Penutupan Sekolah dan Kantor di Taiwan Akibat Topan Krathon Masuk Hari Kedua

Pada Kamis (3/10/2024) pagi, Topan Krathon tiba di Kaohsiung pada pukul 08.00 waktu setempat. Topan ini akan bergerak ke wilayah lain di Taiwan dan diprediksi mencapai puncaknya pada siang hari.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Okt 2024, 16:01 WIB
Orang-orang dan kendaraan menyeberangi air di sepanjang jalan yang tergenang banjir akibat Topan Gaemi di Kaohsiung, Taiwan pada tanggal 25 Juli 2024. ((Johnson LIU/AFP)

Liputan6.com, Taipei - Taiwan menutup sekolah dan kantor untuk hari kedua pada Kamis (3/10/2024) dilakukan saat Topan Krathon menghantam pulau.

Topan Krathon yang membawa angin dengan kecepatan 126 kilometer (78 mil) per jam dan hembusan hingga 162 km/jam, berada 40 kilometer barat daya Kaohsiung selatan pada pukul 8:00 pagi waktu setempat, demikian laporan dari Badan Cuaca Pusat (CWA).

"Puncak topan diperkirakan akan mendarat sekitar tengah hari, dekat Tainan selatan, Kaohsiung atau Pingtung. Waktunya telah ditunda karena bergerak sangat lambat," kata peramal cuaca Chang Chun-yao, dikutip dari laman english.alarabiya, Kamis (3/10).

Sementara kepala CWA Cheng Chia-ping mengatakan, topan itu diperkirakan akan melemah dengan cepat setelah mendarat.

Kini, penduduk Kaohsiung melaporkan jendela-jendela pecah di beberapa bangunan dan mereka diminta untuk berlindung.

"Akan ada angin kencang yang merusak akibat topan di daerah ini.

"Segera berlindung," kata CWA dalam peringatan yang dikirim ke telepon seluler warga pada Kamis (3/10).

Topan Krathon telah melepaskan hujan lebat dan angin kencang di pulau itu.

Krathon telah mengganggu lalu lintas, menyebabkan semua penerbangan domestik ditangguhkan untuk hari kedua pada hari Kamis dan memutus aliran listrik sementara di hampir 55.000 rumah, kata pihak berwenang.

Taiwan terbiasa dengan badai tropis yang sering terjadi dari bulan Juli hingga Oktober, tetapi para ahli mengatakan perubahan iklim telah meningkatkan intensitasnya, yang menyebabkan hujan lebat, banjir bandang, dan hembusan angin kencang.

Pada Juli 2024, Gaemi menjadi topan terkuat yang menerjang Taiwan dalam delapan tahun, menewaskan sedikitnya 10 orang, melukai ratusan orang, dan memicu banjir besar di Kaohsiung.


2 Orang Dilaporkan Tewas

Ilustrasi Topan Maria. (AFP/CEDRICK ISHAM CALVADOS)

Topan Krathon telah menyebabkan dua orang meninggal dunia dan 102 orang cedera di Taiwan pada Rabu (2/10/2024) malam, menurut departemen operasi darurat setempat, dan dua orang dilaporkan hilang.

Jumlah peringatan merah untuk tanah longsor di Kabupaten Taitung dan Kabupaten Pingtung meningkat menjadi 44, dan jumlah jalan yang ditutup di seluruh Taiwan sebagai tindakan pencegahan.

Selain itu, 99 penerbangan internasional dan lintas Selat di Taiwan diperkirakan akan dibatalkan, dan semua penerbangan lokal telah dibatalkan, dikutip dari laman Xinhua, Kamis (3/10).

Mengenai transportasi laut, empat rute lintas Selat dan 30 pelayaran telah ditangguhkan, dan semua 10 rute dan 131 pelayaran di dalam pulau tersebut juga telah dibatalkan.

Hingga Rabu (2/10) malam, total kumulatif 58.109 rumah di pulau tersebut telah mengalami pemadaman listrik, dan 3.490 rumah masih tanpa listrik. Departemen terkait terus melakukan upaya pemulihan.

 


Topan Krathon Berpusat di Laut China Selatan

Ilustrasi topan badai di pesisir (AFP Photo)

Menurut Pusat Meteorologi Nasional, Krathon berpusat di timur laut Laut China Selatan pada Rabu (2/10) pagi, sekitar 125 kilometer barat daya Kota Kaohsiung di Taiwan. Kecepatan angin maksimum di dekat pusatnya mencapai 48 meter per detik, setara dengan badai level-15.

Topan Krathon diperkirakan akan bergerak ke timur laut dengan kecepatan 5 hingga 10 kilometer per jam dan diperkirakan akan mendarat di pantai barat daya Taiwan antara Rabu (2/10) malam dan Kamis (3/10) pagi.

Provinsi Fujian di China Timur telah mengumumkan penangguhan sebagian besar layanan feri penumpangnya karena badai yang dipicu oleh Krathon, kata otoritas maritim setempat.

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya