengan perlahan dan terarah saat mengubah posisi atau lokasi bayi 

Ketika orangtua harus mengangkat atau memindahkan bayi dari satu tempat ke tempat lain, pastikan gerakan yang dilakukan perlahan dan terarah. Hindari gerakan yang terburu-buru atau mendadak yang bisa membuat bayi terbangun dengan kaget.

6. Membedong bayi 

Teknik ini merupakan langkah yang efektif untuk membantu menenangkan bayi dan mempersiapkannya untuk tidur nyenyak. Salah satu alasannya adalah kemampuannya melawan refleks Moro. Dengan menjaga lengan bayi menempel erat pada tubuhnya, ia tidak akan bisa menyentakkan lengannya keluar yang pada akhirnya membuatnya takut dan membangunkannya.

Tidak hanya itu, lingkungan seperti rahim yang tercipta dari bedong akan membantu mencegah mereka merasakan sensasi terjatuh yang seringkali memicu refleks Moro. Teknik ini bisa dilakukan untuk bayi 0-4 bulan. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya