Golkar Akui Nama Meutya Hafid Diajukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sekretaris Jenderal DPP Golkar Muhammad Sarmuji mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan sejumlah nama kadernya ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk dipertimbangkan masuk ke dalam kabinet.

oleh Tim News diperbarui 02 Okt 2024, 14:14 WIB
Ketua Komisi I, Meutya Hafid menyambut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengikuti rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (11/11/2019). Rapat perdana Komisi I bersama Menhan Prabowo ini membahas rencana kerja dan anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2020 (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal DPP Golkar Muhammad Sarmuji mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan sejumlah nama kadernya ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk dipertimbangkan masuk ke dalam kabinet.

"Kita sudah identifikasi kader-kader baik kita yang siap masuk ke dalam kabinet. Urusan siapa nanti yang masuk, kita serahkan kepada Pak Prabowo," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/10/2024).

Sarmuji pun membenarkan, nama Meutya Hafid yang diajukan ke Prabowo. Meski dia enggan memprediksi posisi menteri yang cocok untuk kadernya itu.

"Yang jelas Bu Meutya dimasukan dalam daftar usulan tapi posisinya seperti apa nanti presiden terpilih yang menentukan," katanya.

Sarmuji pun menilai hal yang wajar soal Prabowo memanggil sosok Meutya ke Hambalang beberapa pekan lalu.

"Kalau Pak Prabowo mau berdiskusi dengan siapapun terbuka. Mau posisinya sebagai menteri atau tidak sebagai menteri, beliau akhir-akhir ini pasti banyak berdiskusi dengan orang-orang tentang kabinet mau di masuk atau tidak nanti pak Prabowo yang menentukan," katanya.

Sarmuji berdoa agar Golkar bisa mendapat 5 jatah menteri atau lebih.

"Saya berdoa lebih, tapi kan kita enggak tahu Pak Prabowo maunya berapa. Tapi doa saya mudah-mudahan bisa lebih supaya Partai Golkar bisa berkontribusi secara riil kepada masyarakat," ucapnya.


Meutya Golkar Bantah Bahas Kabinet Menteri Saat Bertemu Prabowo di Hambalang

Politikus Partai Meutya Hafid mengaku, tidak ada pembahasan soal kabinet atau menteri saat melakukan pertemuan dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Diketahui, yang bersangkutan ikut hadir dengan sejumlah tokoh bertemu dengan Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat 27 September 2024.

"Belum ada (bahas kabinet), dan saya kan enggak terlibat dalam pembahasan menteri. Itu prerogatif presiden, jangan diduga-duga. Kita tunggu saja nanti," kata Meutya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Ia menjelaskan, pertemuan itu dilakukan mengingat dirinya yang merupakan Anggota DPR RI yang berada di Komisi I dan merupakan mitra dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

"Kalau dengan beliau, beliau kan mitra. Presiden terpilih sekaligus juga mitra Komisi I. Kami kemarin kan baru menyelesaikan lima undang-undang bersama beliau, jadi ya seputar tugas-tugas Komisi I," ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Amzar Simanjuntak, mengungkapkan terdapat tiga kriteria bagi calon menteri yang akan duduk di kabinet pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

"Pak Prabowo memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan bila bisa memenuhi syarat yang diberikan Pak Prabowo," kata Dahnil saat ditemui usai acara Deklarasi Ormas dan Pengukuhan Pengurus Besar Matahari Pagi Indonesia di Jakarta, Sabtu (28/9/2024).


Prabowo Beri Syarat Ini untuk Calon Menteri Kabinetnya

Ia membeberkan, ketiga kriteria tersebut, yakni pertama, calon menteri dalam kabinet Prabowo harus memiliki integritas, seiring dengan komitmen Prabowo yang ingin memberantas korupsi.

Kedua, harus memiliki kompetensi. Menurut Dahnil, sejak awal Prabowo ingin membentuk kabinet zaken atau kabinet menteri yang mengurus berbagai hal spesifik dalam pemerintahan, sehingga calon menteri Prabowo nantinya harus memiliki kompetensi.

Selanjutnya kriteria ketiga, yaitu harus loyal. Dia menyebutkan loyalitas penting bagi Prabowo, karena Ketua Umum Partai Gerindra tersebut ingin memastikan kapten dalam koalisi pemerintahan merupakan Prabowo.

"Dengan Pak Prabowo sebagai panglima, mereka yang menjadi menteri Pak Prabowo harus tegak lurus dengan berbagai agenda pembangunan yang sudah dibuat Pak Prabowo," ucap dia dikutip dari Antara.

Sejauh ini, Dahnil menyebutkan Prabowo sudah mengantongi beberapa nama yang akan dipilih sebagai menteri dalam kabinetnya.

Namun demikian, Prabowo, kata dia, sedang mempertimbangkan semua nama nama itu, baik yang diusulkan oleh partai politik maupun yang diusulkan oleh kelompok lain seperti organisasi kemasyarakatan (ormas), kelompok profesi, dan sebagainya.

 

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya