Liputan6.com, Jakarta - Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan menghadiri perayaan 5 Tahun Program Prakerja, yang akan dilaksanakan pada Kamis (3/10/2024) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, di Jakarta.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, dalam Media Briefing: 5 Tahun Prakerja, Merayakan Prakerja, Merayakan #JadiBisa, di Gedung Ali Wardhana Lantai 1, Jalan Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024).
Advertisement
"Sebenarnya untuk acara besok pak Menko mengundang Presiden terpilih, tapi belum ada konfirmasi. Kami paham ini situasi transisi ada hal lain yang menjadi prioritas Presiden Terpilih," kata Susiwijono.
Susiwijono menuturkan, program Prakerja sendiri merupakan program yang dicanangkan pada awal Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kedua kali yakni 2019.
"Kalau ingat kembali, program Prakerja ini janji politik Presiden Jokowi pada awal periode 2019-2024," ujarnya.
Bahkan dalam pelaksanaannya, program Prakerja tidaklah berjalan dengan mudah. Sebab, pada 2020 ketika program Prakerja akan diluncurkan muncul pandemi covid-19. Sehingga, program Prakerja dialihkan menjadi skema semi bansos.
"Kemudian kita inget di awal pandemi-COVID-19 2020 bahkan program Prakerja beriringan dengan pengumuman covid-19, di awal-awal perjuangan Prakerja sangat tidak mudah, karena pas saat itu pandemi, sehingga Prakerja harus di geser menjadi semi bansos, walaupun setelah pandemi dikembalikan ke skema normal. Kemudian program Prakerja ini Ketua Komitenya Menko Perekonomian," ujar dia.
Program Kartu Prakerja
Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan berupa beasiswa pelatihan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Prakerja memberikan akses pelatihan untuk upskilling dan reskilling kepada WNI usia 18-64 tahun agar bisa beradaptasi dengan perubahan dunia kerja. Prakerja juga menjadi bagian dari upaya yang mendorong pendidikan sepanjang hayat khususnya bagi orang dewasa.
Sejak diluncurkan pada April 2020 hingga saat ini, Prakerja telah memberikan akses skilling, reskilling dan upskiling kepada lebih dari 18,9 juta orang penerima. Selama 2020-2022, Prakerja menjadi bagian Program Pemulihan Ekonomi Nasional akibat pandemi COVID-19.
Seiring dengan berakhirnya pandemi, mulai tahun 2023 Prakerja diimplementasikan dengan skema normal. Setiap peserta memperoleh manfaat berupa beasiswa pelatihan sebesar Rp3,5 juta yang bisa dimanfaatkan untuk mengikuti berbagai pelatihan baik moda webinar, tatap muka, maupun pembelajaran mandiri, yang tersedia di ekosistem Prakerja.
Advertisement
Capaian Program Kartu Sakti Jokowi: Ada Kartu Prakerja hingga Kartu Indonesia Pintar
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah capaian selama menjabat kepala negara selama dua (2) periode atau sepuluh tahun. Jokowi menyebut progam Kartu Indonesia Sehat (KIS) telah menghabiskan anggaran Rp361 triliun selama sepuluh tahun terakhir.
"Rp 361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan," kata Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI bersama DPR RI - DPD RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8)
Dalam catatannya, program KIS dimanfaatkan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun. Cakupan usia peserta mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Ini (KIS) upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat," ujar dia.
Lanjutnya, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) selama 10 tahun telah menghabiskan Rp113 triliun. Program kartu sakti ini telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/SMK di seluruh Indonesia.
Sementara Program Keluarga Harapan selama 10 tahun terakhir menelan anggaran hingga Rp225 triliun. Anggaran ini dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.
Adapun program Kartu Prakerja selama 5 tahun terakhir menelan biaya Rp60,3 triliun. Program ini telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jokowi berharap, program kartu sakti pemerintah ini memberi dampak bagi masyarakat luas. Mengingat, kebijakan tersebut menyentuh semua lapisan masyarakat. "Pembangunan yang membuka peluang Untuk tumbuh bersama," tandasnya.
Asyik, Program Kartu Prakerja Bakal Lanjut di Era Prabowo-Gibran
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan bahwa Program Kartu Prakerja akan terus berlanjut di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Iya," ujar Airlangga singkat saat ditemui di Istana Kepresidenan dikutip dari Antara, Jumat (9/8/2024).
Menko Airlangga mengungkapkan bahwa kehadirannya di istana untuk melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pencapaian Program Kartu Prakerja.
Menurut dia, Presiden Jokowi telah meminta agar program ini tetap dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
"Saya laporkan mengenai Prakerja, capaian-capaiannya baik, dan Presiden juga minta agar program ini masuk dalam APBN 2025," jelas Airlangga.
Kuota Kartu Prakerja 2024
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan untuk melanjutkan Program Kartu Prakerja pada tahun 2024 dengan kuota 1,1 juta peserta, yang dimulai dengan pembukaan gelombang penerimaan ke-63 sejak 23 Februari lalu.
Dalam skema normal saat ini, setiap peserta Prakerja akan menerima manfaat sebesar Rp4,2 juta per orang, yang terdiri dari Rp3,5 juta untuk pelatihan, Rp600 ribu insentif, dan Rp100 ribu setelah mengisi survei.
Pada 2024, Program Prakerja akan berkolaborasi dengan lebih banyak lembaga pelatihan untuk menyediakan pelatihan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Program ini juga memperluas jangkauannya ke masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal, serta mendorong partisipasi lembaga pelatihan dari berbagai daerah.
Selain itu, Program Prakerja akan menambahkan mode pelatihan asynchronous berupa pembelajaran mandiri. Metode ini memungkinkan peserta mengakses pelatihan sesuai alur yang telah ditentukan, tanpa dapat dilewati atau dipercepat.
Meskipun memberikan fleksibilitas lebih, mode ini menuntut komitmen personal yang lebih tinggi dari para peserta.
Advertisement