Liputan6.com, Jakarta - Eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah kian memanas. Terutama saling serang militer Israel dengan kelompok Hizbullah di Lebanon, berlanjutnya gempuran pasukan Negeri Zionis terhadap kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina, hingga serangan rudal balistik Iran ke Tel Aviv.
Di front Lebanon, misalnya. Pasukan darat Israel bergerak ke selatan Lebanon pada Selasa 1 Oktober 2024. Ini menandai peningkatan signifikan serangan terhadap Hizbullah dan membuka front baru dalam perang selama setahun melawan musuh-musuhnya yang didukung Iran.
Advertisement
Pasukan Pertahanan Israel atau IDF pun merilis pernyataan singkat. Mereka telah memulai "serangan darat terbatas, terlokalisasi, dan terarah" terhadap target-target Hizbullah di Lebanon selatan.
"Target-target ini terletak di desa-desa yang dekat dengan perbatasan dan menimbulkan ancaman langsung bagi masyarakat Israel di Israel utara," sebut IDF, dikutip dari AP, Selasa 1 Oktober 2024.
Tak ada kabar tentang berapa lama operasi itu akan berlangsung. Hanya saja, militer Israel menyatakan para prajurit telah berlatih dan mempersiapkan misi itu dalam beberapa bulan terakhir.
Hingga Rabu 2 Oktober 2024, Israel terus maju dalam 2 front, yakni serangan darat ke Lebanon terhadap Hizbullah yang menewaskan 8 tentara IDF serta melancarkan serangan ke Jalur Gaza yang menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak.
Sehari sebelumnya, Israel bersumpah membalas serangan ratusan rudal balistik Iran. Dalam klaimnya, Iran yang mendukung Hizbullah dan militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza melesakkan 400 rudal ke wilayah Israel, terutama Tel Aviv pada Senin 1 Oktober 2024.
Bagaimana perang pernyataan Israel dengan kelompok Hizbullah terkait front di selatan Lebanon? Bagaimana pula perang pernyataan Israel dengan Iran setelah ratusan rudal balistik dilesakkan ke Tel Aviv? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Israel Mulai Serbu Lebanon Lewat Darat
Advertisement