Gus Baha Jelaskan Makna Mendalam dari Sujudul Qolbi, Sujud yang Tak Biasa

Gus Baha menjelaskan bahwa sujudul qolbi berarti tunduknya hati di hadapan Allah. Tidak hanya sekadar tunduk fisik saat melakukan gerakan sujud, tetapi juga harus ada ketundukan batin yang mendalam.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Okt 2024, 09:30 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Sujud adalah salah satu rukun penting dalam sholat, di mana seorang Muslim tunduk dan merendahkan diri di hadapan Allah. Namun, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang sujud. Menurut Gus Baha, sujud bukan hanya soal fisik semata, tetapi juga melibatkan hati dan pikiran.

Dalam salah satu ceramahnya, Gus Baha menuturkan tentang makna sujud yang lebih mendalam. Dalam ceramah yang dikutip dari kanal YouTube @Pengaosangusbaha, Gus Baha menyebutkan bahwa di berbagai kitab, termasuk Ithafus Sadatil Muttaqin, terdapat penjelasan mengenai adanya sujud yang lain selain sujud fisik, yaitu sujudul qolbi.

"Sujud itu bukan hanya secara fisik, tapi juga tunduk secara hati," tegasnya.

Gus Baha menjelaskan bahwa sujudul qolbi berarti tunduknya hati di hadapan Allah. Tidak hanya sekadar tunduk fisik saat melakukan gerakan sujud, tetapi juga harus ada ketundukan batin yang mendalam.

"Cara tunduk secara hati adalah dengan meyakini 'La haula wala quwwata illa Billah'," jelas Gus Baha. Keyakinan ini berarti bahwa tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:


Begini Penjelasannya Kata Gus Baha

Ilustrasi sujud, bersyukur. (Photo on Rawpixel)

Makna ini menunjukkan bahwa ketundukan manusia kepada Allah harus menyeluruh, tidak hanya pada tubuh, tetapi juga pikiran dan hati.

"Kita tunduk sama Allah bukan hanya secara fisik, tapi juga dengan pikiran kita, hati kita," tambah Gus Baha. Ini adalah wujud ketundukan yang sempurna, di mana seluruh aspek kehidupan manusia tunduk kepada Allah.

Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan sujud sebagai bentuk ketundukan total kepada Allah.

"Rasulullah itu unik, yang sujud adalah wajahnya, tapi Rasulullah mengatakan yang sujud itu bukan sekadar wajah, tetapi seluruh tubuh, sumsum, balung (tulang) dan semua yang ada dalam tubuh kita," tutur Gus Baha, menirukan sabda Nabi.

Pemahaman ini menunjukkan betapa pentingnya keikhlasan dan ketundukan total dalam menjalankan ibadah. Sujud yang dilakukan bukan hanya sekadar gerakan fisik, tetapi harus diiringi dengan ketundukan hati yang penuh.

Hati yang tunduk kepada Allah akan melahirkan keikhlasan dalam setiap amal ibadah. Gus Baha juga menegaskan bahwa ketundukan hati dalam sujudul qolbi merupakan inti dari ibadah.

Tanpa ketundukan hati, sujud hanya menjadi gerakan fisik yang hampa. Maka dari itu, penting bagi setiap Muslim untuk melibatkan hati dalam setiap sujud yang dilakukan, sehingga ibadah tersebut memiliki makna yang lebih dalam.


Sujud yang Dilakukan Secara Total

ilustrasi sujud. (Pexels/Michael Burrows)

Konsep sujudul qolbi ini juga mengajarkan bahwa dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, hati kita harus selalu tunduk kepada Allah.

Bukan hanya saat sedang sholat, tetapi dalam setiap tindakan dan pikiran, kita harus selalu menyadari bahwa segala sesuatu bergantung pada kekuasaan Allah.

Gus Baha menekankan bahwa sujudul qolbi merupakan bentuk pengakuan total terhadap kekuasaan Allah. Manusia harus menyadari keterbatasannya dan selalu bergantung kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Keyakinan ini akan membuat seseorang selalu merasa dekat dengan Allah dan menjalani hidup dengan penuh ketundukan.

Dalam kehidupan yang penuh dengan ujian dan cobaan, sujudul qolbi menjadi pengingat bahwa segala sesuatu berada di bawah kendali Allah.

Ketundukan hati kepada Allah memberikan kekuatan bagi manusia untuk tetap teguh dan sabar dalam menghadapi segala tantangan hidup.

Gus Baha juga mengingatkan bahwa ketundukan hati dalam sujudul qolbi tidak bisa dipisahkan dari kesadaran bahwa kita adalah hamba Allah yang lemah.

Manusia harus senantiasa tunduk dan merendahkan diri di hadapan-Nya, karena hanya dengan ketundukan itulah kita bisa mendapatkan pertolongan dari Allah.

 


Pentingnya Sujudul Qolbi di Masa Modern

Dalam konteks kehidupan modern yang sering kali sibuk dengan urusan duniawi, Gus Baha mengajak umat Islam untuk kembali kepada makna dasar dari ibadah sujud.

Bukan hanya sekadar rutinitas gerakan fisik, tetapi juga harus diiringi dengan ketundukan batin yang mendalam. Hati yang tunduk akan membawa ketenangan dan kedekatan dengan Allah.

Dengan demikian, sujudul qolbi mengajarkan bahwa ibadah harus dilakukan dengan totalitas hati dan pikiran. Sujud bukan hanya sekadar menempelkan dahi ke lantai, tetapi juga tunduknya seluruh eksistensi manusia di hadapan Allah.

Ketundukan ini menjadi cermin dari keikhlasan dan penghambaan yang sempurna kepada-Nya.

Kesimpulannya, Gus Baha mengajarkan bahwa sujudul qolbi adalah sujud yang melibatkan hati dan pikiran. Sujud bukan hanya gerakan fisik, tetapi harus disertai dengan ketundukan batin yang penuh. Hanya dengan hati yang tunduk, manusia bisa merasakan keikhlasan dan makna sejati dari ibadah sujud.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya