Manfaat Dahsyat Makanan Halal untuk Thayib untuk Kesehatan Tubuh, Penjelasan UAH

Jika ingin mengonsumsi makanan apapun, cari yang menyehatkan. Tidak semua yang diinginkan itu mesti dimakan,

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2024, 22:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH) (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengajak umat Islam untuk menerapkan prinsip makan yang sehat dan halal dalam kehidupan sehari-hari. Mugkin soal halal dan sehat sudah biasa banget, namun UAH bisa membedahnya dengan menarik.

Dalam ceramahnya yang dikutip dari kanal YouTube @harisjr861, UAH menjelaskan pentingnya memilih makanan yang tidak hanya enak, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

“Jika ingin mengonsumsi makanan apapun, cari yang menyehatkan. Tidak semua yang diinginkan itu mesti dimakan,” ungkap UAH.

Dia menekankan bahwa seringkali keinginan dan kebutuhan tubuh tidak sejalan, sehingga penting untuk memilah makanan yang benar-benar sehat.

Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa Allah SWT telah memberikan panduan dalam memilih makanan. “Kata Allah, jika Anda ingin sehat, sederhana. Cari makan dengan cara yang halal,” tegasnya.

Hal ini menunjukkan bahwa halal tidak hanya berkaitan dengan cara penyembelihan atau proses pembuatan makanan, tetapi juga terkait dengan manfaat bagi tubuh.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Pentingnya Jaga Kesehatan Tubuh

ilustrasi makanan goreng/copyright by chainarong06 (Shutterstock)

UAH memberikan contoh konkret tentang pemilihan makanan. “Misalnya, jika Anda memilih nasi, pastikan itu adalah nasi yang sehat. Jika Anda ingin menambah lauk, pilihlah daging kambing yang juga menyehatkan,” ujarnya.

Namun, ia memperingatkan bahwa jika makanan tersebut berpotensi mengganggu kesehatan, maka sebaiknya dihindari.

Dalam Al-Qur'an, dijelaskan pentingnya menjaga kesehatan tubuh. UAH mengingatkan agar umat Islam selalu merujuk pada ajaran agama dalam memilih makanan.

“Jangan sampai kita mengonsumsi makanan yang bisa merusak kesehatan hanya karena tergoda oleh rasa,” katanya.

UAH juga menekankan bahwa prinsip makan yang sehat dan halal dapat diterapkan dengan mudah. “Cobalah untuk lebih bijak dalam memilih makanan. Jika kita tahu makanan itu tidak baik, maka jangan konsumsi,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa memilih makanan yang baik adalah bentuk ibadah kepada Allah.

Dalam pandangannya, setiap makanan yang kita konsumsi akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. “Apa yang kita makan akan berpengaruh pada kesehatan kita. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang memberi energi dan kebahagiaan,” ujar UAH.

 


Biasakan Pola Makan yang Baik

ilustrasi makanan. (Ilustrasi by AI)

Dia mengingatkan bahwa makanan yang sehat tidak harus mahal. “Jangan terpaku pada makanan yang harganya tinggi. Banyak makanan lokal yang sehat dan bergizi, kita hanya perlu mencari dengan bijak,” ujarnya. Hal ini sejalan dengan prinsip kesederhanaan dalam Islam.

UAH juga berbagi pengalaman pribadi dalam menerapkan prinsip makan sehat. “Saya selalu mencoba untuk memilih makanan yang alami dan tidak banyak proses. Sebisa mungkin, saya pilih makanan yang selalu segar dan halal,” katanya. Dengan cara ini, ia merasa lebih bertenaga dan sehat.

Ia mengajak umat Islam untuk membiasakan diri dengan pola makan yang baik. “Mari kita mulai dari hal kecil, seperti mengurangi makanan yang tidak sehat dan menggantinya dengan yang lebih baik. Ini adalah langkah awal menuju kesehatan yang lebih baik,” tambahnya.

UAH juga mengingatkan bahwa pola makan yang sehat harus diimbangi dengan aktivitas fisik.

“Makan sehat saja tidak cukup. Kita juga perlu bergerak dan berolahraga agar tubuh tetap bugar,” jelasnya. Kombinasi antara pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif adalah kunci untuk kesehatan yang optimal.

Sebagai penutup, UAH menekankan bahwa menjaga kesehatan adalah tanggung jawab setiap individu. “Kesehatan adalah anugerah dari Allah. Oleh karena itu, mari kita jaga dengan cara yang benar. Pilihlah makanan yang halal dan menyehatkan,” pungkasnya.

Dengan mengikuti prinsip makan yang sehat, umat Islam diharapkan dapat menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar.

Dengan pemahaman ini, diharapkan umat Islam dapat lebih bijaksana dalam memilih makanan. Prinsip makan yang sehat dan halal tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya