Liputan6.com, Sumba Barat- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pengiriman alat kesehatan seperti CT Scan dan cathlab bakal dilakukan bila gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah siap.
“Gedungnya mungkin akan selesai pada Desember nanti, tapi setelah itu yang paling penting adalah alat kesehatannya (alkes). CT scan, mamografi, cathlab, dan peralatan lain akan segera dikirim setelah gedungnya siap,” kata Jokowi dalam keterangannya kepada awak media di Gudang Bulog Kampung Baru, Kabupaten Sumba Barat pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Advertisement
Menurut Jokowi, gedung yang masih dalam proses pembangunan itu sudah memenuhi standar yang baik. Diharapkan saat suadah jadi dapat meningkatkan layanan kesehatan di wilayah terpencil.
Direktur RSUD Waikabubak, dokter Japendi Saragih, mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian Presiden Jokowi terhadap pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Apalagi RSUD Waikabubak telah ditetapkan sebagai pusat rujukan untuk penyakit katastropik seperti kanker dan jantung.
“Semenjak kepemimpinan Pak Jokowi selama kurang lebih 10 tahun, kami merasakan yang pertama bahwa sentuhan pelayanan kesehatan itu sudah on the track untuk ke semua masyarakat secara langsung,” ungkap pria yang disapa Ando mengutip laman Sekretariat Presiden ditulis
Kualitas Pelayanan Meningkat
Salah satu orangtua dari pasien anak yang tengah menjalani terapi tulang belakang di RSUD Waikabubak, Isna mengatakan bahwa senang dengan layanan yang selama ini didapatkan di rumah sakit tersebut.
“Puji Tuhan pelayanan selama tiga kali kami diterapi ini sangat baik. Anak saya juga nyaman diterapi oleh perawat sama dokternya. Jadi kami sangat senang, nyaman untuk pelayanan di daerah kabupaten ini cukup memuaskan untuk kami,” ujar Isna.
Namun, Isna berharap agar pemerintah menambah dokter spesialis yang ditempatkan di rumah sakit tersebut. Saat ini, ia merasa dokter spesialis masih kurang terutama ortopedi dan traumatologi.
“Nah di Waikabubak di Sumba sini belum ada ortopedinya. Jadi kami harus ke kota provinsi,” tambahnya.
Advertisement