Panglima TNI Resmikan 5 Batalyon Penyangga Daerah Rawan di Papua

Agus menjelaskan bahwa penempatan batalyon ini juga bertujuan untuk mendukung percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

oleh Tim News diperbarui 03 Okt 2024, 05:31 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. (Foto: Merdeka.com/Rahmat Baihaqi).

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, meresmikan lima batalyon infanteri yang akan ditempatkan di daerah rawan, khususnya di wilayah sekitar Papua. Kelima batalyon tersebut akan berada di bawah komando Kodam Kasuari.

Agus menjelaskan bahwa penempatan batalyon ini juga bertujuan untuk mendukung percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

"5 batalyon penyangga daerah rawan yang nanti akan di-deploy di wilayah Papua tujuannya dibentuk batalyon penyangga di daerah rawan tersebut dan bantu program-program pemerintah di wilayah, terutama pembangunan wilayah, percepatan pembangunan wilayah, juga membantu mensejahterakan masyarakat yang ada di wilayah Papua," kata Agus di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2029).

Terkait percepatan pembangunan wilayah, Agus menyebut bahwa TNI akan terlibat dalam program ketahanan pangan, terutama dalam penanaman padi di Papua.

"Program ketahanan pangan ini sudah berjalan, salah satunya di Merauke yang sudah mendapatkan hasil dari ketahanan pangan tersebut," tambah Agus.

 


Tanam Padi di Merauke

Kelima batalyon itu adalah Yonif 801/Ksatria Yuddha Kentsuwri (Kabupaten Kerom), Yonif 802/Wimane Mambe Jaya (Kabupaten Sarmi), Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha (Kabupaten Boven Digoel), Yonif 804/Dharma Bhakti Asasta Yudha (Kabupaten Merauke) dan Yonif 805/Ksatria Satya Waninggap (Kabupaten Sorong). (merdeka.com/Arie Basuki)

Ia juga menuturkan bahwa di Merauke, TNI telah menanam padi di lahan seluas 1.050 hektar yang siap dipanen pada akhir bulan ini.

Selain itu, program sejuta hektar lahan akan digarap di Papua dan Kalimantan.

"Jadi kita punya program di bidang teritorial dan untuk Merauke sudah tanam 1.050 hektar dan mungkin akhir bulan ini sudah panen, kemudian juga nanti ada sejuta hektar buat jalan di Papua dan Kalimantan," jelas Agus. 

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya