Rel Ganda Kiaracondong-Cicalengka Target Rampung Akhir 2024

Pembangunan jalur Ganda mencakup peningkatan keselamatan perkeretaapian dan peningkatan fasilitas operasi dari sinyal mekanik ke elektrik. Dengan tujuan mendukung elektrifikasi pada lintas Bandung Raya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Okt 2024, 13:00 WIB
Saat ini progres pekerjaan jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka tahap II telah mencapai 92 persen. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hampir merampungkan pembangunan jalur rel ganda Kiaracondong-Cicalengka. Setelah menyelesaikan tahap I segmen Gedebage-Haurpugur pada 2022 dan telah beroperasi secara penuh, kini tahap II segmen Kiaracondong-Gedebage dan Haurpugur-Cicalengka hampir dituntaskan.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung (BTP Bandung) Endang Setiawan menyampaikan, saat ini progres pekerjaan jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka tahap II telah mencapai 92 persen.

"Jalur ganda lintas Kiaracondong-Cicalengka tahap II ditargetkan dapat beroperasi secara penuh pada tahun 2024 ini," ujar Endang dalam pernyataan tertulis, Kamis (3/10/2024).

Total jalur yang dibangun pada tahap I sepanjang 14 km/sp dengan anggaran Rp 779 miliar. Sementara pada pekerjaan pembangunan tahap II, panjang jalur yang dibangun yakni 9 km/sp dengan anggaran Rp. 585 miliar.

Kemenhub mengeluarkan total anggaran Rp 1,3 triliun untuk pembangunan jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka dengan panjang jalur 23 km/sp.

Pembangunan jalur Ganda ini juga mencakup peningkatan keselamatan perkeretaapian dan peningkatan fasilitas operasi dari sinyal mekanik ke elektrik. Dengan tujuan mendukung elektrifikasi pada lintas Bandung Raya.

"DJKA melalui BTP Bandung juga melakukan peningkatan stasiun pada beberapa wilayah di Jawa Barat. Hal tersebut demi meningkatkan kualitas pelayanan penumpang kereta api," imbuh Endang.

Tidak hanya pada lintas Kiaracondong-Cicalengka, dilakukan pula kegiatan pengembangan Prasarana Perkeretaapian pada Jalur Ganda Kereta Api antara Padalarang-Bandung. Dengan total anggaran Rp 717 miliar. Ruang lingkup pekerjaan pada lintas tersebut meliputi penataan emplasemen, pengembangan stasiun, pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi.

 


Tekan Kecelakaan

Depo lokomotif ini juga merupakan bagian proyek pembangunan jalur rel dwi ganda atau double-double track Manggarai-Cikarang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Demi menekan angka kecelakaan pada perlintasan sebidang KA, DJKA melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung melakukan penangan perlintasan sebidang KA pada 2 titik. Dengan membangun Flyover yang terdiri dari Flyover Ciroyom, JPL 157B dan Flyover Pusdikpom, JPL 150A.

Endang menambahkan, saat ini Flyover Ciroyom tengah persiapan untuk dioperasikan. Proses pembangunan Flyover Ciroyom telah rampung dan target pengoperasian pada Oktober 2024.

"Sementara untuk Flyover Pusdikpom progres pembangunannya telah mencapai 24,9 persen. Pembangunan Flyover tersebut juga dilakukan demi mendukung operasi KA Feeder yang saat ini jadwal keberangkatannya telah bertambah banyak," pungkas Endang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya