Moeldoko Tetap Kawal Proyek Baterai Kendaraan Listrik Usai Tak Jadi KSP

Proyek baterai kendaraan listrik ini merupakan bagian dari inisiatif Elektrik Baterai Indonesia (EBI) yang telah dirintis oleh Moeldoko.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Okt 2024, 20:50 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

 

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, mengungkapkan minatnya untuk kembali fokus pada pengembangan baterai kendaraan listrik setelah masa jabatannya sebagai KSP berakhir.

Proyek baterai kendaraan listrik ini merupakan bagian dari inisiatif Elektrik Baterai Indonesia (EBI) yang telah dirintis oleh Moeldoko.

Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, pada Rabu (tanggal), Moeldoko menjelaskan bahwa pengembangan baterai listrik merupakan langkah penting dalam mendorong Indonesia menjadi pemain utama dalam teknologi energi terbarukan, khususnya di sektor kendaraan listrik.

"Saya sudah menginisiasi proyek Mobil Anak Bangsa dan sekarang saya melangkah lebih maju lagi dengan mengembangkan baterai listrik Indonesia," ujar Moeldoko, dikutip dari Antara, rabu (2/10/2024).

Sejak 2012, Moeldoko telah memiliki visi bahwa baterai listrik akan menjadi masa depan bagi Indonesia. Ia yakin bahwa pengembangan baterai listrik adalah kunci untuk menghadapi masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Saya sangat yakin bahwa masa depan adalah baterai listrik, dan baterai listrik adalah masa depan," tegasnya.

Update Proyek Baterai

Proyek Elektrik Baterai Indonesia (EBI) kini berada dalam tahap lanjutan pengembangan di dalam negeri. Moeldoko mengaku sudah menemukan teknologi yang tepat dan bekerja sama dengan para peneliti untuk mempersiapkan proses produksi baterai di Indonesia.

"Teknologi baterai ini sudah saya kejar dan alhamdulillah, saya sudah bertemu dengan para peneliti, dan semua sudah tertata dengan baik. Kini tinggal menunggu proses produksi," jelasnya.

Moeldoko menambahkan, pengembangan baterai kendaraan listrik ini juga sejalan dengan tren global yang mendorong percepatan transisi energi menuju sumber daya yang lebih ramah lingkungan. Baterai listrik akan menjadi komponen penting dalam pengembangan kendaraan listrik dan teknologi energi bersih.


IBC Ajak ASEAN Jadi Pusat Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik Dunia

Reynaldy Istanto, Direktur Hubungan Kelembagaan IBC, ASEAN memiliki potensi besar dalam pasokan bahan baku baterai

Indonesia Battery Corporation (IBC) terus berperan aktif dalam pengembangan industri baterai di kawasan ASEAN dengan mengajak kolaborasi pada 2nd ASEAN Battery and Electric Vehicle Technology Conference yang berlangsung di Singapura pada 21-23 Agustus 2024.

Acara ini bertujuan memperkuat peran regional dalam menyokong tren peningkatan penggunaan kendaraan listrik (EV) yang juga memacu produksi baterai EV.

Menurut Reynaldy Istanto, Direktur Hubungan Kelembagaan IBC, ASEAN memiliki potensi besar dalam pasokan bahan baku baterai, seperti nikel, bauksit, dan timah.

"Dengan kolaborasi yang kuat, kawasan ini dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus inovasi teknologi yang berkontribusi pada transisi global menuju energi berkelanjutan," katanya, Senin (26/8/2024).

Target IBC

IBC didirikan pada tahun 2021 sebagai langkah Indonesia untuk memperkuat posisi di industri baterai global.

Perusahaan ini berfokus pada pengolahan hilir bahan baku baterai, khususnya nikel, dengan rencana memperluas ke material lain seperti mangan dan kobalt. IBC menargetkan untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem kendaraan listrik dan baterai pada tahun 2030.

Untuk mewujudkan visi tersebut, IBC telah membentuk kolaborasi dengan mitra global dan terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan di ASEAN.

Dengan fasilitas produksi baterai berbasis NMC, Indonesia berpotensi melayani pasar ASEAN dan memajukan energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya