Ratusan Siswa dan Mahasiswa Rokan Hulu Lawan Golput, Diajak Datang ke TPS Tepat Waktu

Ratusan siswa dan mahasiswa di Kabupaten Rokan Hulu menyatakan tidak akan menjadi golput dalam Pilkada 2024.

oleh M Syukur diperbarui 03 Okt 2024, 19:08 WIB
Dialog ratusan siswa dan mahasiswa untuk mewujudkan Pilkada Rohul damai dan lancar. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu dan Polres Rokan Hulu, Provinsi Riau, berdialog dengan ratusan siswa dan mahasiswa pemilih pemula. Turut hadir perwakilan pemerintah setempat memberikan pemahaman tentang demokrasi.

Berlangsung di Hotel Sapadia, kegiatan Pamong Menyapa bertema Antisipasi Golput pada Pilkada Rohul itu, ratusan siswa dan mahasiswa berdialog tentang pentingnya pemahaman demokrasi sejak dini.

Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono diwakili Kabag Sumber Daya Manusia Kompol Sordaman Sinaga mengajak masyarakat, khususnya siswa dan mahasiswa tidak apatis terhadap tahapan Pilkada 2024 yang sedang berlangsung.

Mereka diminta berperan dalam demokrasi untuk kemajuan daerah. Salah satu caranya menggunakan hak suara di tempat pemungutan pada 27 November nanti tanpa embel-embel politik uang.

"Datang ke TPS tepat waktu, pilih peserta Pilkada yang sesuai dengan pilihan masing-masing," ungkap Sordaman, Kamis siang, 3 Oktober 2024.

Sordaman menjelaskan, partisipasi pelajar dan mahasiswa dalam setiap tahapan Pilkada serentak sangat dibutuhkan. Baik itu sebagai pemilih ataupun menjadi bagian penyelenggara.

Menurut Sordaman, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 harus dilakukan dengan berbagai cara agar golput tidak mendominasi. Caranya dengan sosialisasi, imbauan kemudian berdialog.

"Dengan dialog ini, kepolisian berharap masyarakat menjadi lebih paham kepemiluan, lebih peduli dan turut berpartisipasi dalam Pilkada," katanya.

Seperti biasa, polisi mengajak pemilih pemula seperti siswa dan mahasiswa tidak mudah percaya kabar hoaks di media sosial. Termasuk kampanye hitam yang menyudutkan salah satu calon kepala daerah.

Selanjutnya, menghindari politik identitas yang mengarah kepada suku, agama, ras dan antar golongan. Polisi menyebut perbedaan pilihan biasa terjadi tapi setelah Pilkada masyarakat bersatu kembali membangun daerah.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya