Trisula International Nekat Tebar Dividen Meski Industri Garmen Penuh Tantangan

PT Trisula International Tbk (TRIS) kembali membagikan dividen interim tunai tahun ini.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Okt 2024, 13:00 WIB
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Trisula International Tbk (TRIS) kembali membagikan dividen interim tunai tahun ini. Berdasarkan keputusan Direksi Perseroan tertanggal 27 September 2024 dan atas persetujuan Dewan Komisaris di tanggal yang sama, TRIS akan membagikan sekitar Rp 2,25 per saham, atau total Rp 7,00 miliar. Dividen tersebut akan dibayarkan pada pemegang saham pada akhir Oktober ini.

TRIS memang sudah konsisten membagikan dividen tahunan sejak tahun 2012, sementara dividen interim tahun ini adalah kedua kalinya sejak pembagian serupa di tahun 2023 lalu. Bulan Mei tahun 2023 TRIS membagikan dividen tahunan, disusul pembagian dividen interim pada bulan Desember 2023.

“Industri garmen dan tekstil saat ini memang masih banyak tantangan. Namun berkat ekosistem terintegrasi yang sudah kami bangun antar anak-anak perusahaan di bawah naungan TRIS, kami dapat tetap mempertahankan kinerja,” jelas Direktur Utama PT Trisula International Tbk, Widjaya Djohan dalam keterangan resmi, Kamis (3/10/2024).

Hasil Kienerja

Pembagian dividen ini didasarkan pada keberhasilan TRIS pertahankan kinerja sepanjang kuartal sebelumnya. Penjualan TRIS hingga semester I 2024 naik cukup stabil, mencapai Rp 696,62 miliar atau tumbuh 2,32% YoY.

Kontributor terbesar pada pertumbuhan tersebut adalah penjualan ekspor. Selain itu pada semester I 2024, laba bersih tahun berjalan TRIS mencapai Rp 43 miliar, relatif stabil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan Rp 43,5 miliar.

"Sepanjang semester I 2024 berbagai lini bisnis TRIS mulai dari manufaktur, distribusi, dan ritel mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara segmen seragam mengalami sedikit penurunan akibat fluktuasi permintaan," beber Widjaya.

 


Ekosistem Terintegrasi

Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

TRIS berhasil menciptakan ekosistem terintegrasi antar anak usahanya untuk mendorong pertumbuhan, dimana masing-masing anak usahanya memiliki peran dan keahlian masing-masing untuk memproduksi garmen maupun tekstil.

Antara lain ada PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) yang unggul dalam memproduksi tekstil berkualitas tinggi dengan fungsi tertentu, serta berfungsi untuk mengendalikan pasar lokal TRIS melalui ritel dengan merek JOBB dan Jack Nicklaus.

Kemudian PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing, mengkhususkan diri pada pakaian khusus, jas, dan seragam.

PT Trimas Sarana Garment Industry menghasilkan produk pakaian olahraga sementara anak usaha lainnya yang turut brperan mendorong pertumbuhan TRIS melalui produk berkualitas yang dihasilkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya